-20-

2.3K 464 16
                                    

***

"Kamu masih ikut meeting?"

"Enggak," sahutku sembari membuka pintu, lalu menutupnya setelah duduk di balik kemudi. "Sudah selesai."

"Pulang bareng Papa Gama? Apa sendiri?"

"Sendiri, Om Gama masih ada perlu."

Aku bicara sambil meletakkan ponsel di holder yang ada di dashboard, lalu menyalakan speaker supaya enggak menggangguku ketika mengemudi.

"Kebetulan kalau begitu," sahut Mas Arsa, membuat keningku mengernyit bersamaan dengan mesin mobil yang baru saja menyala. "Bisa tolong jemput aku di kampus?"

"Sekarang?"

"Iya."

"Memangnya Mas enggak bawa mobil?"

"Kalau aku bawa mobil, apa menurutmu aku bakal telepon kamu dan minta jemput?"

Napasku terembus dengan kasar usai mendengar pertanyaan balik darinya. "Oke, aku ganti pertanyaannya," ralatku dengan pandangan mengecek ke kanan lalu ke kiri, memastikan kondisi aman sebelum aku mulai melajukan mobil, keluar dari area parkir kantor Dinas ESDM. "Kenapa minta jemput aku?"

"Karena kamu ada di urutan pertama yang melintas di kepalaku."

Aku menarik napas panjang, dan mengeluarkannya lewat celah bibir.

"Kamu enggak lagi tersipu kan sekarang?"

***

Regards,

-Na-

Sekali LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang