✔Dü ßass meñg Kråaft [Taegi]

🤡dëst ass deen eenzege Wee🤡

Rate M🔞

Dü ßass meñg Kråaft

Kim Taehyung × Min Yoongi

방탄소년단

⍟Caegi_

Pukul satu pagi, Yoongi terusik dalam tidurnya karena mendengar kebisingan. Ia bangun dan duduk seraya mengucek-ucek matanya, menoleh ke kiri dan melihat Taehyung ternyata sedang mengigau.

"H-hentikan..hiks hentikan...aku menjijikkan...a-aku...jijik..."

"Tae! Tae! Taehyung!!!" Yoongi mengguncang bahu Taehyung, dan syukurlah ia tersadar. Segera Yoongi memeluk Taehyung erat.

Apakah se-trauma itu dia?

"Tae...kamu tidak apa?"

"..."

"Tae-ahh..."

"D-dia...memaksa penis ku untuk masuk di vaginanya, a-aku menjijikkan hyung"

"Ceritakan kronologinya"

"~~~"

"Jadi begitu? Apa kamu masih takut?"

Taehyung mengangguk.

"Aku masih trauma hyung, tiap aku melamun pasti selalu terbayang hal kotor itu. Juga mimpi buruk ku, a-aku-

"Sttt diamlah.."

Yoongi mengelus surai blonde Taehyung. Ia masih memikirkan cara yang tepat agar menghilangkan trauma anak itu.

"Apa kamu pernah ditampar?"

"Hyung kenapa bertanya seperti itu?"

"Jawab saja Tae"

"Iya hyung, aku sering ditampar"

"Apakah kamu masih belum melupakannya?"

"Belum dan tak akan bisa"

Yoongi mengangguk mantap.

Cup

Dengan tiba-tiba dia mencium pipi kiri Taehyung menimbulkan reaksi syok dari sang empu.

"Apa kamu sudah melupakannya?"

"..."

"Taehyung!"

"I-iya apa hyung?"

"Kamu sudah melupakannya?"

"Melupakan apa?"

"Pipi mu, apa yang terjadi dengan pipi mu"

"D-di cium oleh hyung" Cicit Taehyung malu dengan rona merah di pipinya.

"Sebelum itu? Apa yang terjadi dengan pipi mu, sebelum aku mencium mu?"

"T-tidak tahu hyung, tidak ingat"

Yang ku ingat, hanya kamu yang mencium ku hyung. Itu saja, serius. Batin Taehyung.

"Bingo!"

Dengan tiba-tiba Yoongi naik dan duduk di atas perut Taehyung. "H-hyung... Apa yang kau lakukan"

Perlahan Yoongi membuka satu persatu kancing piyamanya seraya menatap mata Taehyung intens, juga tak lupa celananya hingga membuatnya naked kecuali CD itu.

Yoongi juga membantu melepaskan kaos dan celana Taehyung, yang sayangnya tidak Taehyung sadari.

Yoongi segera menggenggam penis Taehyung, membuat pemuda Tan itu tersadar dan terbelalak. Ia langsung bangun dan duduk, membuat Yoongi hampir terjungkal ke belakang. Lalu mundur hingga menabrak dinding.

"J-jangan lakukan... H-hentikan... Kumohon hentikan.... " Taehyung ketakutan setengah mati, ia terus memohon sembari menutup telinganya.

"T-tae—

Yoongi baru mendekat langsung di dorong Taehyung, mencoba untuk mendekat kembali di dorong olehnya.

Namun kali ini ia langsung melompat, dan memeluk pinggang pemuda itu dengan erat walaupun punggungnya dipukul.

"Hyung! Hentikan... J-jangan lagi—

Cup

Yoongi membungkam mulut Taehyung dengan bibirnya, hanya menempel tapi itu berhasil membuat pemuda itu diam.

"Maafkan aku, ini caranya agar trauma kamu hilang"

"T-tidak... Aku tidak mau...jangan kumohon."

Tidak ada pilihan lain, Yoongi kembali menempelkan bibirnya tak ingin mendengar kata-kata tak berdaya itu lagi.

Yoongi naik dan duduk di paha Taehyung, tangan kirinya menahan sedikit meremas surai Taehyung dan tangan kanannya yang bermain lihai di penis Taehyung.

"Cup, slurph ahh helts helts"

Cup, kecup
Slurph, sedot
Helts, jilat

Tanpa sadar, Taehyung malah melumat bibir Yoongi yang manis disertai cengkraman pinggang Yoongi juga sedikit mengelus nya.

Yoongi tidak ada niatan untuk melarang Taehyung menjamah bibirnya, bahkan ia sampai membuka akses mulutnya untuk dicium lebih jauh oleh Taehyung.

"Nghh...uhuk! Uhuk!" Yoongi terbatuk karena kehabisan nafas, Taehyung melepaskan bibirnya tak rela. Yoongi melihat sesuatu di bawahnya, namun siapa sangka Taehyung malah berpindah mengecupi tiap jengkal leher Yoongi.

"T-taehh shhh a-akhh!"

"..."

"A-apa kamu memberi tanda?"

Sial! Bagaimana bisa anak ini tahu.

- Bersambung -