..
Mingi menyusuri kembali surai pirang Yunho yang terasa lembut di tangannya. Si manis terlihat begitu fokus dengan drama yang sedang diputar di televisi, sedangkan Mingi sudah merasa bosan. Pada akhirnya lelaki itu lebih memilih untuk fokus memperhatikan kekasih manisnya.
Wajah tampan yang sedang serius menonton itu terlihat lucu. Alis Yunho kadang menukik, terkadang bibirnya mengerucut dan juga menggumam kecil, atau dahi cantiknya mengerut ketika ada adegan yang membuatnya tidak senang. Mingi suka melihat sisi Yunho yang seperti ini. Sisi yang apa adanya, sisi yang tidak dibuat-buat, dan Yunho hanya menjadi dirinya sendiri.
Tangan besar Mingi yang memang sedari tadi melingkar ditubuh Yunho mengerat, membawa si manis masuk ke dalam pelukannya dengan lebih erat. Sesekali Mingi mengusakkan pipinya pada helaian pirang itu dengan sayang, membuat Yunho menoleh kearahnya dengan tatapan bertanya, lalu dijawab dengan gelengan oleh Mingi.
Kegiatan yang super duper sibuk setahun belakangan ini membuat mereka jarang menghabiskan waktu bersama dan bersantai seperti sekarang. Rasa lelah yang menghantam tubuh bertubi-tubi membuat mereka merasa tidak karuan. Mulai dari fisik hingga batin, semuanya terasa begitu melelahkan. Dan disanalah Mingi melihat Yunho masih memasang senyuman. Senyum lebar yang menjadi ciri khas seorang Jeong Yunho.
Matanya yang bulat itu terlihat sangat lelah, tetapi senyuman manis masih membingkai wajah Yunho dengan sempurna, seakan ia baik-baik saja, seakan rasa lelah tidak pernah ada pada dirinya. Jika sudah seperti itu, biasanya Mingi yang akan merasa kesal dan ia yang akan pasang badan untuk menangani orang-orang yang mengerumuni Yunho.
"Kamu tuh... "
"Hm?"
"Ga jadi deh.. "
"Kenapa sii?"
"Gapapaaa"
"Gak jelas, mending kamu nonton lagi. Ini masuk ke bagian seru tau! Aku suka kagum sendiri liat para aktor yang actingnya bagus banget"
"Hmm"
"Kira-kira aku kapan ya bisa acting sebagus mereka?"
"Loh kamu jago acting, kok"
"Apanya jago? Aku main drama dan ngerasain jadi aktor aja baru sekali"
Mingi yang mendengar itu tertawa. Ia menatap Yunho yang masih nyaman berbaring di dadanya, melihat dengan seksama wajah kesayangannya itu sebelum akhirnya mendaratkan sebuah kecupan ringan di kelopak mata Yunho.
"Kamu tuh setiap hari acting"
"Kok?!"
Mingi menghela napasnya dengan berat. Selama bertahun-tahun mereka bersama, Mingi masih kesal sendiri jika mengingat kebiasaan Yunho yang satu itu. Rasanya ia ingin berkata kepada Yunho bahwa tidak apa-apa merasa tidak baik, tidak apa-apa menunjukkan jika ia lelah dan moodnya rusak, tidak apa-apa jika ia menolak berbincang dengan seseorang karena sudah merasa lelah setengah mati.
"Apa kamu gak cape?" Tanya Mingi dengan suara kecil. Jemari besarnya kini mengelus pipi Yunho yang sedikit terlihat lebih tirus sambil sesekali mencubit pelan. Rasanya Mingi memang harus membicarakan ini kepada Yunho secara langsung.
"Cape kenapa?"
"Pura-pura kalo kamu baik-baik aja.."
"Kapan aku kaya gitu?"
"Dari dulu, dari kita masih jadi trainee. Kamu selalu senyum lebar seolah ga terjadi apa-apa padahal kamu abis dimarahin, padahal kamu capek banget tapi kamu masih juga masang senyum lebar. Terus kalo aku tanya kamu, kamu selalu ngasih senyum doang ke aku sambil bilang kamu gapapa" Mingi menarik napas dan membuangnya perlahan. Tangan besarnya masih mengusap wajah Yunho dengan lembut. "Sesekali kamu boleh kok bilang aku ga baik-baik aja, aku capek, aku butuh istirahat, aku butuh sendirian, aku lagi gak mau bicara sama orang dulu, atau yang lainnya." Lanjut Mingi lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Buku untuk Minyun (Mingi & Yunho)
FanficBook ini menjadi wadah untuk beberapa cerita, judul yg berbeda menandakan cerita yg berbeda. On going : - Another You ( maaf, bagian ini di unpub. Nnti akan di tulis ulang dan up kalau sudah end) - It's Fine! WARN!! Gay Homo TOP(Mingi) BOTT(Yunho...