9.kenapa?

1.4K 78 1
                                    

Hikkssss....

Hikss.......

Di malam yang gelap.Terlihat seorang gadis memegang pisau berlumuran darah, kedua tangan dan wajahnya di penuhi darah.

Ia berdiri sembari menangis seperti ketakutan. Di lantai seorang pria asing tergeletak tak bernyawa di tubuhnya terdapat beberapa tusukan pisau.

Gadis itu Adalah Alea, bibir dan tangannya gemetar ketakutan namun yang anehnya sesekali bibirnya mengukir senyum misterius. Alea mengambil tasnya yang tergeletak dilantai dan mengeluarkan ponselnya dengan buru buru ia mencari nomor seseorang setelah itu menghubunginya.

Di sisi lain sekumpulan pria berkumpul mereka adalah inti ASTRO termasuk ketuanya sedang mengadakan rapat penting.

"Bim Lo udah kumpulin berkas yang gw minta?"tanya Mahesa

"Udah gw kirim ke email Lo, ga liat?" Jawab Bimo

"Oh iya gw udah dapet notifnya tapi belum gw cek, thanks ya"

"Yoi"

"Zaka mana?" Tanya Dilan

Galang, Mahesa, Sean, dan Bimo saling menatap satu sama lain.

"Dia lagi keluar kota, tadi dia izin sama gw dan nitipin ini buat Lo" jawab Galang sembari menyodorkan sebuah berkas kepada Dilan

Dilan membuka berkas itu dan di sana terdapat beberapa foto dan informasi tentang Bara yang di dapatkan oleh Zaka.

"Zaka udah ngumpulin semua bukti tentang siapa aja yang udah di lecehin sama Bara tapi dia belum Nemu sama sekali soal siapa yang udah jadi korban Bara di antara Rain, Abel, Gita, dan Yura. Karena ga ada satu orang pun yang tahu." Jelas Mahesa

Setelah Dilan membacanya ia menutup berkas itu.

"Lo coba deketin Abel" ucap Dilan kepada Galang

"Dia udah nolak gw karena dia suka sama Bara" ucap Galang

"Jadi ceritanya nyerah nih"sindir Sean

"Katanya cinta pandangan pertama kok nyerah" tambah Bimo

"Gimana?" Dilan memastikan

Galang menghembuskan nafas berat. "Oke....oke gw bakal berusaha buat dia jatuh cinta sama gw"

"Gitu dong" ucap Mahesa

"Gita biar jadi urusan gw" ucap Sean membuat semua menatapnya.

"Ga usah gitu juga kali ngeliatinnya, siapa tau aja dia tau sesuatu." Tambah Sean agar mereka tidak salah paham.

"Bilang aja suka" sindir Bimo

"Apaan sih Lo, ga ada yang bisa gantiin Neta" sinis Sean

"Se Neta itu udah tenang di sana Lo harus ikhlasin dia dan lanjutin kehidupan Lo jangan terjebak di masa lalu Mulu" nasehat Galang.

Memorinya bersama Neta sangat indah dan cukup banyak hingga Sean sulit untuk melupakan dan mengikhlaskannya.

Mereka hanya bisa pasrah dan selalu ada untuk Sean, bagaimana pun juga jika mereka berada di posisi Sean pasti akan sama.

Drtttttt......

Tiba tiba ponsel Dilan berdering tanda seseorang menelfonnya, Dilan mengeluarkan ponselnya saat melihat layar ponselnya tertera nama Rain di sana dengan cepat Dilan langsung mengangkat telepon dari Rain.

"Hallo.... Dilan.....hikkssss aku takut"

"Kamu di mana?"

"Aku ga tau, aku ga tau aku di mana. Aku takut Dilan ga mau di sini....hiksss"

Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang