•••
"Babe! Aku punya kejutan."
Tubuh Nanon terhentak kaget, bukan karna kejutan dari Ohm tapi karna suara keras pria itu.
Nanon bangkit dari duduknya dan menghampiri Ohm yang masih berada diluar rumah.
Saat sampai didepan pintu Nanon menatap bingung Ohm yang sedang memamerkan cengiran khasnya.
"Dimana kejutannya?"
"Aku?"
"PAW!"
Ohm tertawa kemudian menunjuk mobil yang baru datang didepan rumah mereka, satu orang turun dari mobil dan berjalan ke arah bagasi mobil itu, menuruni entah apa itu isinya karna di tutup oleh kain hitam.
"Apa itu?"
"Lihat saja."
"Ada lagi yang bisa saya bantu bos?"
"Tidak ada, thank you Mike."
Seorang pria yang ternyata bernama Mike itu langsung membungkukkan dirinya dan tersenyum menatap Ohm juga Nanon kemudian pergi.
Nanon yang penasaran langsung tanpa minta persetujuan dari Ohm dia membuka kain hitam yang menutupi sesuatu tersebut.
"Doggy?" Tanya Nanon menatap binar pada Ohm, sementara Ohm hanya tersenyum dan mengangguk dia ikut membantu membuka pintu kandang itu dan mengeluarkan seekor anjing ras Golden Retriever yang masih kecil.
"Cute.." Nanon terperangah saat anjing kecil itu mendekatinya dan menduselkan kepalanya di kaki Nanon.
"Dia menyukaimu." Ucap Ohm sambil mengelus bulu halus dari anjing kecil tersebut.
"Aku boleh memeliharanya?"
"Hei tentu saja, buat apa aku bawa kemari kalau tidak untuk memeliharanya?"
Setelahnya Nanon mengabaikan Ohm dan lebih banyak bermain dengan anjing kecilnya yang belum ia beri nama.
Ohm mendengus ia tidak menyangka akan secepat ini di abaikan oleh Nanon.
"Paw, bagaimana dengan Coco?"
"Yang benar saja, bulunya gold masa diberi nama Coco?"
Nanon merengut, "Tapi kan lucu."
"Baiklah terserah."
Nanon terlihat berpikir lagi, setelah mendapat satu ide nama ia langsung menatap binar pada anjing kecil yang sedang berlarian kesana kemari.
"Kalau Jayden bagaimana?"
Ohm mengangguk setuju, dia bangkit dan menghampiri anjing kecil yang sekarang bernama Jayden.
"Hei Jayden."
Jayden menggonggong lucu saat ia disodorkan pada Nanon, dia kembali mendusel kali ini pada baju Nanon yang membuat pria manis itu harus menahan rasa gemasnya.
"Dia benar-benar sangat mencintaimu, aku cemburu."
Nanon tertawa dia menyandarkan kepalanya dipundak Ohm dengan sambil mengelus kepala Jayden yang masih mendusel padanya.
"Paw, thank you.." Nanon menatap Ohm dengan tulus, ia mencium pipi pria itu dan tersenyum.Ohm merangkul kesayangannya dan balas mencium pipinya, "Apapun untukmu sayang."
"Aku mencintaimu dan Jayden, sangat."
"Aku juga mencintai kalian berdua."
Ohm ikut mengelus Jayden yang sekarang sudah tertidur dalam pangkuan Nanon.
•••
"Let's go Jay!" Nanon menggendong Jayden keluar rumah dan disusul Ohm dengan setelan santainya.
Mereka hendak jalan-jalan sore sambil membawa Jayden, terlihat seperti keluarga bahagia.
"Bisa aku menggenggam tanganmu?" Tanya Ohm sambil mengulurkan tangannya.
"Aku sedang menggendong Jayden." Ohm mengambil alih Jayden dan menggendong anjing kecil itu dengan satu tangannya.
"Nah sudah." Ohm menautkan jemari tangannya dan Nanon, kemudian berjalan dengan santai.
Nanon hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Dia melihat sekeliling dan banyak orang yang sedang menatap kearahnya dan Ohm.
"Banyak yang menatap kearah kita." Bisik Nanon pada Ohm, pria itu hanya mengangguk dan menyuruh Nanon mengabaikan mereka dan lanjut berjalan.
Sampai pada salah satu taman terdekat dari rumah baru mereka, banyak anak-anak dan beberapa anjing peliharaan yang sedang bermain disana.
Ohm dan Nanon duduk disalah satu bangku di taman itu sambil menatap anak-anak dan beberapa anjing sedang bermain.
"Kakak, kenapa Denden-nya tidak bermain?" Tanya seorang anak kecil pada Ohm dan juga Nanon.
Anak kecil itu mendekat dan mengelus Jayden yang berada di gendongan Ohm.
"Namanya Jayden."
"Haiii Jayden!" Suara cempreng anak itu membuat Jayden terkejut dalam gendongan Ohm.
Nanon tertawa renyah, dia mengusap rambut anak kecil itu dan bergantian mengusap Jayden.
"Om boleh aku bermain dengan Jayden?" Tanya anak kecil itu lagi kali ini pada Ohm.
"Jadi sebutan kakak tadi untuk siapa?"
"Dia." Tunjuk nya pada Nanon, Nanon lagi-lagi tertawa karna melihat ekspresi masam wajah Ohm.
Nanon mengelus punggung Ohm prihatin, dan mengambil alih Jayden dari gendongan Ohm.
"Ayo bermain."
"Aku?"
"Om duduk saja, nanti encok kalau ikut bermain."
"Sabar Ohm, dia anak-anak.."
•••
To be continued.
•••
Welcome Jayden!!
Btw guys, today is my birthday..
Yeay happy birthday to me!
Thank you for reading and don't forget to vote, i love u guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || OhmNanon
Teen FictionTentang keseharian Ohm Nanon, Dari yang sedih sampai yang gemes-gemes. Warn! Bxb area. Homophobic jauh-jauh ya, ini bukan lapak kalian!