Rusun Part II

6 1 0
                                    

When someone comes into your life, God sent them for a reason. Either to learn them or to be with them until the end. - unknown 

Yeah, God tolong kirimkan seseorang ke dalam hidupku. Kau bisa mengirimkan seorang calon suami yang pintar masak, mungkin.

Atau bule kaya yang kebetulan liburan di Indonesia. Gak apa-apa kalau misalkan dia duda beranak dua atau tiga.

Oh, atau Kau bisa juga Tuhan, mengirimkan dompet jatuh di tengah jalan berisi uang tunai senilai uhm.. tidak usah banyak-banyak 50 juta saja!

Namanya juga optimis (atau halu). Memangnya apalagi yang kupunya saat ini selain rasa optimis. Optimis bahwa masih ada perusahaan yang akan mempekerjakanku. Optimis bahwa aku bisa diterima numpang di rusun ini sampai dapat gaji lagi. Optimis bahwa hubungan kami semua di rusun ini akan baik-baik saja. Dengan semua perbedaan sifat kami gak mudah buat lima anak cewek tinggal seatap. 

Minggu-minggu di bulan pertama, jadwal kebersihan massal memang rutin dilakukan. Bak mandi dikuras sekali seminggu. Lantainya disikat sampai mengkilat. Perabotan tersusun rapi dan bersih. Sampah tidak menumpuk di sudut balkon. Lantai rumah bebas dari kuman. Semua orang mengerjakan pekerjaan rumah. 

Tapi memasuki bulan-bulan berikutnya jadwal kebersihan itu mulai diabaikan. Ada yang beralasan capek sepulang kerja dan akan membuang sampah keesokan harinya. Padahal beosknya gak akan dibuang. Sampah pun menumpuk, sampai mengeluarkan bau tidak sedap. Piring kotor menumpuk. Lantai kamar mandi licin. Saluran air tersumbat rambut rontok. Dalam bak mandi mucul ulat-ulat kecil. Hampir di seluruh sudut rumah rambut rointok bertebaran. 

Aku pun berinisiatif untuk mengambil alih pekerjaan membersihkan rumah. Lagipula setidaknya sebagai orang yang numpang gratis di sini aku harus peka. Sampah dalam beberapa kantong plastik itu kubawa turun sekaligus dari lantai lima. Piring kotor kucuci, rumah kusapu, bak kukuras dan saluran tersumbat kukorek. Sepertinya yang sudah diduga penyebab tersumbatnya adalah segumpalan rambut. 

Sudah numpang gratis, harus tau diri. Aku memang gak pernah ngomong langsung ke Kak Sondang atau si Uli tentang numpang menumpang ini. Tapi aku yakin Kak Duma pasti udah menjelaskan ke mereka. Lagian, sesama orang batak, sesama perantau, masa iya mereka tega menagih sewa kosku yang posisinya masih nganggur ini. Bahkan dalam lirik lagu Anak Medan :

Anak Medan anak Medan anak Medan do au kawan
Susah didonganku soboi tarbereng au
Titik darah penghabisan ai rela do au kawan
Hansur demi kawan ido au kawan

terjemahan :

Aku ini anak Medan
Kalau ada temanku yang susah gak akan kubiarkan 
Titik darah penghabisan pun aku rela 
Hancur demi kawan itulah aku, kawan

Dan sejauh ini semua baik-baik saja.

Setelah kabur dari NPS, aku sudah menganggur selama empat bulan. Salahkan virus corona yang menyerang tanpa aba-aba. Mempengaruhi setiap aspek kehidupan seseorang, termasuk jobseeker kayak aku. Boro-boro buka lowongan kerja, sekarang ini banyak perusahaan yang mem-PHK karyawannya.

Suatu hari ketika hampir menyerah mencari pekerjaan, sebuah undangan interview untuk posisi telemarketing datang. Sepertinya itu adalah korban asal apply-ku yang kesekian, karena aku bahkan gak ingat kapan apply di perusahaan itu. Dalam e-mail nya disebutkan supaya kandidat membaca betul-betul tentang profil perusahaan.

Emang kalian itu perusahaan seperti apa? Penasaran, aku pun mengklik link yang memuat profile company-nya.

'PT Siber Futures adalah pialang/broker forex berizin resmi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Anggota dari BBJ dan KBI.'

THE NAKED JOBSEEKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang