Ketemu kumis lele

3K 356 1
                                    

Aku meregangkan otot otot ku, rasanya badan ku pegal pegal karena tertidur di tumpukan jerami

Tok tok

Aku menatap pintu horor, bagaimana jika itu raja sialan itu?

"Anastasia? Ini aku Zenith" aku bernafas lega saat mendengar suara Zenith

Aku pun melangkah kan kaki, untuk membuka pintu

Ceklek

"Pagi" sapa Zenith dengan senyuman nya, aku tersenyum kikuk "pagi"

"Oh ya, apa kau ingin berjalan jalan sekitar sini?" Tanya Zenith aku mengangguk antusias "yaa" ucapku

Saat Zenith ingin pergi aku menahannya "anu Zenith apa kau memiliki pakaian? Aku belum membeli pakaian ku" ucapku. Zenith tersenyum "punya" ucapnya membuka tasnya Lalu memberikan baju itu padaku.

"Terimakasih" jawab ku, aku pun meraih tas ku yang tergelatak di kasur jerami. Lalu kami pun berjalan ke kamar mandi yang terletak di luar

Kriet'

Aku keluar dengan tersenyum "bagaimana?"

Zenith tersenyum kagum, "bagus" ucapnya sambil mengacungkan jempol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zenith tersenyum kagum, "bagus" ucapnya sambil mengacungkan jempol

Aku tersenyum senang, lalu memakai mantel ku. Kami pun berjalan ke markas zenith dan teman temannya.

"Kau pakai kuda ini, aku akan memakai kuda yang ini" ucap Zenith, aku mengangguk kan kepalaku.

Kami pun menaiki kuda, "kita akan berjalan kemana?" Tanyaku

"Di dekat sini ada air terjun, kau ingin melihatnya?" Tanya zenith, aku mengangguk dengan semangat "aku sangat ingin melihatnya" ucapku. Zenith terkekeh, dan menjalankan kudanya. Diikuti aku di belakangnya.

Setelah menjalankan kuda selama 10 menit terdengar gemercik air, dan tak lama kami pun sampai di air terjun yang sangat indah menurutku.

Air yang terjun dengan indah, dan terdapat pelangi menghiasi nya. Zenith tersenyum "bagaimana? Indah kan?" Tanya nya. Aku mengangguk, ini sangat indah seperti surga dunia

Zenith pun turun dari kudanya, dan mengikat kudanya di pohon. Aku pun juga begitu mengikutinya.

Srak srak.

Sebuah bunyi berasal dari sebuah semak semak, Zenith pun mengarahkan busurnya ke semak semak

Jeng'

Panah itu tertancap ke sebuah rusa liar, aku melongo kagum "wow kau hebat sekali" ucapku

Zenith tersenyum bangga "tentu saja, kakak yang mengajarkan ku memanah" ucapnya

Aku menepuk kedua tangan ku kagum, "apakah kau mau mengajarkan ku?" Tanya ku penuh harap

Zenith pun berjalan di batu batu air terjun, dan duduk di salah satu batu itu. Aku mengikutinya, walau terkadang hampir tergelincir.

"Bagaimana? Apa kan boleh?" Tanya ku, Zenith tampak berfikir kemudian ia mengulas sebuah senyuman "hm! Tentu saja" ucapnya mengangguk

Fake Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang