Bagian 20

74 13 34
                                    

Dengannya dirimu jauh lebih pantas...
Setiap kali aku melihat perjuanganmu untukku, membuatku semakin merasa tak pantas untuk kau perjuangkan..

~QUITITA TIANA PADMA~

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

ASSALAMUALAIKUM, GIMANA KABARNYA?

SEMOGA SELALU DALAM KEDAAN BAIK YA 😊

SUDAH SIAP BACA BAGIAN 20?

LANGSUNG KUY.....


*
*
*
*
*
*
*



*

****

Tita merasa ada yang aneh pada dirinya setelah melihat Galen dengan perempuan lain, jantungnya terasa cepat berdetak seakan ia mendapatkan hantaman dari segala penjuru.

"Enggak, enggak, enggak. Gak mungkin aku suka sama kak Galen," ucapnya sembari menggelengkan kepelanya.

"Gak mungkin, emangnya aku siapa sampe harus suka sama seorang kak Galen. Rumi bilang, jangan pernah deket-deket kak Galen. Kalo sampe Rumi tau, bisa habis aku!"

"Tita, ayolah fokus. Kamu harus mengembalikan nama sekolah dalam ajang balet nanti,"

Tita menghela napasnya berkali-kali, ia kembali memfokuskan pikirannya. Namun, rasanya sangat sulit..

"Udahlah, kembali ke kelas aja."

"Tita!"

Tita sangat hapal dengan suara itu, Tita enggan untuk menoleh ke belakang. Tita memilih berjalan saja ke depan, anggap saja tidak ada yang memanggilnya.

"Fokus Tita, fokus. Jangan noleh!"

"TITA!"

"Jangan noleh."

"TITA TUNGGU!"

"Jangan noleh Tita, fokus oke."

DEG!

Jantungnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi, bahkan saat Galen tiba di hadapannya jantungnya semakin berdegup kencang. Jika jantungnya memiliki pengeras suara, mungkin saja Galen dapat mendengarnya.

'Tenang Tita, jangan panik oke. Kamu bisa,' batinnya sembari mengatur napasnya.

"Lo gak pake alat dengar ya?" tanya Galen dengan napas terengah.

Tita terdiam, pandangannya malah tertunduk saat ini. Galen yang melihat itu mencoba melihat alat pendengar di telinga Tita yang tertutup rambutnya, saat hendak menyentuh rambutnya.

BALLERINA DALAM SUNYI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang