•••
"Aku bikin makan buat kamu dulu bentar."
"Gak mau, sini aja."
"Paw, kalau gak makan nanti makin sakit."
Namun Ohm adalah Ohm pria keras kepala yang perkataannya tak bisa dibantah sekalipun itu Nanon.
"Gimana mau sembuh, hm?" Nanon mengelus kepala Ohm lembut, membuat Ohm merasa nyaman dan makin mengeratkan pelukannya pada perut Nanon.
"Geli Paw! Awas ah, rebahan yang bener."
Lagi-lagi hanya gelengan yang ia dapatkan sebagai jawaban, Nanon hanya bisa menghela nafas lelah, semalaman ia tak bisa tidur nyenyak karna setiap ia memejamkan matanya bayi besarnya itu akan merengek kepalanya pusing, jadilah Nanon terjaga semalaman hingga siang ini.
Ia bahkan belum sempat beres-beres rumah mereka karna terus ditahan Ohm untuk tetap berada disampingnya.
"Mommy bilang mau kesini tadi."
"Kamu bilang Mommy kalo aku sakit?" Tanya Ohm dengan wajah yang cemberut.
Nanon menjawab dengan gelengan, "Aku gak bilang, cuma tadi Mommy nanya ya aku jawab."
"Ya sama aja kamu kasih tau Mommy."
Nanon tertawa, Ohm memunggunginya masih dengan wajah cemberutnya.
"Malu udah gede ngambekan."
Hening, Nanon menghela nafasnya lagi dan bangkit dari kasur, "Yaudah kalo gitu, aku beres-beres dulu."
"Jangannn! Sayang~" Rengek Ohm, merentangkan tangannya meminta Nanon untuk kembali memeluknya.
Dengan senang hati Nanon masuk kembali kedalam pelukan bayi besarnya yang sedang sakit itu, mengusap punggung Ohm dengan sayang membuat pria itu memejamkan matanya.
Deru nafas teratur terdengar dari Ohm, tanda bahwa dirinya sudah terlelap, hal itu menjadi kesempatan bagi Nanon untuk melarikan diri.
Setelah susah payah karna Ohm yang memeluk dirinya dengan erat akhirnya Nanon bisa melepaskan pelukan erat itu dan menggantinya dengan guling yang ada disana.
Nanon tertawa kecil saat melihat alis Ohm yang mengerut dengan bibir yang agak terbuka, ia sempat mengabadikan hal itu dengan ponselnya, setelah selesai Nanon langsung keluar dari kamar, mulai memasak untuk makan siang Ohm.
Baru beberapa langkah, suara bel berbunyi, ia berharap semoga Ohm tetap terlelap dan tidak mendengar suara bel tersebut.
"Eh Mommy."
"Hai sayang, mana si bayi gede?"
Nanon mengisyaratkan bahwa Ohm sedang tidur dikamarnya, Mommy hanya mengangguk dan mendorong Nanon untuk masuk kedalam rumah.
"Kamu lagi mau masak?" Tanya Mommy saat melihat bahan-bahan yang sebenarnya sudah Nanon siapkan sejak pagi.
"Iya Mom, baru bisa kabur."
Mommy tertawa kecil, "Maafin anak Mommy ya."
"Kamu belum mandi kan? Mandi gih, biar Mommy yang siapin makan buat kita."
"Gapapa Mom? Mommy baru sampe loh."
Mommy hanya mengangguk, mengelus rambut Nanon dengan senyum tulus dibibirnya, "Kasian kamu capek, udah biar Mommy aja yang urus."
Nanon tersenyum sambil membuat gerakan hormat, "Ayay captain!"
Kemudian Nanon dengan sedikit berlari kecil masuk kedalam kamarnya dan Ohm lagi, untuk mengambil pakaian ganti dan handuknya, memilih mandi di kamar mandi dekat dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || OhmNanon
Teen FictionTentang keseharian Ohm Nanon, Dari yang sedih sampai yang gemes-gemes. Warn! Bxb area. Homophobic jauh-jauh ya, ini bukan lapak kalian!