Aku mengerjap kan mata saat melihat bayangan ku di cermin, mengapa cantik sekali. Astaga aku tak menyangka aku secantik ini, mengapa bisa ya?
Lily tersenyum senang melihatku yang terkesima dengan hasil riasannya. Setelah jam menujukan pukul 7 malam, aku dan Lily pun berjalan ke altar
"KAISAR DAN PRAMAISURI TELAH DATANG" teriak penjaga gerbang langsung membuka kan pintu utama. Semua tamu langsung menepi memberikan jalan, dan menuduk.
Aku bingung harus bagaimana, aku menggaruk tekuk ku yang tak gatal
"Ekhem" sebuah deheman membuatku menoleh, betapa kagetnya aku saat melihat Nathan sudah berada di sebelah ku. Astaga seperti nya dia memang jelmaan setan tiba tiba suka muncul
Aku menatapnya bingung "gandeng tanganku" ucap nya. Aku mengangguk paham, dan melingkarkan tangan ku di lengannya.
Kami pun berjalan ke arah kaisar dan pramaisuri, lalu memberikan hormat
"Salam dari saya ayahanda, ibunda" ucap nya, aku pun mengikuti nya
Dua manusia itu tersenyum ramah, "wah, kau sangat cantik. Arthur berarti hanya mengada Ngada, katanya diri mu jelek seperti gembel" ucap sang pramaisuri
Astaga tu bocah mulutnya minta di sawer, apa gimana sih?
Aku hanya tersenyum simpul saja "terimakasih yang mulia" ucapku
Setelah itu yang mulia pramaisuri dan sang kaisar berjalan, "kau menunggu apa? Ayo" ajak nya aku menggeleng "tidak, aku ingin berbaur dengan rakyat" ucapku sembari terkekeh. Dia hanya ber oh ria. Lalu mereka bertiga pun pergi duduk di singgah sana
Aku mengangguk, hushh pergilah
Pesta di mulai dengan meriah, aku perlahan berjalan memasuki kamarku.
Mumpung semuanya sedang sibuk dengan pesta, sebaiknya aku harus segera kabur.
Aku meraih tasku yang sudah aku Peking, dimana berisi barang barang ku. Perhiasan ku yang bisa ku jual. Aku menulis sepuncuk surat lalu meninggalkan nya di meja.
Setelah itu aku berganti pakaian menjadi gaun yang simpel, seolah aku hanya rakyat biasa. Tak lupa aku memakai mantel untuk menutupi wajahku. Setelah itu aku keluar dengan biasa, lalu aku menaiki kuda salah satu bangsawan.
Aku langsung melajukan kuda itu keluar gerbang, beruntung dulu aku di ajari oleh ayah ku menaiki kuda.
Aku tersenyum bahagia saat sudah berhasil keluar dari gerbang itu, dan menjalankan kuda ku ke pusat kota.
Aku memberhentikan kuda ku di salah satu penginapan, lalu aku turun dari kuda ku ah ralat, kuda yang ku maling Maksud nya.
"Ekhem, bisa satu kamar?" Tanya ku pada pemilik penginapan. Dia mengitung ngitung 1 koin emas permalam, aku pun memberikan satu koin emas yang juga sudah aku maling dari beberapa penjaga
Ah menyedihkan sekali, aku seorang ratu tetapi aku justru mengambil uang milik pekerja ku. Tak apa aku kan ratu palsu hoho. Setelah itu dia memberikan kuncinya pada ku.
Setelah usai mengikat kuda, aku masuk ke penginapan itu. Astaga hidupku akhirnya bebas dari pria jahanam itu.
Aku bisa kabur, yess senang nya hati ini. Berdebar debar, akh tapi aku harus pergi jauh dari wilayah ini. Karena setan itu pasti mengikuti ku. Tapi tak apa setidaknya aku bisa bebas, walau aku nantinya pasti akan seperti buronan
Aku membuka kunci kamar itu, lalu aku memasuki kamar itu, dan kembali menguncinya.
Mataku tertuju pada kasur,lalu merebahkan tubuh ku disana. Rasanya aman, damai, tentram tanpa kehadiran si setan. Zaman ini tidak seburuk itu jika tidak ada dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Queen (End)
Aléatoire[Follow sebelum baca dong brok ;v] Anastasia gadis berumur 18 tahun, yang masuk ke zaman kerajaan. Zaman yang sama sekali tidak iya ketahui, Dimana dirinya di tarik dan langsung berurusan dengan sang raja. Malang sungguh nasibnya, baru memasuki zama...