•••
"Nanon-ku udah mau nikah, hiks." Ucap Chimon pura-pura menangis saat sang sahabat memberinya kartu undangan pernikahan.
Sementara Nanon hanya tertawa kecil sambil mengelus pundak Chimon, Ohm yang juga datang bersama Nanon ikut menepuk-nepuk pundak Chimon.
"Ohm, tolong jagain Nanon ya, intinya kalian harus saling menjaga oke?"
"Huh, sebenarnya aku iri dengan kalian, tapi ya mau bagaimana lagi." Sambungnya dengan wajah sedih.
"Utututu sayangku, sini peluk."
"Babe!" Tegur Ohm saat baru saja Nanon hendak memeluk Chimon, sementara sahabat Nanon itu langsung berdecih dan menerobos ke pelukan Nanon.
"Tenang aja, aku sama Nanon sejalan, gak bakal aku rebut dia dari kamu." Ucap Chimon setelah melepaskan pelukannya.
"Calon suamimu posesif sekali sih."
"Ya emang udah sejak lahir begitu bentukannya." Kata Nanon sekenanya, Ohm hanya menghela nafas dan memberi kode dengan menunjuk arloji di pergelangan tangannya.
"Aku udah harus pergi kayaknya Chi, masih mau antar undangan lain." Lanjutnya, Chimon hanya mengangguk dan memberi pelukan lagi pada Nanon juga setelahnya memukul lengan atas Ohm dengan agak keras.
"Temanmu kenapa gak ada yang satu spesies sih, yang?"
"Kalau satu spesies kayak aku, nanti kamu borong juga."
Nanon melenggang meninggalkan Ohm yang masih berdiri dengan wajah bingungnya, namun ia segera menyusul Nanon karna matahari sudah hampir di atas kepala.
"Maksud kata-kata kamu tadi gimana yang?" Tanya Ohm saat sudah memasuki mobil, Nanon hanya menatapnya lelah dan menyuruh Ohm langsung jalan saja.
Pada sore hari keduanya kembali ke rumah utama keluarga Chittsawangdee karna tugas mereka sudah selesai, dirumah besar itu masih banyak pekerja yang sibuk menata dan menghias rumah tersebut.
Ohm dan Nanon terkejut saat melihat betapa mewahnya rumah itu jadinya, ya sebelumnya memang mewah tapi ini jauh lebih mewah.
Nanon masuk kedalam rumah lebih dulu dan mencari calon ibu mertuanya,
"Mom? Kenapa jadi semewah ini?""Sayang, kalian sebentar lagi akan menjadi pasangan seutuhnya, hanya ini yang bisa Mommy berikan pada kalian, Mommy mau yang terbaik untuk kalian anak-anak Mommy."
Nanon terharu dan hampir menangis, tak tahu kenapa belakangan ini ia memang gampang sekali tersentuh hatinya,
"Nanon boleh peluk Mommy?"Mommy hanya tersenyum kemudian merentangkan tangannya, dan disambut dengan wajah gembira oleh Nanon, 'hangat' ucapnya dalam hati.
"Ada apa nih peluk-pelukan, aku juga ikutan dong." Ohm yang baru datang langsung menubruk kedua kesayangannya itu dan ketiganya saling berpelukan.
Sampai, "Daddy engga diajak?"
Mereka tertawa kemudian saling berpelukan lagi, sore itu menjadi yang lebih hangat dari sore-sore sebelumnya, Nanon mengucap syukur didalam hati karna diberikan keluarga kedua seperti keluarga Ohm.
•••
Karena hari sudah menjelang malam, Ohm dan Nanon memutuskan untuk beristirahat karna esok harinya akan lebih sibuk dari hari ini.
"Bobo sambil cuddle hm?" Tanya Ohm, disambut dengan anggukan dari Nanon.
"Babe, i want to say thank you, terima kasih sudah memilihku untuk menjadi pasanganmu, terima kasih untuk sudah menjadikan aku sebagai pria paling bahagia di dunia ini, terima kasih karna sudah lahir ke dunia ini, terima kasih sudah bertahan dan berjuang selama ini, terima kasih untuk segalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || OhmNanon
Teen FictionTentang keseharian Ohm Nanon, Dari yang sedih sampai yang gemes-gemes. Warn! Bxb area. Homophobic jauh-jauh ya, ini bukan lapak kalian!