Hari ini hari minggu, Ohm tentu saja libur dari semua pekerjaannya. Kali ini ia dan Nanon memilih untuk mengunjungi rumah kedua orang tua Ohm yang berada lumayan jauh dari apartemen yang mereka tempati.
"Ayo yang, udah rapih semua kan?" Tanya Ohm yang kemudian dibalas dengan anggukan dari Nanon.
"Pergi sekarang?"
"Ayoo!" Seru Nanon sambil menarik tangan Ohm.
Ohm tertawa melihat tingkah kekasih tsunderenya itu, lalu pasrah dan mengikuti langkah Nanon yang setengah berlari.
<3
"Mau mam dulu gak yang? Kamu belum makan siang loh."
"Kalau kita makan terus masakan Mommy gimana? Kan Mommy bilang mau masak buat kita, makan dirumah Mommy aja ya?" Ucap Nanon, Ohm hanya mengiyakan ucapan kekasihnya.
Ohm mengelus pelan surai Nanon dengan tangan sebelah kirinya, sementara tangan sebelah kanannya untuk memegang kemudi.
"Bobok dulu deh, nanti aku bangunin kalau udah sampai." Titah Ohm sambil terus mengusap-usap pelan rambut Nanon hingga kekasihnya itu perlahan terlelap.
Sangat ampuh kan? Hanya dengan usapan dan perintah Nanon langsung terlelap begitu saja.
<3
30menit kemudian, mereka sudah sampai didepan rumah utama keluarga Chittsawangdee.
Si manis masih terlelap, dia sangat kelelahan karna semalaman mengerjakan tugas dari kampusnya.
Ohm jadi tidak tega membangunkannya, dia berinisiatif untuk menggendong Nanon masuk kedalam rumah keluarganya
Dengan sepelan mungkin agar tidak mengusik tidur lelap si manisnya, ketika sudah berhasil mengangkatnya Ohm langsung saja masuk kedalam rumah.
"Nanon kenapa nak?" Si Daddy yang kebetulan berada diruang tamu melihat anaknya menggendong calon menantunya itu langsung terkejut dan bangun dari acara duduk santainya.
"Tidur Dad, Ohm ke kamar dulu ya. Nanti Ohm balik lagi kesini." Ucap Ohm, tanpa menunggu jawaban dari Daddy-nya ia langsung saja membawa Nanon yang masih tertidur dalam gendongannya menuju kamar tempatnya dulu saat masih tinggal di rumah itu.
<3
Sampai kamar, Ohm membuka pintu dengan kesulitan namun setelah beberapa menit akhirnya ia berhasil membuka pintunya.
"Bobok nyenyak sayang, aku turun dulu sebentar ya." Bisik Ohm, ia mengecup pelipis Nanon dan terakhir mengecup bibir si manis.
Setelah itu, Ohm langsung pergi turun ke bawah. Menemui orang tuanya.
<3
"Mom, Dad." Sapa Ohm melihat kedua orang tuanya asyik berbincang sesekali saling menggoda.
"Nanon gak dibangunin sayang?" Tanya Mommy-nya saat melihat Ohm turun kebawah sendirian.
"Enggak Mom, kasian tidurnya gak cukup semalam, Ohm gak tega banguninnya" Sang Mommy hanya mengangguk mengerti, kemudian menyuruh Ohm untuk duduk ditengah-tengah mereka.
"Anak Mommy dan Daddy sudah dewasa, perasaan kamu dulu masih nakal-nakalnya nyolongin uang Mommy, sekarang udah bisa nyari uang sendiri, punya perusahaan yang bagus, pacar yang baik. Udah sempurna kamu, tunggu apa lagi?"
"Maksudnya Mom?"
"Ya kalian nikah aja! Masa gitu aja gak ngerti."
Ohm memasang wajah polos nyerempet begonya yang dihadiahi pukulan di tangannya, ulah sang Mommy.
"Nikah? Aku?" Tanya Ohm sambil menunjuk-nunjuk dirinya sendiri, masih dengan wajah aneh yang ia buat.
"Mommy-mu mau kamu cepet nikah sama Nanon, lemot kamu gak ilang-ilang heran Daddy." Cetus sang Daddy kepada anaknya yang masih saja setia memasang wajah anehnya.
"Aku sama Nanon? Nikah?"
"Astaga anak ini!!" Mommy Ohm geram dia menarik rambut Ohm dengan keras, membuat anaknya tersadar dari kebodohannya.
"Iya-iya Mom! Ohm ngerti, lepasin ya. Aduh Mom!" Sementara si Daddy yang melihat wajah kesakitan anaknya bukan berniat untuk menolong, ia justru merekam wajah sang anak untuk ia bagikan kepada keluarga besar.
"Dad! Kok direkam bukannya bantuin anaknya ini loh." Ucap Ohm sambil meringis meminta ampun pada sang Mommy.
"Gemes Mommy sama sifat kamu yang ini, Pengen tak hih!-
Terus gimana?"
"Apanya Mom? Nikah? Kalau Ohm sih ayo-ayo aja tapi kan Nanon-nya belum tentu setuju Mom."
"Kata siapa? Aku setuju kok." Sahut Nanon dari salah satu anak tangga, Ohm tersenyum dan merentangkan tangannya meminta Nanon mendatanginya.
"Nah, Nanon-nya setuju kan. Jadi kalian mau nikah kapan? Biar Mommy urus semuanya."
"Tapi apa gak kecepetan Mom kalau deket-deket ini?" Tanya Nanon yang kini sudah duduk disebelah Ohm.
"Lebih cepat lebih baik sayang."
"Benar kata Mommy-mu nak, lebih cepat lebih baik. Tapi Daddy ingin bertanya satu hal, apa tidak apa-apa kalau tidak memberitahu keluarga Nanon tentang pernikahan ini?" Membahas soal keluarganya membuat Nanon sedikit sedih, dia tiba-tiba merindukan Mama-nya yang sudah lama meninggal dunia dan meninggalkannya bersama dengan orang-orang tidak tau diri seperti ayah kandung, ibu tiri dan saudara-saudara tirinya.
"Lebih baik tidak perlu memberitahu mereka Dad, Mom. Kami hanya akan pergi ke makam Mama untuk meminta restu." Ucap Nanon setelah menghela nafas dalam, dia sudah memikirkan segalanya sejak lama. Dia tahu cepat atau lambat Mommy dan Daddy Ohm akan menyuruh keduanya menikah.
"Yasudah, tidak perlu memberitahu mereka. Jadi kapan kalian akan pergi ke makam beliau?"
"Menunggu Ohm libur lagi mungkin Mom, Nanon juga agak sibuk di kampusnya. Jadi apa boleh pernikahannya ditunda beberapa bulan dulu Mom, Dad?" Tanya Ohm kepada kedua orang tuanya.
"Mommy dan Daddy akan mendukung keputusan kalian berdua, tapi jangan terlalu lama, okay?"
Ohm dan Nanon hanya mengangguk, keduanya saling menatap dengan tatapan tulus dan penuh cinta.
-
Ohm Nanon mau nikah guys!! Omgg!
Hai hai hai aku kembali~
Setelah aku pertimbangkan lagi, kayaknya sayang banget kalau udahan gitu aja.. jadi aku memilih untuk melanjutkan cerita ini! Yeayyyy (apasih)Tolong supportnya ya teman-teman! Jangan lupa vote dan komen untuk aku supaya lebih semangat lagi bikin ceritanya. Jangan lupa follow akun ini juga yaa~
Thank u for reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || OhmNanon
Teen FictionTentang keseharian Ohm Nanon, Dari yang sedih sampai yang gemes-gemes. Warn! Bxb area. Homophobic jauh-jauh ya, ini bukan lapak kalian!