Bagian 18

58 14 26
                                    

Cara apa lagi yang harus aku pakai hanya untuk dekat denganmu?
Tolong, beritahu aku!

~GALEN DIRGANTARA~

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

ASSALAMUALAIKUM SEMUANYA, SELAMAT MALAM...

JAM BERAPA KALIAN BACA BAGIAN 18??

MANA SUARANYA?

TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MENINGGALKAN JEJAK DI CERITAKU INI YA!

JANGAN LUPA SELALU TINGGALKAN JEJAK AGAR KALIAN TERLIHAT HIHIHI....

YUKK AHHH

YUKK AHHH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
*


*

*

***

Tita melihat perjuangan Galen hanya untuk bertemu dengannya, Tita merasa Rumi sudah kerlaluan pada Galen. Tita pun mendatangi Rumi serta Galen.

"Rum, biarkan dia bicara denganku sebentar ya?" pinta Tita.

"Enggak!" tolak Rumi cepat, "Kamu masuk aja, bentar lagi bel."

"Masih ada waktu sepuluh menit, Rum. Gak papa ya, aku mohon?" ucap Tita memohon pada Rumi.

Tita tidak ingin membuat masalah lagi dengan melihat Galen yang terus-terusan menunggunya di depan kelasnya sendiri, tentu saja Tita akan selalu mendapatkan cibiran dari teman sekelasnya.

"Arumi?" panggil Tita sambil menangkupkan kedua tangannya.

Rumi berdecak pelan, sebenarnya ia tidak rela melihat Galen mendapatkan kesempatan itu. Namun, Rumi juga tidak tega melihat Tita memohon padanya.

"Oke, lima menit."

Rumi meninggalkan Galen dan Tita berdua di depan kelasnya, tentu saja Rumi tidak lepas menatap keduanya dari dalam kelas.

"Rum, kok lo biarin Tita di luar sama Galen?" tanya Tia.

"Udah tenang aja," balas Rumi.

Di luar, Tita hanya melihat Galen tertunduk. Bukannya menggunakan sisa waktu lima menitnya dengan baik, dia malah menatap ke bawah membuat Tita bingung.

Tita menulis sesuatu di kertas yang ia bawa,

'Kalau tidak ada yang ingin di bicarakan, lebih baik kamu kembali ke kelas dan aku juga kembali ke kelas ku. Karena waktunya tinggal dua menit,' tulis Tita dan memberikan kertas itu pada Galen.

BALLERINA DALAM SUNYI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang