Friday is not always a good day

2 0 0
                                    

Aku selalu suka dengan hari Jumat karena aku lahir di hari itu. Juga karena keesokan harinya kantor libur. Bahkan Pak Charli bilang Jumat adalah Best Day-nya para Sales. Banyak sales yang closing di hari itu.

Yeah, meski Jumat kali ini bukan favoritku. Gimana enggak, Jumat kemarin kami menerima hasil tes rapid kami dan satu kamar ternyata reaktif. Pak RT meminta kami isolasi mandiri di dalam kamar. Isolasi ini berlangsung untuk 14 hari ke depan, sebelum diambil tes kembali.

Selama isolasi mandiri, pekerjaan tetap berjalan dari rumah. Cukup kacau sebenarnya. Bisa dibayangkan dalam satu ruangan ada sales stainless steel, sales pialang dan dan staff administrasi leasing.

"Betul Bu, tempo hari kan ibu ada penawaran harga untuk plat kapal 8 mili. Kebetulan saat ini sudah ready stock. Tempo hari kan, masih indent," –sales stainless steel.

"Selamat pagi Pak George. Saya mau info bapak bahwa tanggal 16 ini adalah kuartal report Apple. Nah, yang selalu terjadi menjelang kuartal report saham Apple selalu terbang, Pak. Ini kesempatan bapak untuk blablabla.."

"Iya Pak, dokumennya sudah lengkap. Saya taroh di file –"saham apple? Saya gak ada bilang saham apple, Pak." –admin perusahaan leasing.

".........."

Sebenarnya meskipun hasil tesnya reaktif, belum tentu positif covid. Tapi peraturan tetaplah peraturan. Aku terpaksa membiarkan si Darman meeting kedua dengan Mr Kana, klien potensialku satu-satunya. Hanya berharap dua hal : beliau segera deposit dan si Darman gak bikin loss klienku itu.

Menjelang H-3 sebelum karantina berakhir, hal menggemparkan terjadi. Hal yang gak pernah terbayangkan sedikitpun sejak menginjakkan kaki di kantor perusahaan pialang. Hal yang akan membuat namaku dikenal duo bos bule Polandia : Mr Kana akhirnya DEPOSIT. Deposit dengan nominal gak main-main: 100 JUTA!!!

"AHHHHHHHHHH!!!"

Tanpa sadar aku teriak kegirangan, melakukan selebrasi terus loncat dari lantai 5. Enggak dong. Keburu mati, malah gak bisa menikmati komisi. Omong-omong soal komisi aku langsung sibuk buka kalkulator. Di grup lagi ribut ucapan selamat untukku tepat setelah si Darman meng-upload bukti transfer.

Selamat ya Lena,

Congratulation, Kak Lena

Wiss, gila sih, 100 juta.

Makan-makannya ditunggu.

Calon pemenang kontes Samsung A71

Yeah, Ferrari selalu di depan (ini komenan bos Charli)

"Kenapa kau, Mail?" empat pasang mata di belakangku menuntut penjelasan.

Aku tarik nafas untuk menenangkan diri yang super bahagia. "Klienku akhirnya deposit, guys. Bulan ini gajiku gak didiskon. Hahahaha!"

"Berapa depositnya?" –Kak Duma.

"100 juta. Gila gak."

"Wiss, mantap kali. Makan-makanlah kita berarti ya." –Kak Sondang. "Selamat ya, Mail." –Yanti.

Untungnya setelah 14 hari karantina berlalu dan kami dites kembali, hasilnya non reaktif. Dengan itu, masa karantina penuh siksaan pun berakhir.

Hari ini hari Jumat. Begitu aku masuk kantor, anak-anak langsung nyalamin dan kasih selamat. Bos Charli nyamperin ke mejaku dan bilang untuk membunyikan lonceng setelah briefing selesai. Tapi saat ngomong begitu, raut wajah beliau seolah ada beban. Apapun itu, sesuatu pasti sedang atau telah terjadi.

Saat briefing tim selesai, aku ditahan sama bos Charli di dalam ruangan.

"Saya mau kamu gak bertindak gegabah, setelah tau masalah sebenarnya Len. Oke?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE NAKED JOBSEEKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang