Sebuah ketukan pintu membuatku membuka mata, lalu berjalan membuka pintu"Derwin? Kenapa?" Tanyaku pada Derwin.
"Yang mulia, wanita bernama carmelia mencari rose" ucap Derwin
"Oh bentar" aku pun berjalan masuk untuk membangunkan rose, "rose bangun, mama kamu nyariin. Rose" panggilku gadis itu mengerjapkan matanya "suster peri?" Gumamnya masih setengah sadar
"Mama carmelia nyariin kamu" rose pun berjalan keluar untuk menemui mamanya
Setelah Rose pulang aku memutuskan masuk kamar kembali untuk melanjutkan tidur, tapi derwin memanggil ku "yang mulia"
Aku pun menoleh ke arahnya dengan mengerutkan kening, "kenapa?"
"Apa anda melihat yang mulia raja? Setelah semalam pergi bersama anda, saya tidak melihat nya lagi"
Aku mengerjap kan mata bingung, "loh? Bukannya semalam dia pulang kesini deluan?" Tanyaku bingung
"Ntahlah, saya tidak tau. Tapi tadi saya sudah mencari nya tidak ada"
"Oh, mungkin dia jualan cendol kali, atau ngajakin si An-ga jalan"
"Tidak, An-ga masih tertidur"
"Ya mana aku tau derwin, sudahlah. Nanti dia juga balik sendiri" ucapku berjalan memasuki kamar lalu kembali melanjutkan tidur ku.
Hingga Matahari mulai naik ke atas, membuatku bangun akibat silau. Aku pun keluar dari kamar, aku menatap bingung kehebohan yang terjadi
"Ada apa ini?" Tanya ku pada zerlga, derwin, carmelia, dan Petter
"Zenith, dia pergi ke hutan tanpa sepengetahuan ku" ucap Zerlga
"Bukannya dia memang suka ke hutan? Ngebolang gitu?"
" Zenith emang suka ke hutan, tapi dia memasuki hutan terlarang, yang banyak binatang buas. Jadi aku dan derwin ingin mencarinya" ucap Zerlga
"Aku ikut" pinta ku, mana mungkin aku membiarkan guru ku kenapa napa (guru yang ngajarin dia panah)
"Tidak bisa yang mulia, hutan itu sangat berbahaya" ucap Derwin
"Kau tidak usah cari mati, jika bosan hidup sini biar ku bunuh" ucap zerlga, aku menatapnya sinis "aku ingin ikut! Jika kalian tidak memperbolehkan, aku akan pergi sendiri"
"Baik, baik yang mulia" ucap derwin, aku pun tersenyum puas, lalu menaiki kuda satu lagi
"Apakah saya boleh ikut juga"
"Petter, kau lagi! Tidak usah, kau disini saja" ucap Zerlga
" Baiklah"
"Ini yang mulia, senjata untuk anda" ucap derwin menyerahkan busur panah
Aku pun meraih nya dengan senang hati, kami pun mulai mengendarai kuda ke arah hutan terlarang itu
Namun memang dasarnya, gue beban ya gue kepisah dari mereka. Di tambah kabut di hutan itu lumayan tebal
"Aduh, kemana lagi tadi arahnya dua Curuk itu" gumam ku mulai menjalankan kuda perlahan.
" ARGGKHHH" teriakan melengking, membuatku mengerutkan kening, bersiap memegang panah dan mulai menjalankan kuda ke arah suara tersebut
Ternyata itu adalah Zenith, dia sedang di serang oleh sekelompok serigala. Hal itu membuatku bergidik ngeri, ingin mundur tapi aku berasa jahat. Mau maju, tapi masih pengen hidup
Akhirnya aku memutuskan untuk mengerahkan anak panah ku, mengenai satu serigala. Tentunya hal itu tidak membuat ku menang, masih ada 2 serigala lagi
Srak'
Namun dengan gerakan cepat, seseorang memeganggal kepala serigala itu. Ya siapa lagi kalau bukan Jonathan.
Jonathan langsung mendekati Zenith, melihat darah yang bercucuran di kaki Zenith, dia pun langsung merobek bajunya dan mengobati kaki Zenith
Cih, sok sok an jadi pangeran yang nolongin sang putri. Si najis, emang
Aku memalingkan muka geli, ingin sekali memuntahkan isi perutku melihat adegan yang menggelikan itu
Aku pun menjalankan kuda ku ke arah mereka, "hai pren"
Jonathan hanya menatapku sekilas, lalu fokus menghentikan pendarahan di kaki Zenith
Pengen bacok palanya, emosi saya nih
Aku berdehem, "Zenith ayo kembali, kakak mu nyariin"
Zenith mengangguk mencoba berjalan, tapi Jonathan langsung menggendong nya ala bridal style
'iya, gue nyamuk kok. Cuman nyamuk lewat'
"Zenith sama ku saja, jika dia bersama mu. Yang ada dia akan jatuh di tengah jalan" ucap Jonathan menaikan Zenith ke kudanya
Aku tersenyum, "yaa, terserah lah" ucapku ingin menjalankan kuda terlebih dahulu
" Di depan sana masih banyak serigala, berhati hati" ucap Jonathan menjalankan kudanya berlawanan arah dengan ku
Aku pun memutuskan untuk mengikuti kuda Jonathan, walau merasa jadi nyamuk tidak apa, aku kuwad
Setelah sampai kota, Zenith pun langsung di obatin. Sedangkan Jonathan sudah kembali ke penginapan
Tapi ntahlah perasaan ku aja atau bagaimana, pria itu terlihat dingin. Mungkin perasaan ku saja
Aku menggidikkan bahu tidak perduli, dan memilih untuk memberi An-ga makan
Hubungan ku dan An-ga sedikit membaik, 'sedikit' ya
Namun saat aku memberi An-ga makan, Jonathan tampak ingin pergi keluar
"Jojo, kau ingin kemana?"
"Bukan urusan mu" ucapnya datar, membuatku mengerutkan kening
"Kau kenapa? Kurang sehat? Salah makan?" Tanyaku bingung mencoba memeriksa jidatnya, namun ia menepis tangan ku kasar
"Tidak usah menyentuh ku" ucap Jonathan sinis, lalu pergi keluar
Aku mengelus tangan ku bingung, 'apa pas di hutan tadi dia kerasukan setan? Tapi kan dia yang setannya' bingung ku
Aku pun memutuskan untuk mengikuti nya sekedar memastikan, siapa tau dia kerasukan dedemit
Namun saat di gang sepi, Jonathan berhenti membuatku langsung bersembunyi
"Keluar!" Ucap Jonathan, namun aku tetap bersembunyi
"Keluar Anastasia"
Aku pun keluar dari persembunyian ku, "haha, aku cuman takut kau kerasukan sesuatu. Terus melakukan hal an-"
Brak'
" BERHENTI MENGIKUTI KU" aku tersentak kaget, tatapan Jonathan sama dengan tatapan yang pertama kali aku bertemu dengannya. Tatapan dimana ia menuduhku sebagai pembunuh
Aku mengerutkan kening bingung, "kau kenapa?"
"Aku ingin, kau menjauh dari ku"Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Queen (End)
Random[Follow sebelum baca dong brok ;v] Anastasia gadis berumur 18 tahun, yang masuk ke zaman kerajaan. Zaman yang sama sekali tidak iya ketahui, Dimana dirinya di tarik dan langsung berurusan dengan sang raja. Malang sungguh nasibnya, baru memasuki zama...