• • •
"Bagaimana?"
"Kami sudah mengurus semua nya Pa."
"Hm, baiklah. Jangan sampai Crystal mengetahui tentang hal ini, bersikaplah seolah semua nya baik baik saja."
"Baik Pa."
"Oh ya, dan satu lagi besok kita akan pergi ke sekolah Istal setelah dia sudah sampai disana. Mengerti?"
"Iya pa, kami mengerti."
Setelah perbincangan mereka yang cukup lama mereka akhirnya kembali ke kegiatan masing masing.
-Keesokan Harinya-
"Pa,Ma. Istal sama Emilia berangkat dulu ya." Ujar gadis itu dengan seragam sekolah yang sudah rapi.
"Baiklah, hati hati dijalan ya." Samhut Shena sambil mengelus rambut anak bungsu nya itu.
Setelah selesai berpamitan, mereka berdua langsung masuk ke mobil yang dikendarai oleh supir pribadi Crystal.
Setelah memakan waktu yang cukup singkat mereka berdua pun tiba di sekolah dan langsung keluar dari mobil menuju ke dalam kelas.
Sepanjang perjalanan menuju kelas ada beberapa ada beberapa siswa dan siswi yang menatap sinis ke arah Crystal. Dan melihat perlakuan mereka membuat Crystal naik darah dan marah.
Tapi dia cukup sabar untuk menahan itu semua karena dia tidak salah dan dia juga cukup lelah untuk menanggapi perlakuan atau tingkah mereka yang kepada Crystal.
"Apa mereka tidak bisa untuk tidak menatapmu dengan sinis begitu? sungguh aku sangat terganggu dengan hal itu." Ujar Emilia yang kembali memberikan tatapan tajam nya pada beberapa siswa disana.
Crystal tetap melangkahkan kaki nya, dan menunjukkan muka datar. Seolah dia tidak perduli akan orang orang yang menatap nya.
"Sudahlah Biarkan saja aku juga tidak terlalu pedulikan tentang mereka."
Mendengar hal itu Emilia hanya merenggut kesal. Mereka berdua pun tetap berjalan menuju kelas tanpa menghiraukan orang-orang sekitar.
Sesampainya di dalam kelas Crystal melihat bahwa bangkunya sudah ditaruh lem oleh seseorang.
Melihat hal itu tentang saja kristal langsung marah dan geram. Tangan nya mengepal erat, tatapan matanya sungguh sangat tajam. Tubuh nya bergetar menahan amarah, seolah ingin menghabisi siapa saja yang melakukan hal ini.
Dengan kasar gadis itu langsung menunjang bangku tersebut hingga kursi itu patah. Bunyi dentuman kuat juga sangat terdengar membuat beberapa siswa dan siswi menjadi kaget,dan sedikit ketakutan. Karena memang, ekspresi Crystal ketika marah sangat menyeramkan.
Sungguh ini masih terlalu sangat pagi untuk dia harus merasakan hal seperti ini dan itu bukan salahnya Kenapa dia yang harus menjadi tanggungan dari kesalahan atau fitnahan oleh Edward bajingan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Baby Girl !
RomanceCerita ini hanya berisikan tentang seorang gadis imut yang berasal dari keluarga ternama. Crystal namanya, anak perempuan satu satunya dan anak yang paling kecil di keluarga Dexter, membuat dirinya di sayangi, sangat dimanja dan sangat dijaga ketat...