Bagian 11

106 23 56
                                    

Kamu itu bagaikan artis korea. Tau gak kenapa?
Nyata adanya tapi tidak bisa aku miliki, ya karena mereka tidak mengenal aku hehehe....

~GALEN DIRGANTARA~

❄❄❄❄❄❄❄❄❄

ASSALAMUALAIKUM, SELAMAT MALAM SEMUANYA.

BERTEMU LAGI DENGAN GALEN DAN TITA, SEMOGA KALIAN SELALU MENUNGGU KEGEMESAN MEREKA YAA...

BTW, JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN RAMAIKAN KOMENNYA!!!!

BTW, JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN RAMAIKAN KOMENNYA!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*

***

Setelah gagal mengungkap pelaku penguntitnya, Galen kembali ke markas. Saat Galen memasuki ruangan, tak ada satu orang pun yang berani membuka mulutnya untuk sekedar bertanya mau pun bercanda gurau.

"SIALAN!"

Brak....

Brak.....

"Aaaaaaaaa!!!"

Galen melampiaskan kekesalannya dengan membanting barang-barang yang ada di markas, tempat tongkrongan Galen dan teman-temannya.

"Ada apa sih?" tanya Gani.

"Gak tau, udah diem aja dari pada habis lo sama si bos." jawab Billal.

Crack....

"Awas aja lo Balqis, gak akan gue biarin lo lolos gitu aja!"

Azan memberanikan diri mendekati Galen, namun Idan melarangnya mendekati Galen yang masih dikuasai emosinya.

"Nanti aja, biarin dia tenang dulu." bisik Idan.

"Kapan? Sampe markas ini habis sama dia?" tanya Azan.

"Biarin aja, toh dia juga yang ganti nanti." jawab Idan.

"Kelamaan Dan, udah tenang aja. Gua kebal sama pukulannya dia, dari pada anak-anak pada ketakutan sama si Galendo!"

Azan melangkah dengan perlahan, agar Galen tidak tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan menyerangnya.

"Len," panggil Azan.

Galen menoleh dengan matanya yang sudah memerah, tangannya masih terkepal kuat dengan darah yang mengalir bekas ia menonjok cermin.

"Len, tangan lo berdarah." ucap Azan.

"Gue gak perduli, gue mau Balqis ngaku sekarang juga!" bentak Galen.

"Iya, kita bicarain nanti." ucap Azan, "Lal, ambilin kotak P3K di lemari!" suruh Azan pada Billal.

Galen menurut pada ucapan Azan, ia sudah mulai bisa mengontrol emosinya dengan duduk di sofa yang ada di markas bersama Cemal dan Idan.

"Bos!!!"

BALLERINA DALAM SUNYI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang