Salju

2.5K 286 11
                                    

Di hari yang sangat dingin, aku mengerjapkan mataku. Ntah kenapa rasanya hari ini sangat dingin,

Ceklek

Pintu terbuka, terlihat Lily berjalan membawa nampan sembari tersenyum, "siang yang mulia" ucapnya, aku mengerjap kan mata

Siang? Tapi mengapa udaranya seperti pagi,

"Lily, kau sudah sehat? Kenapa kembali bekerja?" Tanyaku

Lily tersenyum,"saya sudah sehat" ucapnya meletakan nampan di meja ku. Aku pun meraih nampan itu dan memakan sarapanku

Wush

Aku meringkuk kedinginan, "kenapa hari ini sangat dingin" gumam ku.

Lily tersenyum, "hari ini kan turun salju pertama" ucap Lily, aku membulatkan mata kaget.

"Lily tolong ambilkan mantel ku" ucapku, Lily pun memberikan mantel berbulu. Aku segera berlari keluar istana

"Yang mulia anda ingin kemana" teriak Lily mengejar ku.

Aku menatap salju yang turun dengan lebat, ini adalah pertama kalinya aku melihat salju secara langsung. Biasanya aku selalu melihatnya hanya di acara TV

"Salju nya indah sekali" ucapku kagum, Lily mengerjap kan matanya. Indah? Tapi bagi Lily salju hanya sebuah salju biasa

Dari kejauhan aku melihat derwin sedang mengajak An-ga berjalan jalan di salju.

Aku langsung berbalik, "Lily ayo kita masuk saja" ucapku mendorong Lily agar cepat berjalan.

"Yang mulia ratu" aku menghela nafas, meneguk ludah susah payah. Astaga, jangan bilang aku di suruh ngasih makan An-ga lagi.

Demi apapun aku trauma sama anjing galak itu, " derwin aku tidak bisa memberikan An-ga makan. Kau saja ya" ucapku

Derwin menggeleng, "bukan yang mulia, bukan itu. Saya ingin meminta tolong anda supaya menyuruh yang mulia raja untuk meminum obat" ucap derwin

Aku menghela nafas, ternyata sama saja resiko nya

"Memang dia sakit apa? Kalau sakit jiwa kan memang dari dulu begitu" ucapku acuh tak acuh

Derwin menggeleng, "bukan, yang mulia raja terkena flu dan demam akibat salju"

"Pftt, badan Segede bagong gitu. Cuman karena salju langsung demam? Lemah sekali" ucap ku mencibir nya

Derwin hanya diam, lalu ia kembali membuka suara "oleh sebab itu saya minta tolong yang mulia"

Aku menggeleng, "tidak, suru saja pelayan atau tabib. Nah atau kau saja sana" ucapku

"Tapi yang mulia, kami tidak berani" ucap derwin, "karena saat sakit yang mulia raja lebih mengerikan" ucap nya

"Lalu kalian menjadikan ku tumbal gitu?" Tanyaku tidak percaya

"Baiklah jika begitu, anda memberikan makan An-ga dan saya akan memberikan yang mulia raja obat" ucap derwin menyerahkan rantai An-ga

"Oh iya, An-ga juga harus di temani bermain salju"

"Dan lagi an--"

"Baik lah baik, aku yang akan memberikan setan itu obat" ucapku menghentakkan kaki kesal.

~'~'~'

Aku menarik nafas sembari membawa nampan berisi obat.

Brak'

Aku menendang pintu itu, terbukalah pintu itu. Aku menatap kamar Jonathan yang ternyata lebih mewah dari kamarku. Bukan hanya itu, kamarnya di penuhi warna hitam, mulai dari hiasan berlian hitam, dan lain sebagainya yang dominan warna hitam.

Fake Queen (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang