-5-

2.7K 729 57
                                    

Jangan lupa vote dan komennya yaa 💜

***

"Map siapa ini, Yog?"

"Oh, punya bapaknya Luna," jawab Yoga, membuatku melirik kembali ke arah map transparan berwarna biru yang tergeletak di atas meja.

"Tadi numpang nge-print," imbuhnya.

Beberapa minggu lalu, hal yang sama juga terjadi. Barang-barang Mas Arsa tergeletak di atas mejaku, sebab selama aku enggak datang ke konsultan, dia yang menempatinya.


"Sudah datang?"

Suara dari seseorang, membuatku yang baru duduk menengok ke arah pintu.

Mas Arsa berjalan masuk dengan pakaian rapi. "Kirain masih tidur," sambungnya dengan langkah tenang menuju ke mejaku.

Aku cuma diam, membalas tatapannya yang selalu menyorot ramah.

"Puasa By, banyakin amal," ujarnya sembari berhenti di samping mejaku dan mengambil map. "Amal paling gampang, banyakin senyum."

Mendengar ucapannya, aku sengaja tersenyum dengan ekspresi terpaksa.

"Cantik, tapi masih cantikan Luna."

"Dasar bucinnya Luna!" ledekku masam.

"Mau bucinin kamu, kamunya belum jinak sih," sahut Mas Arsa enteng, lalu berbalik dan pergi begitu saja.

***

Regards,

-Na-

Sekali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang