"Baby~" Panggil Ohm dengan nada manjanya (duh)
"Aku didapur" Jawab Nanon agak sedikit teriak supaya Ohm bisa mendengarnya.
Ohm berjalan menuju dapur untuk menemui belahan jiwanya, dipeluk tubuh Nanon dari belakang
Menjatuhkan kepalanya pada ceruk leher Nanon, me-recharge kembali energinya
"Ada apa?"
"Mau jalan-jalan?" Tumben sekali, batin Nanon.
"Mau kemana? Dan kapan?" Ohm tidak menjawab langsung dia malah bermain-main dengan leher Nanon, mengecupnya dan sedikit menggigitnya sampai terlihat bercak merah disana.
"Berhenti main-main dan jawab aku"
"Hari ini?"
"Yang benar saja, apa kau tidak lelah huh?" Yang didapat Nanon hanya gelengan dari Ohm.
"Lalu? Kita mau kemana?"
"Kemana saja, asal dengan Nanon-ku" Nanon tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, tingkah kekasihnya itu benar-benar sangat random.
"Baiklah, kita akan pergi hari ini juga kan?"
♡
Keduanya berangkat hari itu juga dengan Ohm yang menyetir sementara Nanon duduk disampingnya sambil memakan snack yang ia bawa dari rumah.
"Bagus, makan yang banyak agar pipimu besar lagi, okay?"
"Kau ingin membuatku gendut lagi?" Ohm menjawab dengan anggukan dan senyum jahil di bibirnya.
"Aku menyukaimu apapun keadaanmu sayang, mau kau gendut, buncit aku tetap cinta mati padamu" Nanon berdecih tetapi hatinya mendadak berantakan karna sifat Ohm yang suka menggodanya.
Ohm-nya ini selalu bisa membuatnya malu, senang, dan bersyukur. Memiliki Ohm dalam hidupnya adalah anugerah terindah yang Tuhan beri untuknya.
"Kau yang terbaik"
"Apa sayang? Aku tidak mendengarnya"
"Kau tuli atau apa hah?" Nanon si tukang ngegas (wkwkwk)
♡
"Bangun baby." Nanon membuka matanya, dia mengedarkan pandangannya
Nyawanya seketika langsung kembali pada tubuhnya, Ohm Pawat membawanya kesebuah pantai yang sebenarnya sudah lama ingin ia kunjungi.
Nanon membuka pintu mobil dengan tergesa ia segera ingin berlari ke tepi pantai itu.
"Paw? Ini sungguhan?"
"Memangnya? Kemarilah" Nanon yang sedari tadi berdiri ditepi pantai menghampiri Ohm yang bersandar pada mobil.
Setelah Nanon sampai dihadapannya, dia mencubit pipi kekasihnya itu agak kencang
"Sakit bodoh!"
Ohm tertawa dan memeluk Nanon sangat erat, "Kau bertanya ini sungguhan atau apa, jadi aku cubit. Jadi apa ini mimpi atau nyata?"
"Terima kasih"
"Apapun untukmu sayang"
Nanon menarik Ohm untuk berlari ke tepi pantai, mendudukan tubuhnya disana menikmati angin yang berhembus.
"Senang hm?"
"Ung, tentu saja. Terima kasih sudah membawaku kesini" Nanon menatap Ohm dengan memberi senyuman tulusnya, matanya memancarkan kebahagiaan dan hal inilah yang ia tunggu-tunggu
Nanon kali ini memeluk Ohm lebih dulu, menyalurkan rasa bahagianya melalui pelukan itu, dia mendongak sebentar hanya untuk mengecup singkat bibir Ohm.
"Cium aku dengan benar"
Nanon semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Ohm "Malu, nanti ada yang lihat"
"Hei lihat aku" Nanon menjauhkan wajahnya dari dada Ohm menatap mata pria itu dalam
Ohm mendekatkan wajahnya pada wajah Nanon, mengikis jarak antara mereka mengecup kening Nanon agak lama kemudian turun mengecupi hidung hingga kedua pipi Nanon
Barulah terakhir ia mencium bibir favoritenya itu, lama-lama semakin dalam, Nanon hanya memejamkan matanya sambil sesekali ikut bergerak
Ohm adalah good kisser menurut Nanon, dia selalu bisa membuatnya melayang hanya dengan lumatan-lumatan lembut.
Mereka saling mencumbu satu sama lain, menyalurkan rasa sayang keduanya. Hingga Nanon memukul pelan dada Ohm ia kehabisan nafasnya.
"Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu, thank u na~"
—
Hi guys..
Aku bingung mau bikin cerita kayak gimana lagi HAHAHA, kalian ada saran kah supaya aku ada ide buat chapter kedepannya? Komen yaa..
Maaf kalo chapter ini kurang nyambung ಥ‿ಥ
Don't forget to vote, kalau ada saran dan kritik boleh komen yaa~
Thank u,
—jean
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || OhmNanon
Teen FictionTentang keseharian Ohm Nanon, Dari yang sedih sampai yang gemes-gemes. Warn! Bxb area. Homophobic jauh-jauh ya, ini bukan lapak kalian!