12. Safe Place

978 118 6
                                    

Happy reading~

•••

Firasat tidak enak mulai menjalari pikiran Nanon, ini sudah pukul 11 siamg dan Ohm sudah tidak ada dirumah untuk bekerja.

Perasaan itu mulai tidak karuan tatkala ada suara bel berbunyi, Nanon gemetar hebat dia berjalan pelan kearah pintu utama untuk melihat siapa yang datang.

Di intipnya dari celah pintu dan tak terlihat adanya seseorang disana, kemudian Nanon membuka pintu itu dan menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan kalau benar-benar tidak ada orang.

Namun saat Nanon hendak melangkah sedikit maju kakinya menabrak sesuatu, saat Nanon melihat kebawah ada sebuah kotak dengan pita cantik diatasnya.

"Dari siapa?" Gumam Nanon pada dirinya sendiri, Nanon baru saja ingin membukanya namun ia mengurungkan niatnya dan membawa kotak itu masuk kedalam.

Dia memutuskan untuk menelepon Ohm dan menanyakan perihal kotak itu, apa pria itu yang mengirimnya atau bukan?

"Halo sayang?" Sapa Ohm dari sebrang sana, Nanon belum menjawab ia masih penasaran dengan kotak tersebut.

"Hai Paw, aku ganggu gak? Mau tanya, kamu ngirimin aku hadiah?"

"Hadiah?"

"Tadi ada yang ketok pintu, terus pas aku cek gak ada siapa-siapa dan cuma ada kotak ini."

"Tunggu aku pulang ya sayang baru kita buka, jangan dibuka sendirian."

"Beneran bukan kamu yang ngirim?"

"Bukan, firasatku gak enak yang."

"Ugh, aku juga ngerasain hal yang sama."

"Yaudah ku tutup ya? Aku beresin kerjaan dulu nanti langsung pulang."

Sambungan berakhir, Nanon menghela nafas 'Apa lagi ini?' batinnya.

Nanon melihat lagi kotak itu, tidak terlihat ada keanehan tetapi ia memilih untuk mengikuti perkataan Ohm yang memintanya untuk menunggu dirinya pulang bekerja.

Dia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan tentang kotak itu, dia membawa kotak itu menuju kamar miliknya dan Ohm, menaruhnya di meja televisi dan meninggalkannya disana.

•••

Siang berganti sore, sore berganti malam. Kini Ohm sudah kembali dari kantornya dan berada di apartemen, dia dan Nanon sedang duduk memperhatikan kotak di meja televisi itu, saling memandang dan meyakinkan diri masing-masing.

"Mau buka?" Tanya Ohm, Nanon hanya mengangguk sedari siang ia penasaran dengan isi kotak itu. Ohm berjalan mengambil kotak itu dan kembali ke sisi Nanon dengan menaruh kotak itu ditengah-tengah mereka.

"Aku takut.."

"I'm here, sayang."

Nanon membuka pita di kotak itu dengan perlahan, dibukanya tutup kotak dengan tangan gemetar Ohm melihatnya dan mengelus tangan si manis bermaksud untuk menenangkan.

Setelah kotak terbuka Nanon terkejut dan melempar tubuhnya menjauh dari kotak itu, dadanya sesak nafasnya tersengal

Ohm melihat Nanon seperti itu langsung melihat isi kotak tersebut, disana ada sebuah boneka yang sudah dirobek hingga bagian perut boneka itu terbelah dan ada darah juga disana entah darah apa itu Ohm juga tidak tau.

Dia mengobrak-abrik isi kotak itu dan menemukan sebuah note disana, disana tertuliskan "KAMU HARUS MATI."

Ohm langsung menghampiri Nanon yang saat ini mulai menangis, dia memeluk Nanon dengan erat baru beberapa jam pria manis ini tenang dan sekarang apa lagi ini?

Home || OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang