22. Malam Yang Tertunda 1

55 3 0
                                    

Author pov

Di ujung ranjang Rendy menunggu Kayla dengan gelisah, hampir satu jam Kayla tak juga kunjung ke luar dari kamar mandi. Rendy tak mau gagal lagi seperti tadi siang saat teman-teman kampusnya tiba-tiba datang, mereka meminta maaf karena tidak bisa hadir di acara resepsi pernikahan Rendy dan Kayla. Rendy bertekad malam ini ia harus berhasil. Seringai licik terbit di raut wajah tampannya, lalu ia bergegas mendekati pintu kamar mandi.

Tok.. Tok...
"Kayla Sayang masih lama di kamar mandi? Aku pingin pipis nih, udah nggak tahan!" Ucap Rendy dari balik pintu dengan senyum liciknya.

"Ih Kak Rendy gangguin aja, kan bisa di kamar mandi lain!" Balas Kayla dari dalam, suara Kayla menunjukkan jika ia sedang kesal. Beberapa menit tidak ada suara Rendy, Kayla jadi merasa tak enak hati sendiri akhirnya dengan perasaan kesal ia segera mengakhiri acara berendamnya.

Klek.. Pintu kamar mandi terbuka.

"Kak.." Panggil Kayla yang masih berdiri di ambang pintu sedang mengedarkan pandangan di setiap sudut kamar. Ia tak menemukan sosok suaminya di dalam kamar.

"Hm.. " gumam Rendy yang tiba-tiba muncul di samping pintu, ia tadi sengaja bersembunyi di balik pintu mara mandi. Kayla kaget bukan main ia tak menyangka suaminya akan menjailinya. Tiba-tiba Rendy mendorong tubuh Kayla ke dalam kamar mandi lalu menyalakan shower tepat di atas mereka berdua. Tatapan mereka saling beradu di bawah guyuran air shower, Kayla gugup karena hanya mengenakan selembar handuk untuk menutupi tubuh mulusnya, mata Rendy berkilat penuh gairah lalu meminimalisir jarak antara mereka dengan cekatan Rendy melumat lembut bibir Kayla dengan intonasi yang semakin lama semakin menuntut, karena Kayla tak kunjung membuka bibir Rendy sengaja mengigit bibir bawah Kayla agar memberinya akses menikmati kehangatan dari bibir istrinya itu. Tak sadar kedua tangan Kayla melingkar di leher Rendy dengan ragu ia pun membalas ciuman Rendy perlahan, sadar Kayla sudah mengikuti permainannya Rendy melepaskan ciumannya lalu tersenyum manis menatap manik istrinya yang tampak seksi di bawah guyuran air, Kayla semakin menundukkan kepala karena malu saat tangan kekar Rendy melepas handuk yang melingkar di tubuhnya, sebelum Kayla berbicara Rendy langsung melahap dengan rakus bibir istrinya kembali, ia tau Kayla pasti akan menolaknya. Tiba-tiba dengan kasar Kayla mendorong tubuh Rendy agar menjauh.

"Kak maaf aku nggak bisa melanjutkannya, aku lagi dapat alias menstruasi!" Ucap Kayla terbata ia takut jika suaminya akan marah dan kecewa. Isak kecil lolos dari bibir Kayla yang membengkak karena gigitan Rendy saat berciuman.

"Kenapa nggak bilang dari kemarin Sayang!" Ujar Rendy antara rasa kecewa dan rasa bersalah bergelung jadi satu, menyadari raut wajah Kayla yang takut Rendy segera memeluk Kayla dan menghujaninya dengan kecupan di seluruh wajah istrinya.

"Ssst.. Maaf.. Maaf!" Rendy berusaha menenangkan Kayla lalu mematikan shower dan melepas bokser ia bergegas ke luar mengambil handuk kering untuk menutupi tubuh polos Kayla lalu membopongnya ke atas ranjang.

"Kamu pakai baju, aku mandi dulu!" Ucapnya seraya mengusap lembut pipi Kayla lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah mandi Rendy mengajak Kayla memasak makan malam tadi Rendy sudah berbelanja keperluan dapur lengkap dengan ikan dan sayur, Rendy tahu Kayla tidak bisa memasak ia mengetahuinya dulu dari Lyla yang sering cerita bahwa adiknya itu paling malas jika di suruh membantu mamanya memasak. Rendy pun tidak akan menuntut Kayla untuk belajar memasak ia akan mempekerjakan asisten rumah tangga untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah, Kayla sendiri semester depan akan menjalani KKN itulah alasan Kayla ingin menunda dulu, ia khawatir hamil karena ingin fokus dulu menyelesaikan kuliahnya.

Rendy menyadari jika dialah yang bersalah karena mengingkari janji untuk menunggu Kayla lulus kuliah, nyatanya semester 5 Rendy sudah mendesak menikahi Kayla meskipun kedua belah pihak keluarga merestui. Rendy tidak sanggup jika harus menahan hasratnya untuk tidak menyentuh Kayla, ia istrinya ia juga berhak atas jiwa dan raganya.

"Kak kok malah melamun ayo aku bantuin, kita masak bareng ya? Sekalian aku belajar memasak hehehe!" Ucap Kayla yang membuyarkan lamunan Rendy, dengan wajah innocent nya Kayla menyalakan kompor lalu mengiris tipis tempe yang sudah dibumbui. Dari bahan yang diambil Rendy dari kulkas Kayla mengerti mereka akan membuat penyetan tempe dan lele serta lengkap dengan lalapannya. Pasti nikmat karena untuk pertama kalinya mereka memasak bersama.

"Bener mau belajar masak? Aku pasti bahagia sekali jika bisa menikmati masakan istri tercintaku ini!" Goda Rendy sambil melingkarkan kedua tangannya ke perut Kayla lalu mendaratkan kecupan di pipinya.

"Udah ah kapan masaknya kalau Kakak nempel terus kayak cicak gini!" Balas Kayla dengan tawa nyaringnya. Inilah yang Rendy suka dari Kayla sejak dulu, ia tak pernah jaim ataupun malu-malu, selalu apa adanya. Bahkan setelah kejadian tadi sore ia pun tak merasa sungkan, seperti tidak pernah terjadi sesuatu.

Dengan terampil Rendy menggoreng ikan lele tanpa takut terkena cipratan minyak goreng, berbeda dengan Kayla yang sudah menghindar dari tadi ia memilih menyiapkan lalapan dan sambalnya. Sejak kecil Rendy sering membantu mamanya memasak bahkan hafal betul semua bumbu dapur jadi tak heran sekarang pun Rendy yang mendominasi dapur mereka.

"Hemmm aroma masakan chef Rendy mantap aku nggak sabar ingin mencicipinya!" Puji Kayla sambil mengirup aroma sedap dari masakan yang telah tersaji di atas meja.

"Jelas dong suami siapa dulu!" Goda Rendy lalu mencuri kecupan singkat di bibir istrinya.

"Nggak usah alay deh Kak aku lapar, rayuan nggak bikin aku kenyang!" Ucap Kayla tanpa peduli tatapan Rendy yang memujanya.

Rendy hanya tersenyum menatap istrinya yang menurutnya unik itu, ia merasa sangat beruntung mendapatkan gadis pujaannya, ia berjanji akan berusaha selalu membahagiakan dan mencintai Kayla sepenuh hati.

"Kapan kamu suci Sayang?" Tanya Rendy sengaja menggoda Kayla.

"Uhuk.. Uhuk.. Uhuk...!"Kayla tersedak sampai mengeluarkan air mata dengan wajah memerah karena kepedasan, hampir setengah sambal di cobek ia yang melahapnya. Dengan cepat Rendy meraih gelas lalu menyodorkan ke bibir Kayla dan menepuk-nepuk punggung Kayla dengan panik, ia tak menyangka candaannya akan berakhir seperti ini padahal ia hanya berniat menggodanya. Dan yang membuat Rendy heran Kayla masih sempat menunjukkan 3 jari yang artinya 3 hari lagi, seketika Rendy tertawa terbahak-bahak sedangkan Kayla masih penuh tanda tanya.

Rahasia Antara Aku dan Kakak Ipar (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang