06 | First Gathering

1.4K 159 14
                                    

Naja berjalan melewati lorong yang cukup ramai oleh orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sesekali dia menyapa jika kebetulan ada yang dia kenal entah itu dari fakultas yang sama dengannya atau berbeda. Gedung besar yang diberi nama Pusat Kegiatan Mahasiswa itu menjadi tempat berkumpulnya para mahasiswa dari seluruh fakultas yang memilih mengisi keseharian mereka dengan berorganisasi, di luar jam kuliah pastinya.

Gedung PKM terdiri dari dua lantai. Di dalamnya terdapat ruangan-ruangan yang digunakan sebagai basecamp organisasi mahasiswa, mulai dari BEM hingga organisasi tingkat universitas yang lainnya.

Naja sendiri kini sedang menuju ke lantai dua, mencari ruangan dengan papan nama di depannya yang bertuliskan "Japanese Communication Center". Hari ini akan diadakan pertemuan perdana untuk para mahasiswa baru yang bergabung dalam organisasi tersebut.

"Najada!"

Ketika hendak melewati ambang pintu –setelah dia berhasil menemukan basecamp JCC–, Naja seketika menoleh ketika namanya dipanggil cukup keras. Lelaki berkacamata itu memutar kepalanya mencari sumber suara. Begitu melihat seseorang yang sangat familiar sedang berlari kecil mendekat ke arahnya, mata Naja melebar sempurna dan senyumnya pun turut merekah lebar. "Hito?!"

"Yo, genki desu ka?" (Hai, apa kabar?) tanya pria yang disebut Hito tadi. Senyum lelaki itu begitu lebar hingga matanya tinggal segaris. Satu tangannya terangkat ke atas isyarat menyapa Naja.

"Genki desu. Kimi wa?" (Baik. kamu?) balas Naja dengan memberikan highfive pada tangan Hito yang terangkat tadi sesaat setelah Hito berada tepat di depannya.

"Boku mo genki." (Aku juga baik-baik aja).

Naja dan Hito berpelukan singkat karena sama-sama bahagia akhirnya dapat bertemu lagi setelah sekian lama.

"Gila! Jadi beneran lo kuliah di sini?!" ujar Naja begitu antusias setelah dia melepaskan pelukan mereka. "Akhirnya bisa juga ketemu sama lo. Setelah selama ini cuma denger dari cerita Dena aja."

"Iya, aku juga kaget waktu liat Dena sekelas sama aku. Nggak nyangka kalau aku ternyata kuliah di kampus yang sama kayak kalian." senyum Hito masih setia menghiasi wajahnya.

Naja mengangguk setuju. "By the way, lo ngapain di sini?"

"Mau join JCC. Kamu?"

"Gue juga join JCC."

"Hontou??" (beneran?)

Naja mengangguk.

Hito menutup mulutnya yang menganga lebar. Matanya pun membulat tak kalah besar. "Waahh, we're really destined to be together, Ja."

"Nggak gitu juga konsepnya, To! Kesannya jijik banget kalau lo yang ngomong. Mana lo pake aku-kamu. Ntar gue dikira cowok apaan."

Naja dan Hito tertawa kencang. Mereka seakan lupa saat ini mereka sedang berdiri di ambang pintu, membuat orang lain yang hendak keluar atau masuk basecamp JCC agak kesulitan melewati mereka.

"Ya ya, paham sih. Tapi aku masih belum terbiasa aja. Kamu udah fasih banget ngomong lo-gue. Dena juga," ujar pria bernama Aksara Hito Mahendra tersebut.

"Gue sama Dena kan sering pulang ke Jakarta dulu. Saudara-saudara gue pada barbar banget kalau gue kadang keceplosan ngomong aku-kamu ke mereka. Padahal kan gue cuma kebawa kebiasaan aja dari Jepang. Tapi setelah dua tahun lebih gue tinggal di sini, ya emang agak jijik juga sih denger aku-kamu dari temen cowok, hahaha."

Hito ikut tergelak.

Kedua pria tampan itu akhirnya masuk ke dalam basecamp setelah diajak masuk oleh salah seorang anggota JCC yang sepertinya kakak tingkat mereka.

Ghrya Payoda ✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang