28. Menyapa laut

1.2K 197 26
                                    


Ujian tengah semester akhirnya selesai dan di hari itu pun nilai para siswa langsung keluar. Harsa cukup puas dengan nilai uts nya yang sama sekali tidak ada di bawah kkm.

Raska membuat Harsa semangat, Harsa memang budak cinta banget. Karena uts sudah selesai, sekolah diliburkan selama satu minggu.

Harsa berniat mengajak Raska pergi ke laut. Iya, karena seingat Harsa ia sama sekali belum pernah pergi kesana selama ia mengenal Raska.

Di perjalanan menuju parkiran sekolah, Harsa tidak sengaja melihat Raska. Harsa berjalan mengendap-endap dan setelah jaraknya lumayan dekat dengan Raska, Harsa menutup kedua mata Raska dari belakang.

"Harsa." ujar Raska.

Harsa terkekeh, lalu berdiri dan berjalan bersama di samping Raska.

"Kalau aku ngajak kamu ke pantai, kamu mau?"

Raska melirik Harsa, "Mau, banget."

"Bener ya? Besok biar aku pinjem mobil papa."

"Emang kamu bisa nyetir?" tanya Raska.

"Bisa dong!"

"Udah punya sim? Kamu gak takut ditilang?"

Harsa menghela napas mendengar itu, "Papa punya kenalan polisi, tenang aja."

"Oke kalau gitu."

Harsa mengusak rambut Raska, "Kita berangkat sebelum matahari terbit, terus pulang sehabis matahari tenggelam."

Raska tersenyum, membayangkannya saja sudah membuat Raska salah tingkah. Terbayang saja, bagaimana nanti kedua nya melakukan hal romantis disana.

Ah, Raska langsung menggeleng dan memukul-mukul pipinya supaya ia sadar kembali.

"Di pake." Harsa menyodorkan helm pada Raska.

"Har, kayaknya ban motor kamu kempes dikit yang belakang." suara Raska.

Harsa langsung mengecek dan benar saja apa yang dikatakan Raska.

"Yaudah, ke bengkel dulu bentar ya beb?"

Raska mengangguk lalu ia pun naik ke jok belakang, setelah itu Harsa melajukan motornya menuju bengkel untuk mengisi angin ban bagian belakang.

.
.
.

Langit mulai menguning, Harsa sengaja membawa motornya dengan sangat pelan. Setelah selesai menambah angin ban motornya, Harsa mengajak Raska untuk menikmati angin sore sejenak sebelum kembali ke rumah.

Tangan Raska melingkar di perut Harsa, kepalanya ia sandarkan di bahu kanan Harsa. Raska senang, dulu dia tidak pernah seperti ini dengan Harsa, begitupun Harsa.

Kembali bersama ternyata bukan pilihan yang salah. Akhir-akhir ini pun Raska selalu berharap supaya ia terus bersama Harsa, tidak ingin berpisah lagi seperti sebelumnya. Raska sudah terlanjur nyaman.

Tidak ada obrolan sama sekali diatas motor sampai mereka pun tiba di rumah.

Setelah Raska membuka helm, Harsa merapikan rambut laki-laki itu yang berantakan.

"Siap-siap ya, jangan bergadang oke?"

Raska mengangguk, "Oke! Kalau gitu aku masuk dulu."

Harsa mengacungkan jempolnya. Setelah dipastikan Raska masuk dan menutup pintu, Harsa pun masuk ke rumahnya dan di sambut oleh beberapa teman kakaknya.

"Lewat bayar gocap." ucap salah satu teman kakak Harsa yang Harsa ketahui namanya adalah Lutfi.

"Lu yang bayar gocap numpang di rumah gue!"

Lutfi terkekeh, "Santuy, canda, sensi amat. Entar gue bayar, sekalian surat tanah lo gue bayar."

"Siap-siap lo disambit bapak gue." lalu Harsa pun melenggang pergi ke kamarnya, meninggalkan teman-teman kakaknya yang sedang asyik bermain uno.

Harsa bisa saja join dengan mereka, tapi karena teman-teman kakaknya merokok jadi Harsa langsung pergi ke kamar.

.
.
.

Harsa sedang memasukkan tas nya ke bagasi mobil. Langit masih gelap, jam pun baru menunjukkan pukul 04.14.

Setelah semuanya rapi, Harsa masuk dan duduk di kursi kemudi. Ia melirik Raska yang disampingnya yang sedang menyandarkan kepala nya di kaca mobil.

Bibir Harsa tersenyum, tangannya terulur untuk mengelus kepala Raska.

"Tidur lagi aja kalau masih ngantuk." kata Harsa.

"Nggak, nanti gak ada yang ajak kamu ngobrol."

"Yaudah, kamu puter musik aja. Kita berangkat, ya."

Raska mengangguk dan Harsa langsung menginjak pedal gas kemudian mobil mereka pergi meninggalkan halaman rumah Harsa.

Raska memutar lagu Tulus yang baru berjudul hati-hati di jalan. Harsa langsung melirik Raska saat lagu itu terputar, padahal sebelumnya lagu yang diputar cukup heboh.

"Kok lagu nya jadi menggalau gini?"

"Ya biarin." jawab Raska yang malah membuat Harsa tertawa.

"Kamu sama aku udah jadi kita kok, tenang."

"Apa sih, Har?"

Harsa tertawa samar dari sebelumnya, pandangan nya semakin fokus ke jalanan.

"Kita juga udah bersama. Aku yakin gak akan ada kendala lagi, kisah kita yang sekarang pun kayaknya bakal lebih indah dari sebelumnya."

"Mungkin." timpal Raska, "Masih kemungkinan, hidup itu gak seterunya berjalan mulus. Sayur gak dikasih garam aja hambar, apalagi hidup yang gak dikasih konflik. Sama kayak sayur."

Harsa bungkam, ia tidak berminat untuk kembali berbicara. Perkataan Raska sejujurnya sedikit membuat Harsa emosi, padahal untuk sekarang jalani dulu saja. Soal akan adanya masalah atau tidak, itu urusan nanti.

Jadi, Harsa tidak berbicara lagi selama perjalanan.

.
.
.

Tepat saat mereka tiba di pantai, matahari pun terbit, langit mulai terang. Harsa dan Raska keluar dari mobil. Keduanya duduk di bagian kap mobil, tidak lupa keduanya masih memakai jaket karena suhu di pagi hari masih cukup dingin.

Harsa merangkul bahu Raska, sedangkan Raska sendiri menyandarkan kepala nya di bahu Harsa.

Melihat sunrise di pagi hari di kombinasi dengan suara ombak yang menambah suasana menjadi tenang.

Seperti ini yang dimaksud Raska. Suasana seperti ini terasa romantis baginya. Menatap matahari terbit di pantai bersama seseorang yang ia sayangi.

"Ikut aku." Harsa menarik Raska mendekati air laut.

Mereka sengaja tidak memakai alas kaki saat keluar dari mobil.

Jari tangan mereka saling bertaut, keduanya berdiri diatas pasir, sesekali air laut merendam kaki keduanya.

Raska tertawa saat air yang masih terasa dingin itu menyentuh kakinya. Harsa yang melihat senyum Raska dan mendengar tawa Raska hanya tersenyum, hatinya sudah melampaui rasa bahagia.

Tangan Raska yang bertaut dengan tangan Harsa langsung di tarik, lalu Harsa memeluk tubuh itu dengan erat.

"Makasih kamu masih mau sama aku, Ras." ucap Harsa.

Respon Raska hanya mengangguk lalu membalas pelukan Harsa.

.
.
.














Mulai senin aku bakal slow update karena udah mulai kerja huhuuu

Oh ya, selamat menunaikan ibadah puasa!! Sial banget aku hari pertama puasa malah gabisa puasa 😔

Vote & komen kalau besok mau aku up lagi :v

My Ex My Neighbour | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang