Ohm sedang diperjalanan pulang sengaja tak memberitahu Nanon karna ia sudah menyiapkan sebuah surprise untuk Nanon.
Ohm tadi menyempatkan mampir ke toko perhiasan ia ingin memberi Nanon sebuah cincin yang sudah lama sebenarnya Ohm ingin belikan untuk Nanon
Suasana hatinya sedang bagus terlihat dari senyumannya yang tak luntur dari bibirnya.
Ditengah perjalanan tiba-tiba, "Berhenti!" Terlihat ada dua orang pria menggunakan sepeda motor dan mengenakan penutup wajah memberhentikan Ohm ditengah jalan yang lumayan sepi.
Ohm tak gentar, dia memilih keluar dari mobil menghadapi dua pria itu.
"Mau apa kalian?" Tanya Ohm dengan santai, salah satu pria itu maju lebih dulu dan hendak menghajar Ohm namun kalah cepat serangannya lebih dulu ditangkis.
"Mau apa kalian brengsek!"
"Serahkan semua harta yang kau miliki! Atau orang-orang terdekatmu akan dalam bahaya." Ancam salah satu pria dari kedua pria itu.
"Aku bahkan tidak takut sedikitpun dengan ancamanmu. Kemari, akan ku beri kalian pelajaran." Ohm menjentikkan jari telunjuknya, meminta kedua pria itu maju untuk melawannya, Ohm hanya mendapat beberapa kali pukulan yang cukup membuat beberapa lebam di area tubuhnya sementara dua pria itu sudah tersungkur di aspal.
"Siapa yang menyuruh kalian huh?" Tanya Ohm sambil membuka tutup kepala mereka dan menarik rambut mereka sampai mendongak.
"S—sakit, lepaskan tuan. Kami akan memberitahu anda." Ohm melepaskan tarikan pada rambut keduanya, dia meludah tepat dihadapan kedua orang itu.
"Bos Harit yang menyuruh kami, dia kesal karna tuan membawa pergi adik tirinya dia menyuruh kami untuk merampok semua harta tuan, dan ternyata kami salah tuan bukanlah orang sembarangan."
"Ya, kalian salah jika mengikuti si brengsek Harit itu, Akan aku telfon polisi dan tolong jelaskan pada kepolisian semuanya."
<3
Sementara di apartemen, Nanon tidak hentinya memandang pintu utama. Dia berharap Ohm-nya disana dan pulang padanya dengan segera.
Dia khawatir, dia sempat mendapat sebuah pesan dari saudara tirinya mengenai Ohm yang dihajar habis-habisan oleh orang suruhannya.
Nanon berjalan menuju pintu saat mendengar bunyi pintu terbuka, menampilkan Ohm dengan penampilan yang berantakan dan ada beberapa lebam di wajahnya.
"Kamu baik-baik saja? Apa ini sakit? Hiks" Nanon menangis, prianya terluka dan penyebabnya adalah dirinya.
"Hei, aku baik-baik saja, mereka tidak ada apa-apanya sayang. Jangan khawatir, aku disini." Ucap Ohm menenangkan. Nanon memeluk Ohm dengan sangat erat.
"Aku khawatir Harit akan melakukan hal yang lebih dari ini, aku takut dia menyakitimu seperti dia menyakitiku dulu"
"Tidak akan sayang, kau tau kan kekasihmu ini adalah pria yang kuat? Aku akan menghajar Harit jika ia berani macam-macam padaku atau padamu." Ohm mengusap-usap pelan punggung Nanon, dan mengecup keningnya lama.
"Jangan hilang, jangan pergi meninggalkanku sendiri seperti Mama, aku tidak akan bisa hidup jika tanpamu." Nanon mendongakkan kepalanya, memperlihatkan wajahnya yang penuh jejak air mata dan hidungnya yang memerah. Ohm harus menahan rasa gemasnya untuk tidak menggigit hidung merah itu sekarang ini.
"Aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi, jadi tolong berhentilah menangis hm?" Nanon mengangguk dalam dekapannya.
"Baiklah, biarkan aku mandi dulu ya. Setelah itu kita makan lalu tidur, oke sayang?" Lagi-lagi Nanon hanya mengangguk, mereka berjalan menuju kamar dengan Nanon yang digendong ala koala oleh Ohm.
Setelah sampai kamar Ohm meletakkan Nanon di kasur mereka, mengecup seluruh wajah Nanon dan kemudian bangkit dari posisinya yang diatas Nanon.
"Aku melupakan sesuatu di mobil, aku akan mengambilnya sebentar ya."
"Tidak, jangan pergi" Tahan Nanon dengan wajah memelasnya, Ohm tertawa dan mengusak surai Nanon dengan gemas.
"Aku hanya pergi sebentar baby, hanya sebentar, 3 menit. Setelah itu aku akan memelukmu sampai pagi." Nanon akhirnya mengangguk, dan merebahkan lagi tubuhnya di kasur membiarkan Ohm pergi untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di mobil.
<3
"Sayang, aku memiliki sesuatu untuk diberikan." Ucap Ohm yang menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya.
"Tapi ini kan bukan hari ulangtahun-ku apalagi hari anniversary kita" Ujar Nanon yang dibenarkan oleh Ohm.
"Aku tidak hanya memberimu hadiah pada saat-saat tertentu saja sayang, sekarang tutup matamu?" Nanon menurut dan menutup matanya, Ohm mulai mengeluarkan kotak cincin dari bungkusan. Dan berlutut didepan Nanon.
"Sekarang buka matamu."
"Paw? Ini apa? Indah sekali." Nanon melihat cincin itu dengan pandangan bersinar.
"Will u marry me?—
Aku belum melamarmu secara sah didepan semua orang, tapi biarkan aku melamarmu untuk diriku sendiri dulu, aku ingin kau bersamaku disetiap hari-hariku, menjadi sosok Papa bagi anak-anak kita kelak, dan menjadi pasangan untukku sampai kita menua bersama, mau kah kamu menerimaku? Hanya ada yes dan iya jawabannya, so? Apa kamu akan menerimaku?"
"Ohm Pawat! Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Kau melamarku dengan wajah yang lebam dan belum mandi seperti ini? Tapi tentu saja aku akan menerimamu menjadi pasanganku dan menjadi Daddy untuk anak-anak kita kelak. Ayo menua bersama dan menikmati setiap detik demi detik sebagai pasangan yang bahagia. Aku menerimamu."
Ohm tersenyum dia memakaikan cincin pada jari manis kekasih hatinya, kemudian menciumnya dengan sepenuh hati. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu membahagiakan Nanon-nya dan tidak akan membuat Nanon-nya terluka.
Ohm menitikkan air matanya, dia tidak menyangka hubungannya dan Nanon akan sampai dititik ini. Sulit sangat sulit perjalanan mereka untuk sampai disini, dan kedepannya pasti akan ada lagi hal-hal yang lebih sulit yang keduanya harus hadapi bersama.
"Jangan menangis, kau membuatku ingin menangis lagi." Nanon mengusap ujung matanya yang mulai dibasahi air mata, Ohm tertawa dan memeluk pujaan hatinya dengan sangat erat, merasa bersyukur karna memiliki Nanon dihidupnya.
<3
To be continued.
—
Halo guyss! Happy reading and don't forget to vote, 'kay?
Jangan lupa baca cerita aku yang satu lagi yaa, jangan lupa follow akun ini juga. Thank u~
KAMU SEDANG MEMBACA
Home || OhmNanon
Teen FictionTentang keseharian Ohm Nanon, Dari yang sedih sampai yang gemes-gemes. Warn! Bxb area. Homophobic jauh-jauh ya, ini bukan lapak kalian!