Ramadhan tiba...
Marhaban ya Ramadhan...Siang itu Lisa dan Rosé asyik memilih mukenah untuk dibeli persiapan taraweh malam ini. Rosé suka yang motif bunga-bunga, sedangkan Lisa inginkan yang polos saja. Katanya Lisa khawatir sibuk menghitung kelopak bunga pas salat dan bukannya khusyuk tarawehan.
Pas malamnya, Lisa berangkat taraweh ditemani abangnya: Bobby dan Mino. Katanya biar Lisa terhindar dari godaan cowok-cowok kompleks yang mengincar adiknya. Setan memang terbelenggu selama bulan puasa, tapi yang berwujud manusia aka cowok buaya masih bebas berkeliaran di mana-mana.
"Cewek tuh harusnya salat di rumah aja."
Keluh Bobby yang sebenarnya ingin berangkat taraweh bareng pacarnya, tapi gagal karena lebih khawatir dengan keselamatan adiknya.
Lisa mencibir di sampingnya. Yang minta dianterin siapa coba?
"Salat taraweh jamaah tuh sunnah bulan Ramadhan, Bang. Masa iya Lisa salat di rumah. Lagian ini tuh mukenah baru, kasian kalo gak dipake buat ibadah."
Mino tidak menggubris, sibuk dengan ponselnya.
"Bang Mino kok bawa hape sih? Gak boleh tauk! Entar malah gak konsen salatnya!" tegur Lisa pada Abangnya.
Mino menatap Lisa sambil tersenyum lalu mengantongi ponselnya dan merangkul adiknya erat.
"Iya deh, adek abang yang paling cantik."
Jelas yang paling cantik, Lisa kan adik cewek satu-satunya.
Dari jauh, tepat di gerbang masjid, para cowok-cowok kompleks yang dimaksud kedua Abang Lisa harus dihindari akhirnya muncul. Sedang nongkrong sambil ketawa-tawa.
"Anak jaman sekarang bukannya siap-siap taraweh malah nongkrong." cibir Bobby.
"Lis, kamu tuh harusnya naksir cowok kayak Hanan, tuh, yang rajin azan di masjid." tambah Mino yang didukung Bobby.
Lisa menghela nafas lelah. Begini amat punya Abang protektif.
Tepat di depan gerbang, kedua abang Lisa berhenti dan menatap kumpulan tongkrongan itu yang Lisa yakini dengan tujuan untuk memberikan ceramah singkat akan tidak berfaedahnya menongkrong di luar masjid bukannya berdzikir di dalam masjid. Malu-maluin banget ya Allah.
"Woy, Bro!"
Semua yang ada dalam perkumpulan itu beralih ke arah sumber suara dan Lisa menemukan bang Ziko mendekat ke arah mereka.
Kedua abangnya yang tadi sudah mode ingin marah-marah berubah drastis menjadi senyum cerah dan berjalan menghampiri Ziko meninggalkan Lisa begitu saja di tengan-tengah tongkrongan cowok-cowok.
Lisa mengerang dalam hati.
Katanya Lisa yang paling penting...
Penting apanya...Ziko memang baru pulang dari Jakarta siang ini. Mereka bertiga adalah sahabat sejak kecil, makanya Lisa langsung dianggurin pas Ziko muncul.
"Neng Lisa..,"
Mulai kaaan...
Lisa mengerang dalam hati. Tanpa merespon, Lisa buru-buru melanjutkan langkahnya melewati gerbang.
"Buru-buru amat, Lis."
"Sini dulu dong, Lis."
"Lis, dapet salam dari mantan, nih!"
"Makin cantik aja..."
Gombalan-gombalan menyebalkan itu mengiringi Lisa yang terus berjalan dengan terburu-buru memasuki masjid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not So Blind Date
FanfictionKumpulan oneshot Lisa. Oneshot Rate: PG-13 Genre: Canon, AU, Romance, Komedi Casts: YG Fam, Non YG Fam