Happy Reading
*****
23.58
23.59
00.00
"Happy birthday Arabella," ucapnya memberikan selamat kepada diri sendiri. Matanya masih betah terpejam sembari menautkan kedua tangannya. Merapalkan berbagai doa agar hari esok tak seburuk sebelum-sebelumnya.
"Semoga nanti malem papa, mama, sama bang Kemal bisa ngerayain ulang tahun aku. Bonus kak Thea yang tiba-tiba ngasih surprise karna udah dateng dari Jogja. Amiin."
Dalam doanya, Bella hanya ingin hari ini keluarganya datang menghadiri acara makan malam kecil-kecilan yang ia persiapkan dari beberapa hari yang lalu. Menyantap nasi kuning serta kue black forest ditemani secangkir teh hangat sebagai teman cerita.
Bella sedikit iri dengan perayaan pesta ulang tahun Stella yang dihadiri oleh seluruh keluarga besarnya. Meraka rela menempuh perjalanan jauh-Semarang-Jakarta-demi memenuhi undangan acara perayaan hari kelahiran gadis Pricillia.
Sedang doa si cantik tidak muluk-muluk, cukup keluarga kecilnya bersedia pulang lebih awal ke rumah.
Dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang agar segera bertemu alam mimpi. Menatap langit-langit guna mengundang rasa kantuk, karena dua netranya masih betah terjaga. Beberapa menit kemudian suara dengkuran halus terdengar sebagai penanda bahwa si cantik telah terlelap.
*****
"Selamat ulang tahun non," ucap mbak Surti saat Arabella baru saja memasuki area dapur.
"Makasih mbak." Bella berlari menghamburkan diri ke dalam pelukan wanita berkepala 4 tersebut.
"Semoga non Bella teh tambah cantik, tambah pinter, makin rajin ke gerejanya. Terus satu lagi, tetep jadi anak baik biar ibu sama bapak bangga"
"Amin amin amin amiin."
Bella melepaskan pelukannya. Duduk di kursi sembari menuang susu coklat yang tidak pernah absen di dalam kulkasnya.
"Mbak, untuk menu makan malem nanti masak nasi kuning lengkap sama lauk-pauknya ya," pinta bungsu Lesmana kepada asisten rumah tangganya itu.
Mbak Surti yang diberikan amanat dari majikannya tersebut, tentu saja langsung mengiyakan.
"Jangan lupa dibentuk jadi gunung gitu ya mbak. Sama buat sambelnya yang banyak, biar papa makannya banyak," sambungnya lagi.
"Siap non." Jarang sekali mbak Surti melihat majikannya begitu bersemangat seperti pagi hari ini.
"Mbak Surti mau sarapan apa hari ini? Bubur, nasi uduk, atau barangkali mbak Surti mau nyoba sarapan pakek sereal? Bilang aja mbak mau apa? Hari ini aku yang traktir."
"Waduh, yang bener ini?" Ada perasaan senang saat gadis yang biasanya betah mengurung diri di kamar atau pergi bermain karena suntuk di dalam rumah tersebut, pagi-pagi sekali telah duduk di meja dapur sembari tersenyum sumringah. Sang fajar seolah sampai takut tersaingi dengan goresan tawa yang terbit menghiasi paras si cantik.
"Bener atuh. Sok bilang, mbak Surti mau sarapan pakek apa?" Tanyanya dengan logat Sunda yang sering digunakan oleh asisten rumah tangganya tersebut.
"Bubur ayam depan komplek aja deh."
"Tunggu sebentar ya mbak. Aku beliin dulu." Gadis itu berjalan keluar rumah. Mencari akang tukang kebun yang biasanya sudah sibuk membersihkan perkarangan depan rumahnya.
"Kang Galih, tolong anterin aku ke depan dong," pintanya saat Bella telah menemukan presensi tukang kebun kelahiran tanah Pasundan tersebut.
"Mau ngapain neng?" Tanya kang Galih sembari berjalan menghampiri majikannya setelah mencuci tangannya di kran dekat pohon jambu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Teenagers | Haruyyih
FanfictionBagaimanapun juga kita hanya remaja yang berada di umur belasan tahun. • Mar 15, 2022 - Jun 18, 2022. ©septwishes