Ketemu

2.6K 341 3
                                    

Hari ini, aku berjalan jalan menikmati desa, aku membulatkan mata saat si kumis lele dan pasukannya menyeret seorang wanita.

"Mohon ampun, saya sedang hamil lepaskan saya" ucapnya menangis dan berlutut.

Tanpa belas kasihan ia menendang wanita yang hamil besar itu. Memang gila manusia itu, aku dengan kesal menolong wanita yang kakinya sudah berlumuran darah

Ia meringis kesakitan "sakit sekali" ringisnya. Si kumis lele itu menarik tanganku menjauhi wanita hamil itu "lagi lagi kau, pergi sana! Jangan campuri urusan ku" ucapnya kesal

Aku tak kalah kesal memandang nya dengan seribu kebencian "KAU TIDAK LIAT? DIA SEDANG HAMIL? DIMANA RASA KASIHAN MU HA?" Sarkas ku kesal.

Wanita itu terus mengaduh kesakitan "kau tidak tau apa apa! Suaminya mati meninggalkan hutang, dan wanita ini harus di jual menjadi budak" ucapnya dengan kejam

Astaga si kumis lele ini minta di gibang apa gimana?

Aku menatap wanita yang terus meringis itu, "berapa hutang suami mu?" Tanyaku

"3 koin emas" ucapnya sambil menahan sakit yang luar biasa di perutnya.

Aku menyerah kan tiga koin emas ke si kumis lele, namun di tolak mentah mentah "suaminya sudah telat membayar hutang, sehingga terkena tunggakan sebesar 100 koin emas. Jadi hutangnya adalah 1003 koin emas" jelasnya panjang lebar.

Aku mengepalkan tangan, memegang kerahnya kesal "KAU GILA? JANGAN MENGGILA DI TENGAH SIANG BOLONG KAYA GINI. SUAMINYA CUMAN HUTANG 3 KOIN EMAS. KAU SUDAH MEREBUT SEGALANYA DARI WARGA, DAN SEKARANG KAU MENYUSAHKAN SATU WARGA IBU HAMIL? KAU INI SEORANG PEMIMPIN APA SEORANG BENALU? MENYUSAHKAN!"

"KAU TAU, WARGA DISINI TIDAK MEMERLUKAN PEMIMPIN SEPERTI MU, MEREKA LEBIH BAIK HIDUP TANPA DIRI MU. KAU SEORANG PEMIMPIN YANG TIDAK BERGUNAA!" Teriak ku kesal.

Ia mengepalkan tangannya, "geret dia, dan hukum dia 100 cambukan"

Astaga aku kelepasan

Bodoh! Bodoh! Anastasia oon!

Aku mengumpat dalam hati dan terus di geret ke tempat nya

"Lepasin! Yang aku bilang kan tidak salah. Kau memang pemimpin, bahkan kau tidak pantas di sebut pemimpin. Kau lebih ke seorang benalu sialan" ucapku lagi

Aku pun di baringkan di salah satu ruang eksekusi dengan keadaan telungkup. Tangan dan kaki ku diikat paksa. Sebuah rotan siap di tangan seorang penjaga

PLAK'

"1 cambukan" teriak seorang penjaga

Aku meringis, satu cambukan saja rasanya sangat nyeri

PLAK'

"2 cambukan"

PLAK'

"3 cambukan"

PLAK'

"10 cambukan"

Aku menghela nafas pasrah, sedangkan si kumis lele tersenyum senang.

Seseorang datang sambil berlari, "ayah, hentikan. Jangan pukul honey ku lagi" ucapnya, aku menghela nafas

" Joan, kamu ngapain disini?" Tanya si kumis lele menatap anaknya dengan heran "ayah, jangan pukul dia lagi" ucap Joan

"Honey, mari menikah" ucapnya menatapku yang sedang telungkup dengan wajah pasrah,

Astaga yang benar saja, masa di ajak nikah. Mana sama anak si kumis lele lagi

Kumis lele menatap anaknya, dan menatap ku "jika kau menerima anak ku. Hukuman mu akan berakhir"

Aku bernafas pasrah, lebih baik aku mati saja sekalian daripada harus punya mertua seperti kumis Lala "lanjutkan cambukan nya" ucapku

Fake Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang