-10-

2.5K 609 17
                                    

Sekali lagi, versi panjangnya bab ini di KBM App ya 💋

Terima kasih untuk enggak komen next, dan enggak lupa vote+komen 💜

***

"Tahu dari mana?"

Seseorang sedang bicara di ruang makan. Berhubung sudah larut, hanya beberapa lampu dinyalakan.

Dengan pencahayaan seadanya, aku melihat Mas Arsa berdiri menghadap wastafel, memunggungiku yang sebenarnya hendak ke dapur untuk mengambil minum.

"Terus kapan mau move on-nya kalau masih kepoin medsos dia?" tanya Mas Arsa entah pada siapa lawan bicaranya di telepon.

Aku berhenti tepat selangkah sebelum memasuki ruang makan.

"Jangan-jangan nih diam-diam Abang sering maju mundur mau chat atau telepon dia, iya kan?"

Aku mengerutkan kening, sementara Mas Arsa malah tertawa.

"Heh, meskipun aku jomblo sejak lahir, tapi aku beberapa kali melihat dengan mata kepalaku sendiri, gimana cowok-cowok kalau galau!"

"Bah! Bohong gimana maksud Abang?! Masak aku harus sumpah dulu pakai nama Aby baru Abang percaya?!"

Sejak dia mengucapkan satu kata yang sering kudengar dulu, aku yakin Mas Arsa sedang bicara dengan seseorang yang kukenal. Apalagi ketika dia menyebut nama panggilanku.

"Terus aku harus-"

Kalimat Mas Arsa terpotong, bersamaan dengan badannya yang tanpa kuduga berbalik, lalu kami bertemu pandang.

Kehadiranku pasti mengejutkannya, sampai-sampai dia terdiam di tempatnya berdiri.

***

Regards,

-Na-

Sekali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang