Disclaimer:
Cerita terjemahan dengan sedikit perubahan. Credit to the owner on the (ff.net)Hujan...
Cuaca yang sangat dibenci oleh pria bertubuh jangkung yang saat ini menatap keluar kaca jendela besar yang mengelilingi kantornya. Ia adalah Lee Soo Hyuk, CEO dari perusahaan industri elektronik di Korea Selatan. Butir-butir hujan membasahi jendela kaca tersebut membuat perasaannya yang sejak seharian tidak bersemangat menjadi semakin buruk.Tidak, bukan hanya seharian, tapi pria ini memang tidak pernah terlihat bersemangat apalagi ramah di mata orang lain. Dibesarkan dari lingkungan keluarga pengusaha yang kompetitif dan ambisius, membuatnya tidak pernah terlihat benar-benar menikmati hidup. Padahal dengan kesuksesan yang sudah diraih perusahaannya, harusnya ia bisa lebih bersantai dan mencoba bersenang-senang, tapi tidak baginya.
Alasan lain mengapa suasana hatinya hari ini benar-benar buruk, adalah karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dibanding mengadakan perayaan bersama relasi perusahaan, sang CEO tidak pernah terlihat menganggap hari ulang tahunnya spesial, sehingga perusahaan tidak pernah merayakannya kecuali hanya saudara dan seorang sahabatnya. Ia benci perayaan di hari ulang tahunnya, sebab ketika ia dilahirkan di dunia, sang Ibu yang melahirkannya juga menghembuskan nafas terakhir dari dunia sebelum sempat memeluk dan menciumnya.
Perasaan sedih akan kehilangan Ibu membuatnya selalu berpikir, bahwa ialah yang menyebabkan kematian tersebut. Jika ia tidak dilahirkan, maka ibunya sampai saat ini pasti masih hidup. Pria ini sangat membenci hidupnya setelah menyadari hal tersebut ketika beranjak besar. Menjadikannya sosok yang susah disentuh, menolak berteman, dan hanya fokus pada pekerjaan saja.
Langit masih menyisakan gerimis ketika mobil mewah miliknya berhenti di depan sebuah toko bunga di pinggir jalan. Iya tidak pernah benar-benar memperhatikan tempat ini sebelumnya, hanya saja hari ini ia lupa menyuruh sekretarisnya menyiapkan rangkaian bunga seperti tahun sebelumnya. Karena itu, hari ini ia harus melakukannya sendiri menyiapkan rangkaian bunga untuk sang Ibu.
Ini satu-satunya toko bunga yang paling dekat ke pemakaman. Salahkan ia yang sepanjang jalan hanya melamun dan lupa memperhatikan.
Dari luar toko ini tampak sederhana. Warna catnya yang pink cukup menarik perhatian dari deretan toko di sampingnya yang bernuansa nude atau gelap. Ketika ia mendorong pintu depan, bunyi lonceng terdengar menyambutnya. Dan meski baru saja hujan, terlihat seorang pelanggan wanita tua yang sedang memberikan instruksi untuk rangkaian bunga yang diinginkannya kepada seorang wanita berwajah boneka dengan rambut hitam panjang. Ia terlihat sabar meladeni wanita tua yang sepertinya terlalu banyak mau. Anehnya, wanita cantik itu terus saja tersenyum dan merespons dengan antusias, sembari tangannya dengan luwes dan ahli menata bunga-bunga dan membungkusnya dengan rapih. Ada juga orang-orang yang terlihat sangat serius dengan pekerjaannya.
Tunggu sebentar...
Wanita cantik? Yang benar saja...Di meja kasir ada seorang wanita berambut pirang bermata sipit terlihat mengecek layar monitor di depannya seperti memeriksa pesanan online.
Soo Hyuk memilih berjalan mendekatinya dengan langkah ringan dan menatapnya tajam.
"Selamat datang di toko White Lily dan Roses!" ujar wanita pirang penuh semangat, tapi seketika langsung terpesona ketika melihat paras pelanggannya.
Adapun ekspresi pria itu tidak berubah. Ia sekalipun memang tidak pernah melempar senyum hanya untuk tijuan beramah tamah. Ia tidak butuh penilaian orang-orang akan hidupnya.
"Aku ingin memesan rangkaian bunga."
Senyum di wajah penjaga kasir itu tidak luntur. "Tentu saja, Tuan. Lisa, have you done there?" ujarnya dengan dialek ausie yang kental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not So Blind Date
Fiksi PenggemarKumpulan oneshot Lisa. Oneshot Rate: PG-13 Genre: Canon, AU, Romance, Komedi Casts: YG Fam, Non YG Fam