Penting bagimu
Tidak untukku.-.
Dengan satu tarikan, Ali membawa Prilly ke dalam gudang yang jarang digunakan dan konon ada penunggunya hmmm masih katanya. Namun, baru saja sampai pintu, Prilly merasakan hawa dingin menusuk ke dalam tulang, ingin lari pun sudah, Ali mengunci pergerakannya. Saat sudah aman, Ali mendorong tubuh Prilly untuk masuk ke dalam lemari besar, pikiran-pikiran kotor tentang Ali mulai menghantui otaknya.
Dia stres
Beraninya main tangan sama cewek.
Ali bersidekap dada di depan Prilly dengan tampang yang menurutnya sangat menyebalkan.
"Batalin perjodohan sialan itu!"
Dahi Prilly mengerut, lalu beberapa detik kemudian, Prilly tertawa. "Kalo gue bisa, udah gue batalin dari awal. Sebagaimanapun lo mau batalin perjodohan ini, orang tua gak bakalan nyerah bikin kita dekat. So, mau lo apa sekarang?" timpal Prilly dingin.
Tangan Ali mencengkram pundak Prilly. Benar kata kebanyakan orang-orang, orang jahil akan terlihat seram jika sedang marah dan lihatlah sekarang bagaimana urat-urat itu muncul, wajah merah, serta rahang yang mengeras.
Susah payah Prilly meneguk ludahnya dan tak berani melihat mata elang yang menatapnya dengan sorot kebencian. Ali membenturkan tubuh Prilly sekali lagi membuat ringisan keluar dari bibir tipis itu.
"Dengan cara perlahan atau kasar sekalipun, perjodohan itu harus batal." Prilly mendongak menatap mata elang Ali. "Melawan orang tua dosa. Dan, bagaimanapun lo melawan, mereka lebih bijak dalam memilih. Dan, perlu lo tau.."
Prilly membelai rahang Ali membuat Ali tertegun.
"Gue lebih najis dijodohin sama lo."
PAK
Prilly terkekeh kecil menampar pipi kiri pelan saat melihat cowok ini menatapnya dalam.
"Perlu lo tau, gue udah punya pacar. So, jangan berharap gue bakalan suka sama cewek aneh kayak lo," ujar Ali pelan. Prilly tersenyum tipis."Bukannya di sekolah ini gak boleh pacaran ya?" tanya Prilly dengan nada sinis.
Ali membuang muka, kelabakan juga. Dasar pengaturan yang tidak menguntungkan.
"Jangan sampe mulut lo itu bikin hubungan gue sama Nana berantakan."
"SIAPA YANG ADA DI GUDANG?!"
Tanpa kode sama sekali, Ali langsung mendoromg tubuh Prilly masuk ke dalam lemari serta menutupnya rapat. Keringat dingin mulai mengucuri kening Prilly, tangannya bergetar hebat saat tubuh Ali saling berdekatan bahkan menempel satu sama lain. Di lemari yang cukup pengap dan hanya ada dirinya dan Ali.
Prilly memejam, merasakan takut yang teramat dalam tak kala derap langkah itu semakin mendekati lemari, tempatnya dan Ali.
"Jangan takut," bisik Ali tepat di telinga Prilly.
Prilly tertegun. Bagaimana bisa terjadi hal seperti itu. Prilly menghirup tubuh Ali yang seperti tidak mandi, tetapi entah kenapa harumnya sangat mengenakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Genç Kurgu"Mulut cowok cuma manis di awal doang! Akhirannya pahit." Zaman sekarang, berita kebejadan para cowok-cowok kadal terus-menerus terliput oleh media. Membuat salah satu siswi SMA terbaik memilih untuk tidak dulu mengenal yang namanya cowok, terlebih...