Cw // Angst, MCD, mention of cancer
Sangat disarankan untuk mendengarkan lagu yang sudah di sematkan, karena disini ada terjemahan lirik yang di gunakan^^
.
.
.
.
Hari ini seperti biasanya.
Mingi berjalan dari parkiran kemudian masuk ke dalam lift menuju lantai tempatnya bekerja. Rumah sakit hari ini cukup ramai, mungkin karena memang hari ini khusus berkunjung bagi keluarga pasien.
Mingi berjalan menyusuri koridor panjang yang dipenuhi oleh suster maupun sanak saudara dari pasien. Senyumnya selalu terpajang di wajah tampan itu, membuatnya terlihat ramah namun tidak melunturkan wibawanya sebagai seorang dokter.
Dia sudah beberapa tahun ini menjalani pekerjaan sebagai dokter spesialis kanker setelah bersusah payah belajar dan lulus. Hidupnya kini dipenuhi dengan orang-orang yg begitu kuat, tentu saja ini juga berkat semangat yang di berikan oleh suami cantiknya.
Mingi masuk ke dalam ruangan kerjanya, kemudian bersiap-siap dan setelahnya langsung mengunjungi beberapa pasien yang ada dibawah pengawasannya. Kamar-kamar itu begitu hidup dengan canda tawa yang membuat siapapun yang mendengarnya merasakan kebahagiaan, mereka semua terlihat senang berkumpul bersama teman maupun keluarganya.
Begitu Mingi ingin berjalan menuju kamar pasien lain, bahunya di tepuk oleh seseorang dari belakang. Dia berbalik dan menemukan San dibelakangnya, dokter itu tersenyum cerah seperti biasa.
"Haloo Dokter Song!" Sapanya dengan nada ceria. Mingi yang mendengarnya tertawa, merasa terhibur. "Pagi, Dokter Choi. Ada apa?" Balasnya.
San tersenyum, kemudian menyerahkan berkas di tangannya pada Mingi. "Ada pasien baru, umurnya 7 tahun. Dia ada di kamar 71, tolong ya? Saya ada urusan sebentar" Kata San sambil terkekeh kecil melihat raut Mingi yang berubah.
"Ini bagianmu loh" Balas Mingi, namun pada akhirnya dia mengalah. Si sipit itu memukul pelan kepala San dengan berkas di tangannya sebelum pergi ke kamar yang diberitahukan oleh dokter berdimple itu.
Kamar itu sepi, hanya ada anak laki-laki yang sedang duduk di atas ranjang dan juga seorang perempuan paruh baya yang menemaninya. Mingi tersenyum, tangannya melambai pelan untuk menyapa anak itu sembari berjalan pelan ke arah mereka.
"Halo.. Kamu pasien baru ya?" Tanya Mingi dengan suara lembutnya. Anak itu mengangguk kecil, lalu menunduk, enggan untuk melihat ke arah Mingi. "Maaf dok, anaknya memang agak pemalu kalau sama orang baru" Ucap wanita paruh baya yang ada dibelakang anak itu. Tangannya mengusap pelan kepala si anak laki-laki yang masih enggan untuk menatap Mingi.
"Oh ya? Dokter gak gigit kok! Kamu mau permen?" Mingi dengan cepat mengambil beberapa butir permen yang selalu ada didalam sakunya untuk menghibur pasien-pasien disana. Bunyi gemerisik itu membuat si anak laki-laki tadi sedikit demi sedikit memberanikan dirinya untuk menatap Mingi dan dia menemukan wajah sang dokter menatapnya dengan raut dan senyuman lembut.
"Nama kamu siapa?" Tanya Mingi begitu sang anak mengambil permen yang disuguhkan. Dia membuka berkas di tangannya, lalu mendudukan diri di kursi yang ada disamping ranjang. "Hyuno" Balas si anak pelan.
Mingi tersenyum lagi, kemudian mengangguk ketika data yang di berikan cocok. Anak dihadapannya memiliki kanker dengan stadium yang masih rendah, kemungkinan untuk sembuh setidaknya masih lumayan besar dan itu membuat Mingi menghela napasnya dengan lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku untuk Minyun (Mingi & Yunho)
FanfictionBook ini menjadi wadah untuk beberapa cerita, judul yg berbeda menandakan cerita yg berbeda. On going : - Another You ( maaf, bagian ini di unpub. Nnti akan di tulis ulang dan up kalau sudah end) - It's Fine! WARN!! Gay Homo TOP(Mingi) BOTT(Yunho...