14.

774 107 24
                                    

Happy Reading

*****

Februari 2018

"Udah kali liatin Khail-nya! Katanya mau move on?" Tegur Riani-satu-satunya siswi yang dekat dengan Bella saat berada di bangku sekolah menengah pertama.

Arabella tersadar dari lamunannya yang tengah menatap lekat sosok lelaki yang sedang sibuk memasukkan banyak sekali jenis hadiah seperti coklat batang, susu rasa coklat, dan makanan atau minuman lainnya ke dalam paper bag. Sekarang memang merupakan hari kasih sayang yang biasanya diperingati setiap tanggal 14 Februari. Banyak yang memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan hadiah kepada pasangannya, calon pasangannya, mantannya, gebetannya, atau people we can't have.

Khail mendapatkan banyak sekali jajanan yang ditaruh para penggemarnya di loker. Lelaki itu memang termasuk jajaran murid famous yang banyak diidam-idamkan para kaum hawa. Selain faktor tampan, ia juga salah satu anggota club futsal yang sering membawa pulang piala kejuaraan.

"Emang mau move on kok!" Jawab Bella sewot.

"Ya kalo serius mau move on, stop lihatin Khail mulu! Lo nyadar gak sih kalo masih sering senyum-senyum gak jelas setelah eye contact sama Khail?"

Gadis Lesmana tidak menjawab. Karena meski mulutnya kekeuh mengatakan ingin melupakan Khail, tetapi dalam hatinya masih terukir jelas nama lelaki tersebut. Sekeras apapun Bella ingin melupakan pemuda Bagaskara, sayangnya hati dan pikirannya masih belum dapat menghapus jejak bayangannya.

"Enggak kan!" Sambung Riani kesal.

"Susah Ri," desisnya terdengar putus asa. "Setiap gue mau lupain Khail, Khail pasti langsung ngasih gue harapan yang buat gue gagal buat lupain dia."

Riani menghela nafas kesal. Kenapa kisah cinta Arabella begitu rumit?

"Khail juga aneh! Dia gak bisa nerima cinta lo, tapi dia juga gak mau kalo elo berhasil lupain dia," ujar Riani marah.

Baru sedetik gadis itu merampungkan kalimatnya, Khail datang menghampiri bangku keduanya. Tanpa sepatah kata, pemuda Bagaskara meletakkan dua kotak susu rasa coklat dan satu batang coklat ukuran besar ke atas meja Arabella.

Bella terpaku pada pahatan tampan sosok dihadapannya. Khail selalu berhasil memporak-porandakan isi hati sekaligus pikirannya. Menggagalkan niatnya kala ia telah membulatkan tekad untuk melupakan pemuda Bagaskara.

"Apa?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut gadis Lesmana. Menanyakan apa maksud si tampan meletakkan minuman dan makanan perisai favoritnya ke atas mejanya.

Namun tanpa sepatah kata, Khail berlalu keluar kelas. Meninggalkan seribu tanda tanya dalam kepalanya.

"Lama-lama gue santet beneran tuh anak!" Seru Riani hingga suaranya memenuhi seisi kelas.

Bella menghela nafas panjang. Perlakuan Khail hanya menambah rasa sesak di dadanya. Memberatkan langkahnya untuk melupakan sosok lelaki yang telah lama mengisi hatinya.

"Pulang yuk Ri. Gue capek," ujarnya lirih. Benar-benar lelah karena telah lama menanti seseorang yang gemar mempermainkan isi hatinya.

"Yuk."

Keduanya bangkit. Meninggalkan hiruk-pikuk kelas sebab beberapa murid masih sibuk mengemasi barang-barangnya.

"Ayo kita pulang."

Lamunan Embun berhasil dibuyarkan oleh Yanas. Gadis itu sedari tadi sibuk memperhatikan interaksi antara bungsu keluarga Lesmana dan anak tunggal keluarga Bagaskara. Dua konglomerat yang hartanya tidak habis 7 turunan.

[✓] Teenagers | HaruyyihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang