41.🍊

228 31 0
                                    

"Saya membayangkan bagaimana dulu kita dipersatukan oleh Tuhan dengan cara yang luar biasa. Saya pikir kita akan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, ternyata tidak"

*****

Wanda sedikit gemetar saat menginjakkan kakinya tepat didepan gedung tempat pernikahan mamahnya berlangsung. Tak sendirian, Wanda mengajak Luki bersamanya. Keduanya baru saja sampai setelah mengendarai mobil selama beberapa menit.

Dari depan sini, Wanda bisa melihat ramainya orang yang wara-wiri menggunakan dress dan juga jass sesuai dress code yang tertulis di undangan.

"Lo tau ngga, kita kaya apa?" bisik Luki.

"Apa?"

"Preman anjing! ini kita ngga salah, kan?" Luki memastikan. Dengan yakin Wanda menggelengkan kepalanya.

"Ini kita malah kaya mau ngerampok njing!"

"Ngerampok makanan, kan katanya lo laper"

Luki menganggukkan kepalanya, iya juga. Tapi ngga gini juga. Mana ada yang pergi ke pernikahan menggunakan dandanan seperti ini.

 Mana ada yang pergi ke pernikahan menggunakan dandanan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harusnya tadi Luki tidak usah menuruti kata-kata Wanda, jadi dia tidak perlu menahan rasa malu yang amat sangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harusnya tadi Luki tidak usah menuruti kata-kata Wanda, jadi dia tidak perlu menahan rasa malu yang amat sangat. Diantara semua tamu undangan, hanya mereka berdua yang paling nyentrik. Ya iya lah!

"Langsung masuk aja yuk"

Wanda berjalan menuju gerbang yang di jaga oleh dua satpam. Sekali lagi Luki mendengus kesal, satpam saja pakai suit masa mereka engga.

Saat mereka berdua hendak memasuki gerbang, tiba-tiba satpam itu menahan mereka menggunakan tangan besarnya. Satpam itu menatap mereka berdua dari atas sampai bawah, seperti keheranan.

"Maaf mas, orang lain selain tamu undangan di larang masuk" peringatnya.

"Kami tamu undangan" ketus Wanda.

"Tapi pakaian kalian–"

"Apa perlu saya tunjukin undangannya?" tanya Wanda.

Satpam itu mengangguk. Lalu Wanda bertanya kepada Luki dimana undangan itu, dan tololnya Luki malah tak sengaja membuang kertas undangan itu di tong sampah karena ia kira itu tidak diperlukan lagi.

DISASTER || RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang