10.

818 105 32
                                    

Happy Reading

*****

Seorang gadis baru saja keluar dari toko kue. Berjalan ke arah halte bus terdekat seraya menenteng bungkusan berisi kue black forest kesukaannya. Arabella dudukkan bokongnya pada bangku yang tersedia. Menunggu driver ojek yang siap menjemput lalu mengantarnya pulang ke rumah.

Jarinya menekan aplikasi whatsapp guna menilik apakah pesan yang dikirim olehnya kemarin malam telah mendapatkan balasan.

Kel. Lesmana (5)

Kemarin

Besok papa mama sama kak kemal bisa pulang cepet nggak? Bella pengen dinner bareng kalian|

Papa
|Lihat besok ya Bell

Mama
|Mama usahain pulang cepet

Hari ini

Hari ini kita bisa dinner bareng kan?|

Papa
|Ada kerjaan yg harus papa selesain malem ini
Lain kali aja ya Bell

Mama
|Maaf Bell, hari ini mama ada meeting mendadak sama klien di surabaya

Bella tersenyum kecut kala mendapatkan jawaban diluar ekspetasinya. Harusnya sejak awal dia tahu bahwa orangtuanya tidak pernah punya waktu untuk menghadiri acara makan keluarga seperti ini. Makan malam ditemani klien atau berkas-berkas tetap menjadi prioritas utama.

Bella menatap kue di pangkuannya nanar. Nafsu makannya meluap bersama hela nafas panjang sirat akan kemarahan. Gadis Lesmana memutuskan membatalkan pesanan ojek online yang tadi ia pesan. Tungkainya ia bawa pada jalanan trotoar yang ramai lalu-lalang warga ibukota yang hendak menghabiskan malam Minggu kali ini bersama orang terkasih.

Bahkan sedari pagi tidak ada satupun dari keluarganya yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Apakah mereka lupa, bahwa hari ini merupakan peringatan kelahirannya? Anak yang 15 tahun lalu mereka dekap penuh kasih sayang. Anak yang 15 tahun lalu mereka gendong sebab tidak berhenti menangis.

Bella benci lagi-lagi ia harus terlihat menyedihkan.

Bella berhenti tepat di depan taman bermain yang sepi karena orang-orang lebih memilih berburu kuliner dibanding harus duduk dibawah cahaya temaram taman kota. Tanpa pikir panjang, gadis itu membawa langkahnya pada bangku kosong yang disediakan oleh pemerintah untuk dinikmati khalayak umum.

Ia letakkan kue di atas meja berbahan dasar semen di depannya. Meraih lilin dan juga korek yang tadi sempat ia beli. Lalu empat lilin telah menyala di atas kue berperisa coklat tersebut.

Happy birthday Bella.

Meski suaranya terdengar bergetar, namun gadis itu tetap melanjutkan bait demi bait syair lagu sampai akhir.

Happy birthday Bella.
Happy birthday, Happy birthday.
Happy birthday Bella.

"Selamat ulang tahun yang ke 15 Bella." Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Sedari tadi Arabella berusaha menahan agar tidak menangis. Menyakinkan pada diri sendiri untuk tidak perlu ambil pusing sebab keluarganya tidak dapat menghadiri pesta yang telah disiapkan olehnya.

Bukannya mereda tangisnya justru semakin kencang. Sebisa mungkin isakannya ia tahan agar jangan sampai terdengar, takut jika nanti menimbulkan keributan. Dadanya terasa sesak seolah ada batu besar yang menghimpit. Gadis itu terlampau lelah jika lagi-lagi harus menahan diri dalam kesedihan. Berpura-pura kuat meski batinnya terus berteriak kesakitan setiap detiknya.

[✓] Teenagers | HaruyyihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang