bukti pertama

5.2K 521 3
                                    

Aku celingak celinguk melihat isi taman yang terlihat sangat indah berada di rumah kaca. Namun siapa sangka tanaman tanaman ini bisa melayangkan sebuah nyawa

"Waah cantik banget bunganya" ucap ku kagum melihat sebuah bunga indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waah cantik banget bunganya" ucap ku kagum melihat sebuah bunga indah. Raja itu menyunggingkan sebuah senyuman "indah buhkan? Coba makan" ucapnya. Aku menatap raja itu sembari mengerutkan kening "boleh?"

Raja itu mengangguk kan kepalanya "setelah itu kau mati" ucapnya enteng.

Aku berdecak kesal, "sialan" ucapku sambil melemparkan gumpalan tanah.

Raja itu menatap ku tajam sial kelepasan

"Hehe, maaf sengaja eh gk sengaja. Tadi itu kelepasan say, sorry" ucap ku terkekeh, habislah jika raja ini baperan. Bisa bisa kepala ku gelinding kena pedangnya

Saat raja itu berjalan mendekati ku, aku melangkah mundur. Aku bagai anak kancil yang ingin di mangsa seekor singa liar

Tring

Tanpa sengaja aku menendang sesuatu, aku dan raja itu menoleh. Dimana terdapat sebuah cicin yang menggelinding "eh apa tuh?"tanyaku seperti Dora

"Apa kau buta? Jelas itu cincin" ucapnya meraih cincin itu. Diamana di dalam cincin itu terdapat sebuah mawar

"Wihh, cantik" ucapku sambil melirik cincin indah itu. "Ini cincin pembunuh itu" ucap sang raja. Mataku berbinar takjub "wihh comel deh" ucapku

Raja itu mengerutkan keningnya "com--myel apa itu?"

"Comel itu lucu bego" ucapku, raja itu berdecak "bodoh! Maksud mu seorang pembunuh lucu?" Tanya raja itu dengan mengebu

"Santai broo, maksud ku itu dia lucu karena dia seorang pembunuh tapi mengenakan cincin mawar. Kan imut" ucap ku, raja itu memutar bola mata malas, seolah ia lelah dengan pemikiran hebat ku

Raja itu memperhatikan cincin dengan seksama "gimana bro? Kebukti kan kalau Anastasia cantik yang lemah lembut, bagai putri duyung ini tidak membunuh istri kesayangan mu? Aku ini anak baik baik, bukan pisikopat tau" ucap ku

"Sekarang berarti aku bisa bebas, horeee. Yess pergi dari neraka yuhuuu" ucapku senang, ingin beranjak sembari loncat loncat kegirangan. Namun sebuah tangan mencekal pergelangan tangan ku yang kecil unyu unyu

"Apaan neh? Kok nahan nahan?" Tanya ku

"Pembunuh nya belum ketemu, jadi bisa saja kemungkinan ini kau" ucap raja itu menatap dengan tatapan intimidasi

"Ya Tuhan, ampuni lah dosa hambamu ini. Tapi tambah saja dosa raja yang ada di depan hamba" gumam ku tidak jelas

Aku menghembuskan nafas " Heh! Itu udah jelas ya kambing, itu mawar. Bisa aja yang bunuh bini kesayangan lu itu yang namanya mawar atau kembang. Ya apalah yang penting bukan gue" kesal ku dengan menggebu gebu

Fake Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang