Udah vote? Kalau belum vote dulu baru lanjut baca!
• • •
Crystal berjalan menuju ruang kelas dengan wajah yang sedikit sangar. Terlihat kilatan emosi marah dari sana.Sesampainya di kelas, dia melihat semua bangku yang sudah penuh dengan murid murid lain disana. Tanpa ada guru didalamnya, termasuk Matthew yang sudah terlihat tenang di bangku dirinya.
"Crystal, where are you going?" Pertanyaan tersebut tiba tiba keluar dari Emilia saat melihat gadis itu mengambil tas milik seolah ingin pergi ke suatu tempat
"Sesuatu. Aku harus pergi sekarang Emilia."Ujar Crystal terburu-buru sambil menjinjing tas nya di bahu kanan.
Interaksi mereka itu sedari tadi diperhatikan oleh Matthew. Kening nya berkerut kala melihat kristal yang ingin pergi ke suatu tempat tanpa diketahui oleh seorang pun
"Baiklah Crystal hati-hati."
Crystal mengangguk dan langsung saja memilih orang pergi meninggalkan seisi kelas yang menatap dirinya dengan heran.Saat ini tujuan pertama kali Crystal hanya satu yaitu untuk bertemu dengan Edward, sialan yang berani-beraninya memfitnah dirinya seperti ini.
"Mau kemana Crystal?" Tanya Mrs.Steve wakil kepala sekolah tempat gadis itu belajar.
"Saya ada sedikit urusan mendadak Mrs. Maaf, saya sangat terburu-buru sekarang."ujarnya lalu berlalu pergi begitu saja.
Tak menghadang gadis itu Mrs Steve membiarkan Crystal begitu saja. Siapa dia sampai dapat menghadang gadis bermarga Dexter itu.
"Hutff .. Aku harap dia tidak melakukan hal yang diluar batas."
Dengan terburu-buru Crystal memasuki mobil dan mulai mengendarai dengan kecepatan yang sedang. Tak lama kemudian sampai di rumah sakit tempat Edward dirawat.
"Apa ada pasien kecelakaan atas nama Edward di sini?" tanya nya pada bagian resepsionis.
"Sebentar saya cek dulu." Mereka langsung membuka komputer.
"Ada di kamar nomor 48 c atas nama Edward dibawa ke rumah sakit ini semalam jam satu siang. Kamarnya ada di lantai dua.""Baiklah,terima kasih."
"Sama-sama."
Setelah mengetahui dimana ruang inap Edward segera Crystal menaiki lift,menekan angka dua.
Dengan cepat ia menemukan ruang rawat inap Edward. Sesampainya di depan kamar, Crystal dapat melihat Edward yang tengah sendiri sambil menonton TV yang terpampang di depan dinding di atas brankar.
"Bitch!" Umpat Crystal dalam hati untuk Edward.
Cklek.
Dengan santai Crystal membuka pintu kamar. Sontak Edward langsung saja terkejut melihat keberadaan gadis itu disana,"C-crystal?"
"Hai Edward." Sapa Crystal sambil tersenyum dengan tangan yang disilangkan.
Tak lupa dia berjalan perlahan mendekati ke arah brankar yang ditempati oleh Edward. Sedangkan laki laki itu menatap Crystal dengan takut. Tubuh nya sedikit bergetar dengan keringat yang terus saja keluar tanpa diminta.
"hei tak perlu takut. Aku hanya ingin menjenguk mu. Apa salah?" tanya nya sambil tersenyum smirk.
"T-tidak-tidak kenapa kamu kesini?"
"Aku hanya ingin bertemu dengan seseorang yang sudah melakukan kesalahan kepadaku tanpa aku yang melakukan itu pada dirinya."
"..hmm apakah tahu siapa orang itu Edward?" Tanya Crystal sedangkan Edward menatap nya dengan gusar.
Crystal pun perlahan maju lebih dekat mendekati Edward. Tepat di depan laki laki itu, Crystal mencondongkan wajah nya ke wajah Edward.
"Kau salah pilih lawan Edward. Aku tidak tau bagaimana nasib mu setelah ini. Jadi kau tunggu lah." Bisik Crystal pada Edward dan langsung meninggalkan ruang inap laki-laki itu dan menyisakan Edward ketakutan.
Setelah mengatakan hal itu, Crystal langsung saja keluar dari rumah sakit tersebut. Dan memilih untuk pulang menuju mansion Dexter karena jujur ia terlalu pusing memikirkan apa yang akan terjadi di kedepan nya.
Sekitar membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk Crystal sampai di mansion Dexter. Kemudian turun dari mobil lalu masuk ke dalam. Sesampainya disana ia tidak ada seorangpun di dalam. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk langsung masuk ke kamarnya.
Dret
Dret
DretPanggilan telfon berbunyi dari ponsel Crystal. Tertera kalau bahwasanya papa kesayangan nya lah yang menelfon nya sekarang.
Call On-'
"Iya pa?"
"Sayang are you okay?" David berujar khawatir kala mendengar suara lirih dari anak kesayangan nya itu.
"I'm oke pa. Apa ada masalah?"
"No! you lie baby. Tell me Are you having a problem?" Tanya David dengan sedikit tegas. Karena jujur dia tak suka jika Crystal menyembunyikan sesuatu hal dari nya.
"Huftt..." Helaan nafas terdengar dari Crystal.
"...ada masalah di sekolah Pa. Seseorang memfitnah ku."
"Damn! Where are you right now?"
"Aku sudah balik Pa."
"Wait a Minute. I'll go back with your mom, right? Don't think too much about that. I'll solve it, baby."
"Baiklah Pa. I'm waiting,"
"Oke bye honey. Love you."
"Love you too pa."
Call Off-'
• • •
Sedikit? I know. I got a wound on my thumb 😌
Vote and Comment nya di Ramein!
See u in the next part. Pai pai 😽🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Baby Girl !
RomanceCerita ini hanya berisikan tentang seorang gadis imut yang berasal dari keluarga ternama. Crystal namanya, anak perempuan satu satunya dan anak yang paling kecil di keluarga Dexter, membuat dirinya di sayangi, sangat dimanja dan sangat dijaga ketat...