07. Tolong

2.8K 464 44
                                    

Sudah 2 hari Raska dibuat bete oleh Nadif sepupunya. Laki-laki itu akan menetap di rumahnya selama beberapa bulan ke depan karena kedua orang tua nya yang sedang bulan madu ke luar negeri.

Um, entahlah. Raska menyebutnya bulan madu.

Bukannya tidak suka, tapi Nadif itu berisik, kadang kelakuan nya pun bisa membuat Raska tidak bisa menahan emosi nya yang sudah di ubun-ubun.

Tapi untunglah hari ini Nadif sedang sibuk dengan tugas sekolah nya. Raska keluar dari kamar untuk pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Tidak sengaja ia bertemu dengan sang papa.

"Ras." panggil Yudha tanpa menoleh sama sekali ke arahnya.

"Iya, pa?"

"Kamu akrab banget sama anak tetangga sebelah. Udah lama kenal apa gimana?"

Raska tertegun, bingung harus menjawab apa. Benar apa yang dikatakan mama nya, bahwa papa nya ini dulu semasa muda selalu memperhatikan orang-orang yang terikat dengannya. Dan sekarang pun masih.

"Umm, b-baru kenal, emang asyik aja orang nya, pa, jadi cepet akrab." ujar Raska diakhiri tawa palsu nya.

Yudha mengangguk-anggukan kepalanya, "Semoga bisa lebih akrab lagi, ya."

Raska mengangguk, lalu papa nya pun pergi dari sana. Jika saja dirinya bisa mengatakan yang sesungguhnya, ah bisa saja sang papa marah karena Raska sudah pernah menjalin hubungan dengan seseorang tanpa sepengetahuannya.

Kini dalam hatinya ia berkata, kita udah pernah akrab banget pa, tapi itu dulu.

Hatinya sedikit merasa sakit mengingat masa lalu itu. Sakit sebab... apakah waktu itu bisa terulang lagi untuk sekarang? Tidak, meski itu bisa tapi rasanya tetap akan berbeda.

"Heh! Bengong aja lu, kerasukan setan penggorengan mampus."

Raska menoleh ke arah Nadif yang sedang minum. Ah iya, sampai lupa, Raska kesini pun untuk minum.

.
.
.

Noval jadi hobi berkunjung ke rumah Harsa setiap sore hanya untuk menyesap kopi sambil konser dadakan.

"Nyanyi dong!" suara Noval yang sudah gondok menunggu Harsa menyanyi, tapi laki-laki itu terus terdiam sambil menatap kosong ke depan.

"Lu liat apa sih?" tanya Noval yang mengikuti arah pandangan Harsa.

"Liat setan pargoy."

"Mana sih?"

"Cuma anak indihome yang bisa liat."

Noval memukul lengan Harsa seraya terkekeh, Harsa pun ikut terkekeh.

"Mikirin apa sih, wak?" kata Noval sambil mengatur senar gitarnya.

Harsa menarik napas lalu hembusan napasnya bisa di dengar oleh Noval, "Val, gimana kalo... eh gini deh, salah gak sih kalo balikan sama mantan?"

Noval mengerutkan keningnya dan kembali menoleh ke Harsa, "Gak ada undang-undang yang ngelarang balikan sama mantan, berarti ya gak salah. Gamon ya pak?" goda Noval yang kini sedang tertawa.

"Jawab nggak, tapi emang masih sayang cuy."

"Yaudah, balikan aja."

"Lo kira ngajak balikan kayak ngajak mabar ya, mudah banget. Gak val, susah anjir."

"Susah apanya sih. Tinggal bilang, balikan yuk? Nah, diterima syukur, gak diterima ya derita lo." Noval mengangkat bahu acuh.

"Gue sama dia aja putus setaun yang lalu, gue awalnya ldr sama dia. Tapi sekarang malah bisa ketemu tiap hari."

Noval melirik Harsa, "Eh gue baru inget, kan lo lagi ngegebet anak tetangga."

"YA KAN DIA MANTAN GUE!"

Raska yang keluar dari rumah itu langsung menoleh ke sumber suara. Ia melihat Harsa yang tampaknya akan melempar cangkir isi kopi itu pada temannya.

"Yeu kalem, tuh yang baru diomongin udah keliatan aja."

"Hah?" Harsa lalu berbalik dan benar saja, ada Raska yang sedang memotong daun-daun kering dengan gunting rumput.

"Eh anjir kedengeran gak ya?" gumam Harsa.

"Kedengaran lah, alien di luar angkasa aja denger."

"Lo becanda mulu, gue..." Harsa meraih sendal miliknya dan membantingnya ke tanah, "...cekek banting! Mau lo!?"

Bukannya takut, Noval malah tertawa sampai terjungkal-jungkal.

"Orang gila." celetuk Nadif, membuat Raska menoleh padanya.

"Siapa?"

"Noh yang di pinggir. Yang satu marah-marah sendiri, yang satunya lagi kayak kena step."

"Heh!" Raska memukul tangan Nadif, "Mulut lo."

Nadif terkekeh, "Butuh bantuan, gak?"

"Ambil selang di deket mobil papa, siram semua tanaman yang ada disini."

"Oke." Nadif lalu pergi untuk mengambil selang.

Beralih pada Harsa yang sengaja menunggu Noval selesai tertawa sebelum ia kembali berbicara.

"Tolong dong val, iya deh, gue gamon. Serius, gue gak bisa lupain dia."

"Oke, gue bakal bantu lo, tapi..." Noval merangkul Harsa dan menunjuk satu orang laki-laki yang ada di sebelah Raska, "...kalo lo sama mantan lo berhasil balikan, bantu gue deketin cowok di sebelahnya."

"Hmm.. oke. Btw, cakep juga ler."

"PUNYA GUE!!"

"NDASMU!!!"

Entah bagaimana bisa, semprotan air Nadif sampai ke Harsa dan Noval. Jadilah sekarang baju Harsa dan Noval agak basah.

"Berisik njing!!" suara Nadif.

.
.
.






Ngebosenin gak sih haha, ini aku mau buat cerita baru lagi entah kapan hehe, tunggu aja

Jangan lupa vote & komen nya :"

My Ex My Neighbour | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang