Keping 16 : Pertemuan Rendy dan Gibran

33 3 0
                                    

Rendy pov

Aku hanya ingin menjadi senja yang selalu tampak indah dari sudut yang berbeda bagi para penikmatnya, karena senja hanya pergi sementara dan dia akan pulang di waktu yang sama sepanjang masa yang tersisa.
Begitu pun aku yang telah lama berkelana mencari cinta, dan sekaranglah waktunya aku bermuara dalam satu cinta.

****

"Klik.. Suara notifikasi pertanda pesan masuk. Aku segera membukanya karena berharap pesan dari Kayla tetapi seketika kecewa melanda karena pesan Alfa yang tak kuharapkan justru yang datang.

"Besok ada waktu? Aku ingin bertemu sebentar, please!"

"Kutunggu di Kedai Kopi dekat alun-alun kota jam 1 siang."

"Ok!"

Tok.. Tok.. Tok... Suara ketukan pintu membuat Rendy bergegas dari atas ranjang lalu membuka pintu kamarnya.

"Boleh Mama masuk Ren?" Ucap  mama yang tengah berdiri di ambang pintu kamarku.

"Tentu saja boleh Ma, kenapa pakai izin dulu?" Balasku yang hanya dibalas senyuman oleh mama. Mama mengikutiku duduk di kursi balkon kamar sambil meletakkan secangkir kopi, aku terdiam sembari mengedarkan pandangan ke jalan raya yang cukup ramai karena bertepatan dengan malam Minggu.

"Tumben malam Minggu anteng di rumah? Biasanya nggak pernah absen apel ke rumah Kayla?" ucap mama dengan senyum menggoda.

"Nggak papa Ma aku pengen santai aja dulu di rumah." Tiba-tiba terbesit keingintahuanku tentang kedatangan Devi kemarin saat  acara 7 bulanan Mbak Mia.

"Ma Aku mau nanya, kenapa kemarin Devi di sini? Kan urusan kita sudah selesai dengan keluarganya?" ucapku lirih pada Mama yang membuatnya tertawa kecil dan menatapku dalam.

"Oh jadi gara-gara ini kamu dua hari ini betah di rumah," jawab mama dengan masih menatapku menelisik jawaban dari diamku.

"Mmm.. Devi ke sini bareng Nisa, kan Nisa teman akrab Mbak Mia jadi wajar dong kalau dia ikut," terang mama. Sejenak mama terdiam dan memutus kontak mata. Dan aku merasa ada sesuatu yang sedang di sembunyikan oleh Mama.

"Gara-gara itu Kayla salah faham, sekarang ngambek deh!" ucapku jujur lalu dibalas tawa kecil oleh mama. Dan mama pasti paham jika anaknya sedang dilanda jatuh cinta. Mungkin ini pertama kalinya mama melihatku sekacau ini hanya karena seorang gadis.

"Ya emang awalnya Nisa ke sini mau memperbaiki hubunganmu dengan adiknya, Devi ingin menikah denganmu. Dia menyesal karena membatalkan pertunangan kalian dulu, tapi Mama dengan Mbk Mia sudah berterus terang kalau kamu sudah punya calon sendiri, meskipun belum kamu bawa ke rumah! Kan kamu juga nggak bilang dulu kalau bawa Kayla waktu itu?" Jawab mama dengan santai lalu berdiri dan mengacak rambutku dengan sayang.

"Iya sih aku juga salah, dan masalahnya waktu itu Devi memperkenalkan diri ke Kayla sebagai tunanganku Ma!" balasku lalu menyeruput kopi yang sedari tadi sudah aku pegang.

"Bicaralah baik-baik dengan Kayla, bersikaplah dewasa. Kayla masih muda jadi kamu yang harus mengalah Ren!" Ucapan Mama seketika membuat hatiku merasa lega karena harapan baru tiba-tiba menyeruak dari dasar hatiku. Aku hampir saja lupa jika selama ini Kayla memang selalu bersikap manja dan keras kepala apalagi usianya 5 tahun lebih muda dariku.

Ia terlahir dalam keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang tapi ada satu hal yang membuatku takjub dengannya, ia ikhlas melepaskan Alfa demi Lyla kakak yang sangat ia cintai. Aku sangat sadar jika di saat dia menerima cintaku dulu ia tidak mencintaiku. Aku juga merasa ia  seperti menjaga hatinya untuk orang lain tapi aku yakin waktu pasti akan memilihnya untukku.

Rahasia Antara Aku dan Kakak Ipar (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang