Sudah hampir 1 bulan semenjak Harsa dan Raska balikan, hidup keduanya masih enjoy-enjoy saja.Malam ini Raska sedang duduk di bantal besar yang baru saja ia beli. Tadu Harsa menelfonnya dan sekarang keduanya sedang mengobrol di telfon.
"Besok peresmian kafe nya bang Hendra."
"Waw? Kok kamu gak cerita, Har?"
"Hehe, lupa. Udah dari lama sih rencananya bang Hendra mau buka kafe sendiri, dan besok peresmiannya, mau ikut?"
"Um..." Raska berpikir sejenak, sebenarnya besok ia akan mengantar mamanya membeli baju karena lusa ada acara di kantor Yudha dan para karyawannya nya wajib membawa pasangan, seperti pesta begitu lah Raska tidak tahu dan tidak mau tahu juga.
"Kayaknya nggak dulu deh, Har."
"Yah... kenapa?"
"Mau anter mama beli baju."
"Ohh gitu, yaudah deh gak apa-apa, pulangnya aku beliin donat, mau?"
"Mau." jawab Raska tanpa ragu membuat Harsa di sebrang sana terkekeh gemas.
"Oke sayang, sekarang tidur biar besok gak kesiangan nganter mama nya."
"Iya, Har."
"Tidur yang nyenyak ya."
"Kamu juga."
Kemudian sambungan telfon terputus, Raska menaruh ponselnya diatas nakas kemudian berbaring diatas kasur. Menarik selimut dan mulai tertidur.
.
.
.Pagi ini Harsa sudah siap dengan kemeja putih dan celana hitamnya. Hendra sengaja menyuruh adiknya itu berpakaian formal, karena teman-teman Hendra yang lain pun akan ikut serta.
Harsa berangkat bersama mama nya karena sang papa sudah pergi duluan bersama kakaknya.
Sesampainya di lokasi, ternyata sudah ramai orang-orang disana. Lebih dominan teman-teman Hendra yang ada disana.
Papa Jon sebelumnya berpidato singkat begitupun dengan sang kakak, lalu berdo'a dan dilanjut gunting pita yang disambut tepuk tangan juga sorakan meriah oleh semuanya.
Mereka semua masuk ke dalam kafe milik Hendra itu. Khusus hari ini semua makanan dan minuman gratis, semua orang bisa makan dan minum sepuasnya disini.
Harsa sendiri sudah duduk dan mengambil satu ice coffee yang sekarang tersimpan diatas meja di depannya.
"Harsa, ya? Adiknya Hendra?"
Harsa mendongak untuk melihat siapa yang baru saja berbicara padanya.
"Iya."
Orang itu duduk disamping Harsa dan mengulurkan tangan. Harsa pun langsung menjabatnya.
"Alifa, temen Hendra."
"Iya Teh, udah tau kan ya nama aku?"
Perempuan itu mengangguk, "Iya tau kok. Ini gak apa-apa aku duduk disini?"
"Gak apa-apa Teh, lagian Harsa juga sendiri kok disini."
"Oke. Ngomong-ngomong sekarang kelas berapa?"
.
.
.Raska menyeka keringatnya saat ia sampai di rumah. Raska langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa begitu saja, Wirya yang melihat hanya menggeleng lalu pergi ke dalam kamarnya.
Raska masih mengatur napas dan memejamkan matanya sebentar sebelum ia beralih pada ponselnya.
Tidak sengaja ia melihat Harsa yang baru saja mengupload status di whatsappnya. Raska tidak berani membuka karena terlihat Harsa sedang foto bersama entah dengan siapa.
Raska langsung beralih ke roomchatnya dengan Noval, bestie Harsa.
Noval
Noval |
Lo bisa ss in status Harsa yang baru? |
Gue males buka |
01.05 pm| Wait
| send a picture
| Waduh siapa tuh kok baru liat
01.06 pmGue juga gak tau |
Btw makasih |
01.06 pm| Okss
| Kalau ada apa-apa chat gue lagi aja
01.07 pmOke Val |
01.07 pmSudah gerah karena cuaca, Raska juga gerah karena melihat status Harsa. Lebih gerah saat membaca captionnya yang bertulis 'yang lain bawa pasangan euy, gue doang sendiri'.
Di foto itu Harsa duduk bersebelahan dengan seorang perempuan, jarak duduk mereka pun tidak terlalu jauh.
Jadi karena Harsa sendiri, dia berani foto bersama orang lain dan sengaja memposting nya ke status whatsapp, begitu?
Oke, Raska rasa moodnya mulai memburuk. Dia benar-benar lelah, ia akan bertanya pada Harsa jika laki-laki itu sudah pulang.
.
.
.Harsa baru saja sampai di rumah, ia meletakkan kardus berisi donat diatas meja lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelfon Raska.
"Aku udah pulang."
"Heem."
"Aku beliin donat kata aku semalem, mau kesini gak?"
"Kamu aja kesini, aku males."
Dahi Harsa berkerut mendengar balasan Raska yang terdengar jutek dari biasa. Harsa akhirnya memilih untuk pergi ke rumah Raska.
Mengetuk pintu rumah itu dan tak lama Raska keluar dengan ekspresi wajah yang kurang mengenakkan untuk dipandang.
"Nih, donat buat kamu." Harsa menyodorkan benda di tangannya dan Raska menerimanya.
"Makasih." ucap Raska.
Lagi-lagi Harsa dibuat bingung dengan sikap Raska yang mendadak seperti itu.
"Kamu kenapa?" tanya Harsa.
"Mentang-mentang sendiri, bebas sedeket itu sama orang lain." ujar Raska yang langsung dipahami maksudnya oleh Harsa.
"Eh, dengerin dulu!" Harsa menarik tangan Raska yang sudah mau masuk ke dalam rumah lagi, "Kamu salah paham."
"Mau jelasin?" pertanyaan Raska diangguki kepala oleh Harsa.
"Itu temen nya bang Hendra kok, jangan mikir aneh-aneh. Umurnya aja jauh banget sama aku."
"Seenggaknya kalau mau di post privasiin aja akunya! Dikira enak apa ngeliat pemandangan kayak gitu?? Mana jarak duduknya mepet banget, hilih."
Harsa cengo lalu tertawa membuat Raska semakin dongkol dibuatnya.
"Kok ketawa?!" tanya Raska sedikit ketus.
"Ngomel lagi coba, lucu tau pengen aku bungkus terus jadiin guling supaya bisa aku peluk-pelukin."
Dengan perasaan yang masih kesal, pipi Raska bersemu, ia sedikit salah tingkah.
"Ih tuh kan salting gitu ih gemes!!" Harsa langsung mendekap tubuh mungil Raska dan memeluknya gemas seperti sedang memeluk boneka berukuran besar.
"Maaf ya bikin kamu salah paham. Lagian gak bakal ada yang bisa gantiin kamu di hati aku."
.
.
.Tbc aja deh hehe
Vote & komen
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex My Neighbour | Hyuckren
FanfictionKira-kira 'aku' sama 'kamu' bisa jadi 'kita' lagi gak ya? Harsa dan Raska, dua orang yang sudah berstatus sebagai mantan kekasih ini dipertemukan lagi di waktu yang tidak sengaja, yaitu dimana Harsa menjadi tetangga sebelah Raska Apa yang akan terja...