-25-

2.1K 309 17
                                    

***

"Permisi, Om," sapaku setelah pintu terbuka dan kulihat Om Syuja duduk di balik meja kerja beliau.

"Masuk, By," sahut Om Syuja bersamaan dengan tangan beliau yang meletakkan buku di atas meja.

Aku enggak tahu buku apa itu, yang pasti cukup tebal, mengingatkanku pada beberapa buku referensi kuliah yang pernah kubeli.

"Silahkan duduk," sambung beliau mempersilahkan begitu aku sudah berdiri di dekat meja.

"Makasih Om," ucapku dibarengi senyuman sopan, lalu dengan hati-hati menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Om Syuja.

Aku menarik napas dan mengembuskannya pelan sambil membalas tatapan Om Syuja. Dulu, pertama kali bertemu dengan beliau, jujur saja aku merasa takut. Apalagi Om Syuja bukan tipikal orang yang banyak bicara. Tapi setelah beberapa kali bertemu, perasaan takut itu digantikan dengan rasa segan, dan itu bertahan sampai sekarang.

"Progress laporanmu sudah sampai mana, By?"

"Tinggal masukin data-data hasil lab, Om. Untuk data lapangan sudah semua," jawabku.

Dengan posisi duduk bersandar, beliau bersedekap sambil satu tangan yang lain memegang dagu. Kepala Om Syuja terangguk kecil beberapa kali. "Kira-kira seminggu lagi bisa selesai, By?"

"In shaa allah, Om."

Kembali kulihat beliau mengangguk, tapi enggak mengatakan apapun, dan itu sedikit membuatku bertanya-tanya.

"Kalau begitu kamu fokus selesaikan dalam waktu seminggu ini, nanti presentasi biar Yoga yang ikut."

Keningku mengernyit begitu beliau menyebut nama Yoga. Biasanya aku yang lebih sering diajak ikut presentasi hasil proyek, kalaupun enggak ikut datang, minimal aku standby supaya kalau ada yang keliru aku bisa langsung melakukan cross check.

"Kamu siap-siap ikut Arya ke Tulungagung."

Butuh beberapa detik sampai aku sadar dengan apa yang barusan dikatakan Om Syuja.

"Saya Om?" ulangku memastikan.

"Hmm."

"Ke Tulungagung?"

"Hmm." Kali ini gumaman beliau dibarengi anggukan kecil. "Ada permintaan buat memetakan daerah potensi longsor di beberapa titik."

Aku mengerjap beberapa kali, masih enggak percaya dengan apa yang baru saja kudengar.

"Nanti kalian ketemu Alloy di sana, dia yang akan pimpin pengambilan datanya."

***

Regards,

-Na-

Sekali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang