Cogan

1.7K 230 15
                                    

"huekk"

"Huek"

Aku mengelap mulut ku dengan punggung tanganku setelah meminum racun itu. Astaga itu sama sekali tidak seperti obat, ya aku rasa itu beneran racun

Rasanya bahkan lebih buruk daripada saat kaki ku cedera. Kenapa obat disini sangat menakutkan kan dan menjijikan

Aku mengepalkan tangan kesal, rasanya aku ingin membalaskan dendam pada satu keluarga itu. Aku akan memberikan mereka obat itu satu ember, pasti sangat menyenangkan hoho.

Tok tok'

"Tuan putri anda baik baik saja kan?" Tanya Lily di luar mengetuk pintu kamar mandi dengan rasa khawatir.

Ah sialan, dia sepertinya sedang acting, saat aku di paksa minum obat saja dia hanya diam bagai patung. Sekarang sok sok khawatir.

Aku menarik nafas dalam, dan kembali membasuh wajahku lalu mengelap nya dengan gaun ku.

Kriet'

Aku menoleh kekanan kekiri, "mana tiga iblis itu?" Tanyaku pada Lily

Gadis itu mengerutkan keningnya, "t-tiga iblis?" Bingungnya

Aku menghembuskan nafas lalu berdehem, "maksud ku, yang mulia ibu suri, pangeran Arthur dan putri Viola" ucap ku

Lily ber oh ria, "mereka berada di ruang perjamuan, dan saya memanggil anda karena anda juga harus menghadiri perjamuan itu"

Aku mengangguk paham, sebelumnya aku tidak pernah menghadiri acara perjamuan.

Lily memberikan ku sebuah gaun, ya lagi lagi sebuah gaun mewah.

"Perjamuan ini siapa saja yang datang?" Tanyaku saat rambutku sedang di sisir oleh Lily

"Hmm, banyak yang mulia. Ada para pejabat, anak para pejabat, dan orang penting lainnya" ucap Lily

Aku yang mendengar itu segera beranjak, dan menatap keluar jendela

Aku yang mendengar itu segera beranjak, dan menatap keluar jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Waahh, ramai sekali. Itu ada yang tampan, astaga tampannya" ucapku yang berbinar binar memandangi pria tampan yang mengendarai kuda

Lily menghembuskan nafas nya, "yang mulia turunlah, rambut anda masih berantakan" ucap Lily

Aku acuh tak acuh dan memandangi para pria tampan, aku harus terlihat cantik, agar jika kembali ke zaman ku setidaknya aku mengantongi satu pria tampan

Dengan sigap aku kembali duduk di meja rias, "Lily dandani aku secantik mungkin" ucapku dengan mengulas senyum

Lily mengangguk, "saya akan berusaha yang mulia" ucap Lily

Pria tampan, kakak datang ><

'~'~'~'

Seusai di dandani aku segera berlari menuruni tangga, "yang mulia pelan pelan" ucap Lily yang tampak was was

Fake Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang