Keesokan harinya, terlihat suasana haru di desa. Dimana aku yang sudah tinggal 3 hari lebih harus pergi sekarang, karena di paksa tentunya
Rose menatap ku berlinang, "suster peri bakal kesini lagi kan? Rose sedih harus pisah hwaaaah" tangis rose sambil memeluk kakiku
Aku mengelus rambut rose, dan berlutut menyimbangi tinggi ku dengan rose "iya dong, sister bakal kangen banget sama rose nantinya. Dan kapan kapan kita pasti ketemu lagi" ucapku sambil memeluk rose
"Hwaaah rose gk mau pisah Ama suster peri" isaknya, aku memberikan gantungan kunci beruang ku "ini buat rose, sebagai kenang kenangan" rose tersenyum
"Suka?"
"Suka" jawabnya Semangat, "udh jangan nangis lagi ya" ucapku mencium pipi gembul rose
"Nona" ucap petter, aku menatap petter "kau harus bisa mengurus perkebunan itu, okey?" Petter mengangguk
"Terimakasih nona" ucap petter memeluk ku, aku hanya terkekeh dan menepuk punggung petter
"Ekhem" dehem Nathan, petter pun melepaskan pelukannya "maaf yang mulia, saya bersikap gk sopan"
"Haha gpp santai aja petter, kita kan bestpren" ucapku menepuk bahu petter
Buk'
Aku pun menyikut perut Nathan, membuatnya meringis.
"Kau merusak pertemanan ku" kesalku
Setelah perpisahan penuh haru, akhirnya pun aku di suruh masuk ke dalam kereta kuda.
Setelah itu keranda itu di jalankan oleh beberapa kuda, sedangkan Nathan menaiki kuda
'~'~'~'
Aku menarik nafas dalam, membosankan sekali aku pun menepuk nepuk keranda itu menyuruh mereka berhenti. Lalu aku keluar dari keranda itu.
"Kau ini kenapa? Mau buang tai lagi? Atau buang water?" Tanya Nathan yang sepertinya frustasi karena dari tadi aku selalu ingin berhenti karena ingin buang tai sama buang water
Aku menggeleng "bukan, aku bosan. Kau turun" ucapku pada Nathan
Ia menatapku "siapa kau berani menyuruhku?" Tanya nya sinis
Kau menarik nafas, "derwin turun" pintaku. Dengan polos nya derwin pun turun
Aku langsung menaiki kudanya, "aku ingin naik ini, gk mau naik keranda itu, udh panas. Membosankan, mana jalanya jugak jeguk" ucapku.
"Lalu saya bagaimana yang mulia?" Tanya derwin, aku menunjuk keranda "kau masuk kesana aja" ucapku
Derwin dengan mendengus memasuki keranda itu, aku hanya terkekeh geli. Seorang panglima masuk di kereta kuda, mana hiasannya warna pink.
Nathan menatap ku tidak suka "kenapa?" Tanyaku
"Ini kuda milik derwin, kau pergilah ke tempat mu seharusnya" ucapnya penuh penekanan. Heran deh ni orang apapun yang gue lakuin salahh aja Dimata dia. Ini gue yang salah atau mata dia yang salah
"Gk mau" balasku
"Ah.. sudhlh aku deluan. Byee" ucapku lalu menjalankan kuda itu. "HEI KAU!" Kesal nya mengejar ku yang sudah lumayan jauh
'~'~'~'~
Aku turun dari kuda dengan malas, rasanya muak melihat istana ini. Aku tiba tiba kangen sama rose
Pintu istanah terbuka, para pelayan dengan haru menyambut ku. Seolah mereka berkata syukurlah kau kembali, atau nyawa kami akan melayang
Aku memperhatikan wajah diantara pelayan pelayan itu, "dimana Lily?" Tanya ku pada salah satu pelayan
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Queen (End)
Random[Follow sebelum baca dong brok ;v] Anastasia gadis berumur 18 tahun, yang masuk ke zaman kerajaan. Zaman yang sama sekali tidak iya ketahui, Dimana dirinya di tarik dan langsung berurusan dengan sang raja. Malang sungguh nasibnya, baru memasuki zama...