35. My Ex My Neighbour (end)

2.2K 192 21
                                    


Semua perkiraan Raska salah besar, dulu ia menganggap bahwa Harsa tetap akan menjadi mantannya yang berakhir jadi tetangganya.

Namun ternyata perjalanan keduanya sampai hari ini jauh lebih baik. Mereka kembali bersama dengan cerita yang berbeda dan alur yang berbeda.

Semenjak Harsa tinggal di sampingnya, Raska takut jika ia memiliki keinginan untuk bersama Harsa lagi, Raska tidak ingin kembali pada masa lalu nya. Tapi ternyata itu bukanlah hal buruk juga, Raska senang justru karena ia merasakan apa yang tidak pernah ia rasakan dulu bersama Harsa.

Memiliki banyak waktu untuk bertemu, menghabiskan waktu bersama tanpa ada batas. Sungguh Raska bahagia dan malah ia merasa tidak mau berpisah lagi dengan Harsa.

Begitu juga sebaliknya. Harsa tidak pernah menyangka bahwa ia akan tinggal disamping rumah Raska sang mantan kekasih.

Meski satu tahun terlewat tanpa berkabar lagi dengan Raska, dimana hari itu Harsa melihat Raska lagi jujur ia jadi gagal move on. Dan juga memang masih ada rasa sayang bagi Harsa untuk Raska.

Harsa selalu berharap ia bisa kembali bersama dengan Raska, tapi saat ia melihat Raska bersama yang lain, Harsa jadi berpikir mungkin saja Raska sudah move on darinya.

Keinginan Harsa kembali dengan Raska cukup besar, hampir keseharian Harsa adalah menggalaui Raska yang sulit ia dapati kembali.

Waktu itu berjalan dan kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya. Tidak ada yang tahu jika ternyata Harsa berhasil membuat Raska kembali padanya.

Itu adalah salah satu keinginan Harsa yang terwujud diantara keinginan lainnya.

"Rapi belom?" tanya Harsa pada kakak laki-lakinya sambil menunjuk dasi di kerah baju nya.

"Masih kurang rapi, sini gue benerin." Hendra menarik kedua bahu adiknya untuk maju dan membenarkan dasinya.

"Nah udah, gih sono lu berangkat."

"Papa mama udah siap emang?"

Hendra mengangguk, "Iya, buruan deh ntar acara nya keburu mulai."

Harsa mengangguk kemudian menyusul kedua orang tua nya yang sudah berada di mobil.

Hari ini adalah hari kelulusan, syukurlah ternyata Jon dan istrinya bisa menyaksikan acara kelulusan putra bungsu mereka.

Tidak terasa memang, Harsa selalu berdebar menantikan hari ini. Ngomong-ngomong, hampir 2 hari ia tidak bertemu Raska meski mereka adalah tetangga, mungkin persiapan untuk hari ini. Tapi mereka selalu berkabar lewat ponsel kok.

Acara dimulai tepat 20 menit setelah Harsa datang. Diawali dengan salam dan pidato untuk guru-guru juga adik kelas yang akan berpisah dengan angkatan Harsa.

Setelah selesai dan pemberian medali, dilanjut dengan acara hiburan seperti band, kabaret dan lain-lain. Rehan teman Harsa juga tampil diatas panggung, ia bermain gitar dan bernyanyi.

Dilanjut Harsa dan Noval yang akan membawakan lagu Sheila on 7 berjudul Anugerah Terindah.

Raska yang melihat Harsa naik ke panggung langsung pindah ke depan melihat sang pujaan hati bernyanyi diiringi petikan gitar oleh Noval.

"Saat kau di sisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki."

Suara Harsa sambil menatap Raska di hadapan sambil tersenyum. Noval yang tidak sengaja melihat Nadif juga tersenyum manis membuat wajah laki-laki bersemu.

"Belai lembut jarimu
Sejuk tatap wajahmu huu
Hangat peluk janjimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki."

Nyanyian Harsa berakhir tepat diakhir petikan gitar Noval yang selesai dan langsung mengundang tepuk tangan ramai.

Jujur untuk hari ini, sebagian siswa perempuan dibuat jatuh cinta oleh penampilan dua orang laki-laki diatas panggung itu.

Harsa dan Noval membungkuk sekilas lalu pamit dan turun dari panggung. Harsa langsung disambut oleh Raska bersama satu buket bunga.

"Buat kamu." ujar Raska sambil memberikan buket itu pada Harsa, "Makasih buat penampilan bagusnya."

Harsa tersenyum, "Kamu tau kan lagu tadi itu emang buat kamu?"

Raska menggeleng, "Nggak tau tapi sekarang tau, makasih ya sekali lagi."

Harsa langsung membawa Raska ke dalam pelukannya dan sesekali mengelus rambut lembut Raska.

"Papa mama ajak kamu makan bareng malem ini."

Harsa kemudian menjauhkan tubuh Raska darinya, "Serius?"

Raska mengangguk, "Iya, sekalian ajak orang tua kamu juga katanya."

Perkataan Raska berhasil membuat mata Harsa  membulat dan juga ia langsung menutupi mulutnya tidak menyangka.

"Eh mau ngapain?" tanya Harsa.

"Kenalan mungkin?"

.
.
.

Harsa melihat kedua orang tua nya yang sudah berpakaian rapi untuk pergi ke rumah Raska. Padahal hanya ke rumah tetangga, tapi gaya nya sudah seperti mau pergi ke mall.

Berbeda dengan Harsa yang memakai celana panjang kebesaran dan hoodie. Lagian tidak perlu fashionable, papa Raska sudah kepincut juga kan oleh Harsa.

"Permisi." suara papa Harsa dan tak lama seseorang membukakan pintu.

"Eh calon besan udah datang."

Harsa refleks terbatuk membuat mamanya panik.

"Har, kenapa?"

"Keselek angin, ma, hehe."

Tesa menggeleng-gelengkan kepala, lalu Yudha snag oknum yang membukakan pintu langsung mengajak mereka menuju meja makan.

"Wah udah pada dateng, sebentar ya sup nya bentar lagi mateng." ujar Wirya yang masih mondar-mandir ke dapur.

"Iya gak apa-apa, santai aja." ucap Tesa.

Sekarang Harsa dan Raska sedang saling pandang dan melempar senyum canggung. Jon yang menotice putra nya itu kemudian berdehem.

"Ngobrol aja, gak usah pada senyam-senyum gitu, dasar anak muda."

"Diem deh orang tua." ucap Harsa.

Jon tidak marah melainkan ia tertawa bersama Tesa, termasuk Yudha juga karena melihat tingkah pasangan ayah dan anak itu. Mereka lucu.

Raska notabene nya jarang bercanda dengannya, jadi Yudha rasa ia perlu Harsa untuk ia ajak bercanda nantinya.

Setelah Wirya membawa sup nya ke meja makan, acara makan bersama itupun akhirnya dimulai.

Diselingi dengan obrolan antara orang tua Raska dan Harsa.

"Kemarin anak saya sempet sama di bule itu tapi saya kurang srek ya, kayak bakal gak bener eh ternyata firasat saya bener." ucap Yudha.

"Syukur deh anaknya pak Yudha mau sama Harsa, soalnya ngenes juga si Harsa ini dan gak ada yang mau." ucap Tesa.

Harsa sudah misuh di dalam hati, ah mama nya ini memang ya selalu bikin Harsa kesal tapi bagaimanapun Harsa sayang.

Semua tertawa karena ucapan Tesa. Kemudian Yudha menepuk bahu Harsa membuat sang oknum menoleh.

"Kamu serius kan sama anak saya?"

Harsa mengangguk yakin, "Saya serius om."

.
.
.

END































Horeee end

Pertama, aku berterima kasih sama kalian yang udah baca cerita ini dan mengapresiasinya dengan memberi vote & komen

Mungkin book ini tanpa kalian gak akan pernah lanjut wkwkwk

Kedua, aku bakal kasih 4 extra chapter ya jadi jangan sedih dulu hihiw

Sekali lagi terima kasih ya!!! Stay healthy and have a great day everyone

See you~ 💕

My Ex My Neighbour | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang