Bagian 6

123 26 48
                                    

Apakah sesulit ini untuk bisa mengenal mu?
Berapa banyak yang harus aku korbankan??

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Assalamu'alaikum semuanya, wahh gk nyangka sudah 2 bulan menghilang dri dunia Orange ini hihihi...

Apa kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan yg maha kuasa yaa, amin....

Sudah siap dengan kelucuan Galen dan Tita???

Sebelumnya jangan lupa VOTE dan KOMENNYA yaaaa...

Yukkk Happy reading....

Yukkk Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Len, lo kenal sama cewek tadi?" Tanya Billal dengan suara berbisik.

"Mau lo apain sih dia?"

"Iya, Len. Nekat banget lo tadi, untung aja pak Ramji masih kasih ampun lo!" Tambah Idan.

"Cerita dong,"

Galen tak berniat menjawab pertanyaan kedua temannya, ia masih penasaran dengan sosok Tita.

Galen tak pernah merasa sepenasaran ini dengan perempuan, padahal banyak yang lebih dari Tita.

"Woy, jawab!" Seru Billal hingga membuat pak Ramji melempar penghapus papan tulis ke arahnya.

Brakk....

Untung saja Billal menghindar, sehingga tidak mengenai kepalanya.

"Ah, lo sih Lal!" Tegur Idan yang sudah tertunduk.

"Idan, Billal, Galen!!" Panggil Pak Ramji.

"Maju ke depan!" Suruh Pak Ramji.

Billal dan Idan menuruti ucapan Pak Ramji tapi tidak dengan Galen, ia masih duduk dengan santainya tanpa menghiraukan wajah kesal sang guru.

"Len, maju!" suruh Azan dengan menepuk bahu Galen.

"Ogah, kan gue gak salah!" tolak Galen.

"Tapi nama lo di sebut juga, Len." ucap Cemal.

"Lo mau kita semua kena hukuman?" tanya Azan.

Pak Ramji berjalan menuju Galen dengan membawa penggaris panjang andalannya saat mengajar, Galen tak pernah membuat hidup pak Ramji tenang. Pasti ada saja ulahnya yang membuat sang guru mengeluarkan taringnya.

"Galen, MAJU." pinta Pak Ramji dengan menekan kata yang ia ucapkan..

"Pak, saya kan gak salah. Masa saya di hukum juga sih," ucap Galen membela dirinya sendiri.

"Kamu mau maju, atau saya panggil orang tua kamu?" Tanya Pak Ramji memberika dua pilihan.

"Ngancem terus....."

BALLERINA DALAM SUNYI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang