Bagian 32

48 7 0
                                    

Pukul 00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 00.00 Wib.

Nabila belum juga mendengar kabar baik dari Galen atau Balqis, beberapa kali juga ia menanyakan pada Tia. Namun, Tia bilang belum ada kabar apapun dari Galen dan Balqis.

"Tante, minum dulu tehnya." Tia menyodorkan segelas teh pada Nabila yang sedari tadi merasa gelisah.

Praang!

Nabila malah menjatuhkan gelas itu, pikiranya semakin kacau. Dia yakin Tita pasti dalam keadaan yang berbahaya.

"Udah Tan, biar aku aja. Tante duduk aja ya," ucap Tia.

"Gak usah. Tante bisa kok," tolak Nabila.

Akh! Tangan Nabila terkena pecahan gelas yang hendak ia bersihkan, Tia langsung mencari kotak P3K di dapur.

"Sini Tan, biar aku obatin. Tinggalin aja ini nanti aku bersihkan," ucap Tia membawa Nabila untuk duduk di sofa.

Tia mengobati luka di tangan Nabila. "Udah selesai," ucap Tia.

"Tia, anak Tante pasti kembali kan?" tanya Nabila.

Rasa bingung kini berkecambuk dalam benak Tia, dirinya sendiri pun belum bisa memastikan apakah Tita akan kembali dengan selamat atau tidak. Namun dirinya juga berharap keselamatan untuk Tita dan juga Galen serta Balqis.

Tia tersenyum. "Tante tenang aja ya, Kak Galen pasti akan membawa Tita pulang dengan selamat. Sekarang Tante istirahat ya," ucap Tia.

"Tapi Tante gak bisa istirahat, Tante mau liat Tita. Tante gak tenang," ungkap Nabila dengan air mata yang ikut terjatuh.

Tia memeluk Nabila, keduanya saling mengirimkan kekuatan.

"Kita berdo'a aja ya, Tante. Semoga semuanya kembali dalam keadaan baik tanpa ada kekurangan sedikit saja," ajak Tia.

"Iya. Ayo kita solat bersama, kita sama-sama berdo'a."

****

Nabila dan Tia mengambil air wudhu secara bergantian, setelah itu mereka melakukan solat berjama'ah isya dilanjutkan dengan membaca al-qur'an dan berdo'a bersama.

"Ya Allah, aku hanya hambamu yang meminta keselamatan atas putriku satu-satunya. Tolong bawa putriku dalam keadaan selamat, dia harta yang aku miliki satu-satunya. Jangan biarkan dia menderita, sudah cukup selama ini dia menderita. Jangan lagi kau persulit hidupnya, hanya kepadamulah aku meminta, hanya kepadamu aku bersyujud memohon perlindungan kepada Tita."

"Ya Allah, hamba memohon kepadamu. Kembalikan Tita kepada kami, jangan biarkan Tita dalam kesulitan. Bantu Tita kembali pada Tante Nabila, amin ya rabbalalamin."

Ting...

Ponsel Tia mendapatkan pesan, Tia langsung nengambil ponselnya yang ia letakkan di meja depan.

BALLERINA DALAM SUNYI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang