Engineer Trainee

9 1 0
                                    

(H-8 sebelum keberangkatan ke Jakarta)

Saat jadi pengangguran, menelpon orang tua adalah hal yang jarang kulakukan karena malas aja ditanya-tanya udah dapat kerja atau belum. Sebenarnya waktu kuliah juga jarang nelpon sih.

"Ada anaknya bibimu dari oppung-kakak beradik yang kerja di kelapa sawit. Bisa kan, gelar sarjanamu melamar ke sana?" kesekian kalinya mamakku menelpon dan menanyakan hal yang sama. Eh bentar, kelapa sawit? Jangan-jangan itu om-om seram yang kemarin?

"Gak bisa, Mak. Gelar sarjanaku itu cuma bisa dipake untuk perusahaan tambang, yang gali-gali batubara atau emas. Kalau kelapa sawit gak bisa." Dengan intelek kutolak tawaran emak yang gak menggiurkan itu. 

"Padahal anak bibimu itu belum nikah. Baru 41 kok umurnya."

Lah?!

Sore itu kubuka lemari kayu milik ibu kos yang sudah digigiti ngengat sana-sini. Di rak paling atas, ada celengan terselip diantara tumpukan novel. Satu celengan karakter burung hantu, satu lagi celengan kaleng karakter Frozen. Alasan pemilihan bentuk atau karakter celengan itu tidak penting. Tapi tujuan celengan ini adalah yang harus kalian tahu. Ada kertas dengan tulisan tangan 'For BTS Concert'  menempel di keduanya.  

Maafkan aku BTS, uangnya kupakai dulu. Lain kali aku pasti menabung lagi untuk konser kalian. Semoga kalian bisa membawaku ke Jakarta. Maksudku, hasil celengannya bisa bertahan hidup denganku sampai dapat kerjaan di Jakarta.

Aku menghela menghela nafas panjang. 

Sudah kuputuskan. 

Aku akan ke Jakarta. 

Baru aja mau ke rumah ibu kos untuk membayarkan uang kos yang sudah menunggak 3 bulan sekalian pamit, HP ku berbunyi tanda ada notifikasi masuk.

Tanpa semangat, kucek. Sebuah e-mail.

Ralat, email undangan psikotes dari sebuah perusahaan tambang!

Saat itu juga aku mengunci pintu kos dan berlari ke kosan Butet.

-------------------------

(H-6 sebelum keberangkatan ke Jakarta)

'Setiap orang berkeinginan untuk menang, tetapi hanya sang juara yang mempersiapkan diri'.

Ungkapan itulah yang menjadi penyemangatku menjelang tes psikotes dari perusahaan tambang batubara di Banjarmasin.

Hahah. Aku bukannya tidak konsisten. Tapi gak ada salahnya mencoba saat kesempatan ada di depan mata. Kemungkinan terburuknya sih aku gak tau apa-apa saat ditanya tentang perencanaan tambang, produktivitas alat gali muat dan alat angkut. Btw program perekrutannya dinamakan Engineer Trainee - ET.

Dengan tekun aku berlatih mengerjakan soal-soal psikotes, belajar menggambar orang secara utuh, menggambar pohon lengkap dengan ranting, daun dan buahnya. Dari yang awalnya terlihat seperti boneka jelangkung perlahan makin mirip dengan boneka chucky. Aku gak menyerah. Belasan kertas HVS berserakan di lantai kamar kosan. Sekarang bentuk kos makin tidak karuan. Perjuangan itu membuahkan hasil. Kini boneka chucky hasil gambaranku sudah terlihat punya hati nurani.

Karena seleksinya sistem gugur, aku juga harus mempersiapkan segala kemungkinan. Persiapan interview penting, seandainya lolos psikotes. Kutonton video di youtube bagaimana tips-tips menjawab pertanyaan interviewer. Mulai menjawab pertanyaan 'silahkan perkenalkan diri anda' sampai pertanyaan spontan 'sebutkan lima jenis ikan!'

Tibalah hari bersejarah itu. Sebelum berangkat ke gedung tempat seleksi aku berdoa dari kosan. Setibanya di lokasi kudapati sepertinya aku 'kerapihan'. Banyak peserta yang hanya mengenakan kemeja, jeans serta sepatu kets. Kulirik penampilanku : blazer, rok hitam, pantofel.

THE NAKED JOBSEEKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang