3.🍊

708 82 2
                                    


bugh!

"arghh" Reza merintih tangannya memegang dada yang terasa sangat nyeri.

"goblok Lo!"

Dugh!

"aarggh" Reza berteriak setelah kepalanya dihantamkan ke tembok. Dadanya pun terasa semakin sesak.

"gara-gara lo es gue jadi tumpah! goblok lo autis!"

"hiks...hikss.. mamah" Reza mengambil tasnya yang jatuh di lantai kemudian ia berlari.

Reza berlari kencang mungkin meninggalkan sekolah. Seragam dan rambut anak itu sangat berantakan, ia merasakan sesak didada dan kepalanya pun terasa sangat nyeri.

Sepanjang jalan yang Reza lakukan hanyalah menangis, ia tidak perduli dengan tatapan orang-orang di sekitarnya. Reza menangis pilu, semakin hari hidup Reza semakin kacau, kapankah semua ini akan berakhir?

"Reza sudah tidak tahan lagi!" seru anak itu.

****

"Senja tiba! sebentar lagi kakak pulang" Reza tersenyum gembira, dari jendela kamarnya ia memandangi langit sore kala itu.

Reza tak henti-hentinya tersenyum, hatinya terasa sangat bahagia. Itu adalah hal yang selalu Reza lakukan dikala menunggu kepulangan Wanda, ia selalu menopang dagu di kusen jendela kamarnya memandangi langit yang semula biru berganti warna menjadi Oren.

tin!

Senyum Reza semakin cerah saat Wanda membunyikan klakson motor sport kepadanya. Dengan antusias Reza keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri Wanda.

"Kakak!" Reza langsung menubruk tubuh kakaknya dan memeluknya erat seperti anak kecil.

"Seneng banget ya kakak udah pulang?" Wanda melepaskan helm yang ia kenakan, lalu mencium pipi Reza.

"Iya Reza senang" mata Reza semakin berbinar.

"yaudah yuk masuk" Wanda menggandeng tangan Reza masuk kedalam rumah.

Mereka berdua berjalan menuju kamar Reza.

"Kak! lihat apa yang Reza pegang" seru Reza sembari memperlihatkan phoca Boboiboy ditangannya.

"Wahh! dapet darimana dek?" tanya Wanda ikut antusias.

"Dari bang Naka" jawab Reza, ia menaruh kembali phoca itu di atas nakas.

"emangnya bang Naka ngga kerja?"

"tidak tahu. sepertinya bang Naka baru pulang kerja" Reza mengedikkan bahunya.

"oh iya kak! katanya bang Naka mau ajak Reza jalan-jalan besok" ujar Reza antusias.

"jalan-jalan? emangnya kamu berani?" tanya Wanda, mengingat terakhir kali ia mengajak Reza keluar, Reza malah ketakutan.

"berani! Reza kan sambil dengerin musik!" jawab Reza benar-benar seperti anak kecil.

"karena Reza ngga takut, kakak punya sesuatu buat Reza" Wanda mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Taraa!" Wanda memegang dua permen chupa chups ditangannya, lalu ia berikan dua permen itu kepada Reza.

"Terimakasih!" Reza menerimanya dengan antusias.

DISASTER || RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang