"Rin, kamu yang duduk di depan aja," ujar Hito saat dia melihat Airin sudah membuka pintu belakang, hendak masuk ke mobil.
"Hah?" Airin menoleh dengan tatapan bingung.
"Biar nggak usah pindah-pindah juga ntar pas sampe apart-ku."
"Kan ntar gue sama Airin tetep turun juga, To," seru Naja yang menoleh ke belakang. Dia sudah duduk di kursi kemudi.
Hito ber-oh pendek, sementara Airin tetap masuk dan duduk di kursi belakang. Hito yang tidak punya pilihan lain akhirnya menuju pintu depan dan duduk di samping Naja.
Sebenarnya lelaki itu ingin memberi kesempatan pada Naja dan Airin untuk lebih dekat. Dia juga ingin mengamati lebih jauh hubungan apa yang sebenarnya sedang terjalin antara dua temannya itu. Selama ini Hito sudah memperhatikan ada sesuatu yang berbeda antara Naja dan Airin, tapi dia belum begitu yakin sampai tadi beberapa waktu lalu dia melihat Naja mengacak puncak kepala Airin.
Perjalanan mereka memakan waktu agak lebih lama dari biasanya karena jalanan macet. Jakarta di hari Jumat sore memang tidak pernah ramah bagi pengendara mobil maupun motor. Pun untuk mereka yang menaiki kendaraan umum.
Sesampainya di apartemen Hito, Naja memarkirkan mobilnya di basement lalu berjalan mengikuti Hito menuju unitnya. Awalnya Airin sempat berkeinginan untuk menunggu di mobil saja, namun setelah mengamati keadaan basement yang sepi dan gelap, akhirnya dia mengubah keputusannya untuk mengikuti Hito dan Naja.
Airin dan Naja mengamati setiap sudut begitu mereka masuk ke dalam unit Hito. Untuk unit seorang pria yang tinggal sendirian, unit Hito tergolong rapi dan bersih. Mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu sementara Hito masuk ke kamarnya untuk mengambil buku yang akan dipinjam oleh Naja.
"Kayaknya aku bakalan pindah dari sini nggak lama lagi," Naja dan Airin kompak menoleh ke sumber suara. Ternyata HIto sudah berada di ruang tamu dan melangkah menuju sofa single di samping Naja.
"Kenapa?" tanya Naja. Tangannya menerima buku pemberian Hito yang akan dia pinjam selama liburan.
"Papa sama mama mau nyariin aku apart yang lebih deket dari kampus nanti pas mereka di sini."
"Kan lo udah di Payoda."
"Iya, maksudnya biar kalo pulang dari Payoda aku nggak perlu jauh-jauh. Sama mau bikin SIM juga kayaknya."
"Mau dibeliin mobil lo?"
Hito mengangguk, "He'em. Entah mobil atau motor, sih. Terserah papa. Yang jelas aku memang minta kendaraan sendiri. Aku nggak enak pake motor kamu atau Aksan terus. Ngerepotin yang lainnya juga."
Selama ini, Hito memang dipinjamkan motor oleh Naja atau Aksan supaya dia bisa pulang-pergi kuliah dengan mudah, sebab Hito masih belum ada kendaraan sendiri. Naja dan Aksan yang sekelas lebih sering berangkat bersama, jadi salah satu dari motor mereka memang nganggur di Payoda. Kadang-kadang penghuni Payoda yang lain juga bergiliran meminjamkan motor atau mobil mereka jika kebetulan Aksan dan Naja sama-sama membutuhkan motor mereka masing-masing. Tidak jarang pula Hito berangkat bersama Agas jika mereka punya kuliah di jam yang sama, mengingat mereka satu Fakultas, cuma beda gedung. Intinya, Hito terbilang masih belum mandiri jika berurusan dengan berangkat kuliah.
Anak-anak Payoda memang lebih suka mengendarai motor saat kuliah karena lokasi Payoda memang ada di kawasan sekitar kampus. Terlalu merepotkan jika mereka harus pulang-pergi kuliah naik mobil untuk jarak yang tidak terlalu jauh. Mereka hanya akan membawa mobil jika memang benar-benar dibutuhkan, misal saat hujan atau perlu membawa banyak barang.
"Padahal gue sama anak-anak mah santai. Mobil sama motor banyak yang nganggur ini di Payoda," balas Naja.
"Pada gegayaan banget sih, satu orang bawa mobil sama motor. Gue liat tadi di garasi penuh banget," celetuk Airin mengingat keadaan garasi Payoda yang penuh dengan lima mobil dan lima motor, belum lagi nanti jika Hito jadi membawa kendaraan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghrya Payoda ✓ [Completed]
FanficSebuah cerita tentang riuhnya para bujang penghuni Ghrya Payoda, yang terkadang makin dibuat ramai oleh penghuni Ghrya Pawana. --- The sequel of Triptych. Bisa dibaca terpisah tanpa harus membaca Triptych terlebih dahulu. --- ⚠️Trigger warning ⚠️ Th...