24. Gagal romantis.

580 70 3
                                    


(Name) terbangun dari tidur lelap nya begitu angin malam berhembus dan menerpa kulit nya.
Dinginnya angin malam sedikit membuat nya terganggu dari mimpi indahnya, padahal ia sudah menurunkan suhu ruangan dan menutup semua jendela kamarnya dengan rapat.
Kenapa masih bisa sedingin ini?

"Hatchiu.... "

Terbangun dengan tubuh menggigil dan mata merah, pertanda betapa mengantuknya manusia yang satu ini.

Padahal dia selalu menghabiskan waktu luang nya dengan tidur dan rebahan, tapi.... Tetap saja tidur selama tujuh jam terasa begitu singkat bagi (name).

Gadis dengan rambut panjang terurai itu beranjak dari ranjang empuknya dan berjalan menuju pintu balkon kamarnya yang setengah terbuka, nampak seorang pria tinggi tengah berdiri diluar sana sambil menikmati hisapan asap cerutu nya.

"Ggzzz.... Dragon!" (name) mengerang kesal, langsung saja diberikannya death glare kearah dragon.

"Kenapa kau berdiri diluar? Setidaknya tutup pintu balkon nya, anginnya terlalu dingin.. " protes mu.

Dragon masih terdiam tak menghiraukan mu sama sekali, dia memilih untuk menyibukkan diri dengan menatap hamparan langit-langit malam yang luas bertabur kan bintang.

"Kau-/ Ssshhh.... Jangan berisik (name)" dragon langsung menutup mulut (name) menggunakan telapak tangannya.

Laki-laki tinggi dan berperawakan sangar itu langsung menggandeng mu dan mengajak mu untuk melihat hamparan bintang diatas sana.
"Lihat.... Indah bukan? Tidak kah kau ingin melihat nya bersama dengan ku malam ini, (name)?" ucap nya bertanya padamu.

Mata sehitam jelaga itu menatap dalam pada kedua bola mata indahmu, mencoba menghanyutkan mu dalam tatapan nya.
Oh dragon... Tidak tahu kah kau, kalau sekarang ini (name) sedang bersusah-payah menahan degupan degupan aneh yang menjalar di hati mungil nya?

(Name) mengalihkan pandangannya ke sisi lain, menolak untuk melakukan kontak mata dengan nya.

"Kau suka melihat bintang?" tanya mu sedikit penasaran. Kau sedikit menjaga jarak dari dragon dan terbatuk pelan untuk menetralisir rasa gugup mu.

"Tidak juga... Tapi akhir-akhir ini aku sering berpikiran untuk menjadi bintang dan hidup tenang diatas langit itu... Sepertinya akan menyenangkan" gumam nya pelan.

Kau memangku dagu mu menggunakan kedua tangan mu, dan ikut menatap kearah bintang-bintang yang bertebaran diatas langit sana.
Memang terlihat sangat indah...

"Kenapa tiba-tiba berpikiran untuk menjadi bintang?" tanya mu lagi.

"Hmm untuk mengawasi mu dari atas sana, mungkin kalau ada yang mengganggu mu nanti aku akan langsung datang dan memukulnya menggunakan gerobak permen milik Pherospero... "Jawab dragon.

Laki-laki itu melontarkan senyuman tulus nya kearah mu, sambil sesekali memberikan usapan kecil di kedua pipi chubby mu.

Dan sialnya! Kedua pipi mu langsung memerah padam saat menerima usapan kecil dari laki-laki tua itu.
Kau lagi-lagi mengerang kesal ketika sesuatu yang terasa aneh namun begitu candu menyerang mu secara tiba-tiba.

Bisa kau rasakan desiran darah di seluruh tubuhmu langsung menghangat karena nya, sesuatu yang beterbangan juga mulai menggelitik didalam perut mu.
Begitu mendebarkan... Tapi juga sangat nyaman bagimu.

"Uhmm kau tau dragon... Terkadang aku sedikit meragukan isi kepala mu itu... " gumam (name) pelan.

"Bagaimana aku harus menanggapinya sekarang? Haruskah aku tertawa senang atau...... " batin (name) bimbang.

(Name) hanya bisa terdiam membatu ditempat nya, dia ingin memberikan sedikit apresiasi pada sang suami karena sudah memberikan rayuan untuk nya. Meskipun rayuannya sedikit susah untuk kau pahami...
Tapi disisi lain juga terdengar sangat aneh!

I love you dragon-sanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang